Wednesday, December 29, 2010

Syaikh Qardhawi Fatwakan Haram Muslim Memilih Dukung Pemisahan Sudan

Presiden persatuan ulama muslim internasional, Syaikh Yusuf Al-Qardhawi mengeluarkan fatwa yang menyatakan haram hukumnya bagi umat Islam untuk memilih mendukung pemisahan wilayah Selatan Sudan dengan wilayah Utara, dan menyerukan umat Islam serta bangsa Arab untuk bersama-sama menciptakan persatuan.

Fatwa ini datang dalam menanggapi pernyataan yang diterima Syaikh Qardhawi dalam program acara "Syariah wal Hayah" yang disiarkan saluran televisi Aljazeera, terkait tentang peran apa yang dimainkan oleh persatuan ulama muslim internasional untuk mencegah terjadinya pemisahan antara wilayah Selatan Sudan dan terjadinya pembagian Sudan.

Dalam pertanyaannya yang ditujukan kepadanya berbunyi, Apakah diperbolehkan umat Islam Sudan untuk memiliki hak memilih wilayah dan memilih untuk memisahkan diri?

Syaikh al-Qaradawi menjawab: "Saya tidak perbolehkan bagi seorang muslim Sudan untuk memilih memisahkan diri .. karena pemisahan selalu berakhir dengan kejahatan dan hal itu yang diinginkan oleh Barat dalam memecah negara muslim .. Kita berada dalam dunia yang terpecah .. Sudan negara besar dipenuhi oleh intrik orang-orang yang tidak ingin Sudan tetap bersatu," sembari menjelaskan bahwa pemisahan Sudan aktor di belakangnya adalah beberapa negara Barat dan Amerika yang berusaha merusak persatuan dunia Muslim.

Menambahkan pernyataannya Syaikh al-Qardhawi mengatakan: "Saya menyerukan umat Islam untuk memiliki suatu entitas yang lebih dalam dan lebih memilih persatuan umat Islam karena umat Islam harus bergerak dari peran ke peran yang lebih besar."(fq/imo)

Monday, December 27, 2010

Hari Ini 31 Tahun yang Lalu, Awal Invasi Komunis Soviet ke Afghanistan

Hari ini (27 Desember), 31 tahun yang lalu untuk pertama kalinya secara terbuka pasukan komunis Uni Soviet melakukan invasi ke bumi Afghanistan.

Masuknya pasukan komunis Soviet ke wilayah tersebut pada tanggal 27 Desember 1979 tersebut atas permintaan seorang pejabat dari partai komunis Afghanistan, yang ingin adanya campur tangan militer asing dalam merubah hirarki yang berkuasa pada saat itu.

Uni Soviet pada saat itu memutuskan untuk memberi bantuan kepada Afganistan untuk menjalankan revolusi. Pemimpin Soviet, berdasarkan informasi dari KGB dan sekutunya di Afganistan, merasa presiden Hafizullah Amin telah membuat situasi di Afghanistan tidak stabil. KGB di Kabul sendiri telah memperingatkan orang yang hendak mengkudeta presiden Amin dan pembunuh Taraki (presiden sebelumnya) bahwa kepemimpinan Amin akan menuju ke tindakan "represi kasar".

Soviet mendirikan komisi khusus di Afganistan, atas perintah pemimpin KGB Yuri Andropov, Ponomaryev dari Komite Pusat dan Dmitry Ustinov, Menteri Pertahanan Uni Soviet. Pada akhir Oktober mereka melaporkan bahwa Amin telah membersihkan lawan-lawan politiknya, termasuk para simpatisan Soviet; kesetiannya terhadap Moskow hanyalah bohongan; begitu informasi yang diterima Soviet atas perilaku Amin.

Argumentasi terakhir untuk mengeliminasi Amin adalah informasi yang didapat oleh KGB dari agennya di Kabul, menurut dugaan, dua dari penjaga Amin telah membunuh presiden sebelumnya, Nur Muhammad Taraki dengan menggunakan bantal, dan Amin sendiri diduga adalah agen CIA.

Pada tanggal 22 Desember, penasehat Soviet menasehati kepala Pasukan Bersenjata Afganistan, agar mereka untuk melakukan pemeliharaan tank dan untuk peralatan perang lainnya karena kemungkinan situasi genting terjadi. Sementara itu, hubungan telekomunikasi keluar area Kabul diputus, mengisolasi ibukota itu. Dengan memburuknya situasi keamanan, sebagian besar anggota pasukan Pasung Soviet bergabung dengan pasukan darat di Kabul.

