Pemerintah Thailand sendiri mengaku mereka telah membangun sebuah "kesepakatan yang lebih baik" dengan penduduk kampung dan semuanya dilaksanakan di bawah undang-undang dan sesuai dengan "hak-hak azazi manusia", kata jenderal Anupong Paojinda sambil menambahkan bahwa para pejuang muslim Thailand telah melakukan kesalahan dengan menyerang aparat keamanan.
Pemerintah Thailand langsung meminta jenderal Anupong Paojinda untuk terbang ke wilayah tersebut setelah kejadian penembakan umat Islam disebuah masjid di Provinsi Narathiwat.
Bagaimanapun penduduk desa tetap menyalahkan pasukan tentara Thailand atas serangan berdarah itu, yang merupakan satu dari kejadian terburuk yang pernah terjadi di wilayah Thailand selatan.
Penduduk kampung Cho Ai-rong mengatakan mereka menduga kuat bahwa ada keterlibatan militer Thailand dalam pembantaian di masjid daripada keterlibatan pejuang Muslim.
"Saya yakin tidak mungkin ada pejuang Muslim yang tega menembak orang yang lagi sholat Isya di Masjid karena hal itu sangat sakral dan bertentangan dengan agama Islam," kata salah seorang penduduk kampung yang meminta namanya dirahasiakan sewKtu diwawancara.
Lebih dari 1000 orang penduduk kampung berkumpul di dekat masjid di Cho Ai-rong pada hari Selasa kemarin untuk melihat lokasi kejadian serangan dan untuk menghadiri sholat jenazah para syuhada.Penduduk lokal mengumpulkan tubuh ke delapan orang yang wafat termasuk imam masjid, pada pagi selasa kemarin kemudian memandikan dan mengkafani mereka untuk di sholatkan sebelum nantinya dimakamkan.
Kelompok-kelompok HAM sebelumnya telah menyalahkan penyalahgunaan wewenang yang dilakukan tentara Thailand di wilayah selatan negeri itu, termasuk penggunaan kekerasan yang berlebihan pada tahun 2004 dimana terjadi pengepungan masjid yang dilakukan tentara Thailand dan mengakibatkan 32 orang meninggal.(fq/wb) http://www.eramuslim.com/berita/dunia/penduduk-desa-militer-thailand-terlibat-pembantaian.htm)
No comments:
Post a Comment