Mengetahui situasi semakian memanas, presiden Hafizullah Amin memindahkan kantor presidennya ke Istana Tajbeg, yang dipercaya bahwa tempat ini lebih aman dari mendapatkan risiko yang mungkin terjadi.

Dan tepat pada tanggal 27 Desember 1979, 700 pasukan Soviet dengan memakai seragam militer Afganistan, termasuk OSNAZ dan 54 pasukan khusus Soviet Spetsnaz dari Grup Alpha dan Grup Zenith, mengambil alih pemerintah, militer dan bangunan-bangunan di Kabul, termasuk merebut target utama mereka - Istana Tajbeg.

Invasi pasukan Soviet menggulingkan pemerintah Afghanistan pada waktu bernama Operasi Badai-333 («Шторм-333»). Operasi ini berhasil dan sukses di mana tentara Soviet berhasil merebut dan memasuki Istana Tajbeg di Afganistan dan membunuh Presiden Hafizullah Amin dan 200 pengawalnya.

Dan sejak tanggal itu (27 Desember) di mulailah babak baru Afghanistan resmi di bawah kekuasaan rezim pro komunis Soviet dan dijajah oleh Uni Soviet.(fq/wiki)

Saturday, December 25, 2010

Laporan: Jurang Antara si Kaya dan si Miskin di AS Semakin Melebar

Sebuah laporan terbaru oleh Lembaga Kebijakan Ekonomi (EPI) telah mengungkapkan bahwa kesenjangan antara orang kaya dan miskin di Amerika Serikat semakin melebar.

Laporan EPI mengatakan bahwa kesenjangan terbesar itu ada sejak survei dimulai pada tahun 1962, CNN melaporkan pada hari Jumat kemarin (24/12).

Laporan ini menunjukkan bahwa sebanyak satu persen dari rumah tangga AS yang paling kaya memiliki 225 kali lebih banyak uang dibandingkan rumah tangga rata-rata.

Menurut survei, angka itu hampir dua kali lipat sejak tahun 1960-an. Survei terakhir dilakukan pada tahun 2007, telah mengungkapkan bahwa satu persen orang terkaya memiliki 181 kali uang lebih banyak dari rata-rata rumah tangga biasa, sedangkan pada tahun 1960 angka itu hanya 125 kali rata-rata rumah tangga.

Resesi ekonomi global juga memukul rata-rata warga AS lebih keras, dengan aset mereka menurun 41 persen sejak tahun 2007. Sedangkan orang kaya hanya kehilangan 27 persen pada periode waktu yang sama.

Pada tahun 2009, satu persen orang terkaya memiliki uang rata-rata 14 juta dolar, sedangkan rata-rata warga AS biasa memiliki aset rumah tangga sekitar 62.200 dolar.

Dalam menghitung aset rumah tangga, EPI juga menghitung termasuk kepemilikan rumah. Rata-rata warga AS telah jauh lebih menderita akibat dari efek jatuhnya harga properti daripada orang kaya, kata laporan itu. (fq/prtv)

Monday, December 20, 2010

Kekerasan Terhadap Anak Di Israel Lebih Tinggi Daripada Di AS

Untuk setiap 1.000 anak, 18 anak di Israel mengatakan bahwa mereka telah disiksa.

Lebih dari 45, 000 anak-anak di Israel telah menjadi korban kekerasan selama 12 bulan terakhir, demikian laporan dari kepala Dewan Nasional untuk Anak Israel, Dr Yitzhak Kadmon, beberapa jam yang lalu.

Berbicara dalam sebuah konferensi yang menangani masalah pembunuhan bayi, di Sheba Medical Center di Tel Hashomer, Kadmon mengatakan bahwa penelitian awal menunjukkan tingkat anak-anak yang menderita kekerasan selama 12 bulan terakhir ini dua kali lebih tinggi di Israel daripada di Amerika Serikat. Untuk setiap 1.000 anak, 18 anak di Israel mengatakan bahwa mereka telah dilecehkan dan disiksa. Jumlah mereka mencapai 45.600 anak-anak.

Dalam delapan tahun terakhir, 42 anak-anak di Israel dibunuh oleh anggota keluarga, mayoritas di tangan orangtuanya sendiri. Dari jumlah itu, 75% dari korban berusia di bawah 4 tahun, dan sebagian besar dari mereka adalah anak laki-laki. Data juga menunjukkan bahwa 19 dari 42 pembunuhan dilakukan oleh ayah anak itu, 12 oleh ibu dan enam oleh kedua orang tua secara bersama-sama.

Salah satu kasus pembunuhan anak di Israel yang paling mengejutkan terjadi pada bulan Juli, ketika Itai Ben Dror dari Netanya mengaku membunuh tiga anaknya yang masih belia, dalam rangka "untuk memberi mereka kedamaian dan ketenangan pada ibu mereka." (sa/haaretz)

Saturday, December 18, 2010

Putin Berjanji Akan Bangun Masjid Baru di Moskow


Perdana Menteri Rusia Vladimir Putin hari Kamis kemarin (16/12) berjanji akan membangun sebuah masjid baru untuk memenuhi kebutuhan akibat meningkatnya jumlah Muslim di ibukota Rusia, di tengah adanya oposisi dari warga Moskow.

"Pembangunan masjid telah direncanakan di Moskow. Pembangunan ini harus dilakukan," kata Putin pada saat live di TV dalam acara tanya jawab.

Secara signifikan ia memberikan jaminan untuk pembangunan masjid di tengah ketegangan etnis yang meningkat di Moskow dan kota-kota Rusia lainnya terhadap domuniasi Muslim asal Kaukasia di belakang kerusuhan rasial Sabtu lalu.

Warga Moskow sebelumnya telah menentang pembangunan masjid di tenggara Moskow, di distrik dengan sejumlah besar berisi etnis Tatar, sebagian besar dari mereka adalah Muslim.

Sekarang ini hanya ada dua masjid di Moskow.

Kepala Pusat Kebudayaan Islam di Rusia Abdul Wahid Niyazov, dalam pernyataan yang dikutip oleh BBC, menyatakan bahwa pembangunan masjid baru adalah hak mutlak dari umat Muslim yang harus mendapatkan rumah ibadah yang layak untuk mereka.

Abdul Wahid mengatakan: "Untuk mengatakan bahwa masjid baru akan membahayakan penduduk, hal itu tidak benar, Muslim membentuk 15% dari penduduk daerah itu, dan mereka berhak, seperti warga negara lainnya, menikmati dan memiliki rumah ibadah bagi mereka."

Rusia adalah rumah bagi 10 juta umat Islam, namun karena datangnya imigran dari negara-negara bekas Uni Soviet, jumlah Muslim semakin membengkak menjadi 2 juta di ibukota Moskow.(fq/zeenews)

Bolivia Akui Negara Palestina

Bolivia menjadi negara keempat yang mengakui adanya negara Palestina. Demikian laporan kantor berita Palestina, Ma'an.

Sebelumnya, Brasil, Argentina dan Uruguay sudah mengakui negara Palestina.

Menurut laporan tersebut, Kementerian Luar Negeri Bolivia mengumumkan bahwa Presiden Evo Morales membuat pernyataan tersebut dalam konferensi di Brazil yang dihadiri oleh para pemimpin Amerika Latin lainnya.

"Bolivia mengakui negara Palestina," demikian Morales.

Sementara itu, pejabat di Departemen Luar Negeri Otoritas Palestina mengatakan mereka melanjutkan upaya mereka untuk memperoleh pengakuan lebih lanjut dengan beberapa negara Amerika Latin.

Presiden Otoritas Palestina (OP), Mahmoud Abbas mengucapkan terima kasih kepada Bolivia untuk dukungan itu, dan memuji hubungan antara OP dan negara Amerika Selatan. Sumber resmi mengatakan, Abbas menelepon Bolivia tiga hari sebelum membuat deklarasi resmi

Kementerian luar negeri Israel mengecam langkah Bolivia, menggarisbawahi bahwa langkah ini tidak membuat kontribusi apapun terhadap perdamaian. Pengutukan serupa juga dikeluarkan untuk negara-negara Amerika Selatan lainnya setelah pernyataan mereka.

Bolivia memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel pada Januari 2009 selama Operasi Cast Lead di Gaza dan mengkritik keras kebijakan Israel. (sa/ynet)

Thursday, December 16, 2010

Petinju Afrika, Dari Gbodo Ygor Menjadi Ali Akbar



Awal Januari 2010, Gbodo Ygor, petinju asal Republik Afrika Tengah datang ke Pakistan mengikuti ajang Benazir Bhutto Boxing Tournament. Turnamen ini ternyata menjadi titik awal perubahan hidupnya, karena saat mengikuti turnamen itulah Ygor memutuskan untuk menjadi seorang muslim dan saat kembali ke tanah airnya, ia sudah menyandang nama islami, Ali Akbar.

"Meski saya tidak mendapatkan gelar juara, saya mendapatkan sesuatu yang jauh lebih besar. Saya, dengan rahmat Allah, sekarang menjadi seorang muslim," kata Ali Akbar.

"Saya tidak bisa melupakan masa-masa itu. Saya merasa sudah sampai pada tujuan saya," kata petinju kelas welter ringan dengan mata berbinar.

Ali Akbar mengucapkan dua kalimat syahadat di Jamia Binoria International, sebuah tempat di pinggiran selatan kota Karachi. Ratusan orang yang hadir dalam acara itu satu persatu mengucapkan selamat dan memeluk Ali Akbar sebagai "saudara baru" mereka. Pekikan Allahu Akbar menggema dan makanan kecil semacam manisan khas Pakistan dibagikan untuk merayakan peristiwa itu.

"Saya menerima sambutan yang luar biasa. Saya tak menyangka akan diperlakukan seperti selebritis setelah masuk Islam," kata Akbar, anak tertua dari tujuh bersaudara.

Akbar mengakui butuh waktu lama untuk meyakinkan dirinya pada Islam, meski kedua orang tuanya sudah lama masuk Islam. Akbar menyebut nama pelatihnya, Muhammad Kalambaye, yang sudah membimbingnya untuk menjadi seorang muslim.

"Saya sebenarnya sudah merasa tertarik dengan Islam beberapa tahun belakangan ini, ketika Muhammad menjadi pelatih tim tinju kami. Dia tidak pernah memaksa kami untuk mempelajari Islam, tapi cara hidup dan karakternya yang baik yang membuat kami jadi tertarik pada Islam," tutur Akbar.

Ternyata bukan hanya Akbar yang menjadi tertarik pada Islam begitu melihat perilaku yang ditunjukkan Muhammad Kalambaye. Lima rekan Akbar lainnya juga mengalami hal yang sama. Dan kelimanya juga memutuskan masuk Islam saat bertanding di Pakistan.

"Pakistan adalah negara Muslim pertama yang pernah kami kunjungi," tukas Akbar.

"Dua rekan saya masih ragu memeluk Islam dengan alasan ingin mempelajari lebih banyak tentang Islam. Tapi begitu saya memberitahu bahwa kami di sini (Pakistan) besok akan mengucapkan syahadat, kami tidak menyangka mereka mengatakan akan masuk Islam juga," kisah Akbar.

Ia menilai Islam merupakan agama terbaik karena Islam mengajarkan bahwa derajat manusia sama di mata Tuhan, yang membedakan hanyalah amal ibadahnya dan mengajarkan untuk mendahulukan kepentingan orang banyak di atas kepentingan pribadi.

"Saya menyaksikan beragam orang Islam di lingkungan saya, yang tidak hanya saling menolong antar orang Islam sendiri tapi juga menolong orang-orang non-Muslim yang membutuhkan. Mereka bilang, menolong sesama merupakan bagian yang tak terpisahkan dari Islam. Tidak ada konsep superioritas dalam Islam. Saya sangat tersentuh dengan semangat dan komitmen ini," tukas Akbar.

Ia mengungkapkan, pelatih tinjunya, Muhammad Kalambaye, sering mengutip perkataan Rasulullah Muhammad saw yang menyatakan bahwa dalam Islam tidak ada ajaran bahwa orang Arab lebih superior dari non-Arab atau orang kulit putih lebih superior dari orang kulit hitam.

"Konsep kesetaraan itu membuat saya sangat tertarik pada Islam," ujar Akbar.

Lebih lanjut ia menceritakan, kedua orang tuanya menjerit karena gembira begitu ia mengabarkan telah masuk Islam lewat telepon. "Saya memang sudah memberi isyarat sebelum berangkat ke Pakistan bahwa saya akan membawa hadiah istimewa buat mereka. Tapi saya tidak menceritakan secara langsung apa rencana saya di Pakistan," tutur Akbar.

Sekarang, Akbar berharap bisa menuntun saudara-saudara kandungnya yang lain--empat adik perempuan dan tiga adik lelaki--yang masih memeluk agama Kristen agar menemukan jalan Islam. "Insya Allah, Allah akan segera melimpahkan rahmat pada mereka juga," harap Akbar.

Kisah Ali Akbar dan rekan satu timnya--semuanya sembilan orang--masuk Islam secara bersamaan, menjadi pemberitaan media massa di Pakistan. Selain mereka, juga ada tiga petinju asal Kamerun yang juga masuk Islam pada saat yang sama.


Presiden Asosiasi Tinju Republik Afrika Tengah, Lumande Kristin mengaku gembira dengan keputusan "anak-anak asuh"nya itu. "Saya bahagia mereka memeluk agama yang mengajarkan perdamaian dan persamaaan derajat manusia," ujar Kristin yang seorang nasrani.

"Mereka tidak akan menghadapi persoalan ketika kembali ke tanah air, baik dari sisi sosial maupun ekonomi. Mereka adalah para pahlawan kami dan akan tetap menjadi pahlawan kami apapun agama mereka yang anut," tandas Kristin. (ln/oi)

Peristiwa "Black September" Mengantarkanku pada Islam


Ia tumbuh dan dididik dalam keluarga kelas menengah di AS yang menganut ajaran Kristen, meski tidak menjadi anggota sebuah gereja tertentu atau secara rutin mengikuti kebaktian setiap hari Minggu dan terlibat dalam berbagai kegiatan keagamaan. Satu-satunya momen yang mereka rayakan untuk menunjukkan jati diri keagamaan mereka adalah perayaan Natal.

Meski bukan penganut agama Kristen yang rajin ke gereja, orang tuanya mengajarkan dengan tegas dan jelas soal "akhlak" yang harus dipatuhinya, agar menjadi manusia yang berkarakter dan berperilaku baik. Di sisi lain, minat kedua orang tuanya terhadap sejarah dan budaya beragam bangsa di dunia menciptakan sebuah lingkungan yang mengajarkannya untuk bersikap toleran, menghormati dan mengagumi adat istiadat dan keyakinan orang lain yang berbeda dengan keyakinan yang dianutnya. Dan lingkungan seperti inilah yang suatu saat memberikan kontribusi besar baginya untuk menerima dan akhirnya memeluk agama Islam.

Begitulah latar belakang kehidupan Justin L.Peyton, seorang warga AS keturunan Afrika asal Philadelphia, Pennsylvania. Perjalanannya menuju Islam berawal dari peristiwa serangan 11 September 2001. Ia jadi lebih banyak membaca tentang Islam dan Muslim dari media massa pasca peristiwa itu, meski pemberitaannya cenderung negatif. Namun ia mengaku potret negatif tentang Islam dan Muslim yang diumbar media massa Barat tidak mempengaruhi interaksinya dengan teman atau tetangganya yang Muslim.

"Pemberitaan yang negatif itu tidak pernah mengganggu keinginan saya untuk meluangkan waktu guna mempelajari Islam," ujar Peyton.

Dengan sikap keterbukaan yang ditanamkan kedua orang tuanya, ia memutuskan untuk melakukan riset sendiri, mencari fakta-fakta tentang Islam dan menemukan benang merah antara pengalaman pribadinya bergaul dengan Muslim dengan pemberitaan media massa yang negatif tentang Islam dan Muslim. Karena saat itu Peyton masih berstatus mahasiswa, maka internet menjadi media pertama yang digunakannya untuk melakukan "pencarian dan pengkajian" itu.

Selama beberapa bulan ia mengakses informasi dari internet, pengetahuannya terus bertambah secara bertahap. Peyton membaca berbagai artikel mulai pengetahuan dasar tentang ajaran Islam dan Muslim sampai hal-hal yang lebih mendalam tentang konsep ketuhanan dalam Islam, nabi-nabi, Al-Quran, hari Kiamat serta petunjuk tentang tata cara melakukan salat, puasa, haji dan pengetahuan lainnya tentang Islam dan Muslim seperti konsep keluarga dalam Islam, pernijahan dan kisah-kisah para mualaf . Cerita tentang mereka yang masuk agama Islam adalah artikel yang paling ia sukai.

Ia lalu membeli Al-Quran dengan terjemahan di sebuah toko buku dan mulai membaca isi Al-Quran. Dalam sehari, Peyton bisa membaca berlembar-lembar halaman Al-Quran dan membuat daftar isi Al-Quran yang paling memicu rasa ingin tahunya yang lebih dalam tentang Islam. "Apa yang saya baca, memberikan sensasi dalam jiwa saya," kata Peyton.

Mengakses internet dan membaca isi Al-Quran ternyata tidak membuatnya merasa cukup untuk mengetahui dan memahami lebih jauh tentang Islam dan Muslim. Peyton memutuskan untuk berkunjung ke masjid-masjid terdekat di Philadelphia. "Saya mengontak sebuah masjid yang jaraknya 45 mil dari rumah, bicara dengan pimpinan masjid itu dan menyusun jadwal untuk datang dan berdiskusi tentang Islam dengan komunitas Muslim di masjid itu," ujarnya.

Di hari yang sudah ditentukan, Peyton datang dan menghabiskan banyak waktu dengan seorang muslim di masjid itu. Pertemuan dan perbincangan itu menggugah hatinya, hingga kunjungan keduanya pada musim panas tahun 2002, Peyton meyakini bahwa Islam adalah kebenaran. Saat itu juga Peyton mengucapkan dua kalimat syahadat dan selama sepekan menetap di masjid untuk belajar salat dan kewajiban-kewajiban yang harus dilakukan sendiri sebagai muslim.

Dua bulan setelah masuk Islam, Peyton menandatagani surat-surat untuk bergabung ke korps Marinir AS dan harus tinggal di barak militer. Sebagai orang yang baru masuk Islam, Peyton mengakui bahwa kehidupan militer tidak kondusif. Contohnya, jadwal dan lama latiihan yang kadang membuatnya sangat sulit untuk menunaikan kewajiban salat atau berpuasa saat bulan Ramadan.

Bahkan setelah selesai menjalankan pelatihan sebagai Marinir, Peyton ditempat di daerah yang sama sekali tidak ada komunitas Muslimnya, yang membuatnya makin sulit untuk memperkuat keyakinan agama yang baru dipeluknya. Baru tiga tahun kemudian, Peyton bertemu dengan sesama prajurit yang juga Muslim, yang bisa mengajarkannya tentang Islam dan menuntunnya untuk menjalani kehidupan sebagai Muslim di dalam dinas kemiliteran AS.

Musim panas tahun 2007, Peyton menyelesaikan tugas di dinas kemiliteran dan kembali ke Philadelphia, kampung halamannya. Ia kemudian aktif di sebuah masjid dan dengan kemampuan yang dimilikinya, ia mendapatkan pekerjaan di organisasi muslim terbesar di AS, Council on American-Islamic Relation (CAIR).

"Selama dua tahun menjadi bagian dari komunitas Muslim dan bekerja di CAIR merupakan pengalaman belajar yang luar biasa, membuat saya makin berkembang dan berminat untuk belajar Islam lebih mendalam," tukasnya.

Tahun 2009, Peyton mendaftarkan diri ke Hartford Seminary di Connecticut dan mendapatkan gelar master di bidang studi Seni Islam, hubungan Muslim-Kristen dan mendapatkan sertifikat di bidang dakwah Islam. (ln/oi)

Jefferson Pinder, Menyelami Samudera Islam di Tengah Arus Budaya Amerika


Salat Jumat di Islamic Center di Washington baru saja usai siang itu. Para jamaah bersiap-siap meninggalkan masjid ketika Imam salat mengumumkan akan mengenalkan seorang "saudara seiman" yang baru lewat pengeras suara.

Kala itu, bulan Juli tahun 2008. Di samping imam masjid, duduk seorang lelaki mengenakan celana jeans dan kemeja. Para jamaah masjid menjadi saksi ketika sang imam menuntun lelaki itu mengucapkan dua kalimat syahadat dalam bahasa Arab dan Inggris. Setelah prosesi itu selesai, pekikan Allahu Akbar menggema di dalam dan di luar masjid menyambut kehadiran seorang muslim baru (mualaf) di tengah komunitas Muslim Amerika. Para jamaah masjid pun membuat antrian panjang untuk memberikan selamat pada lelaki yang baru saja mendeklarasikan dirinya sebagai muslim.

Tapi siapa lelaki yang baru saja mengucapkan syahadat itu. Dia adalah Jefferson Pinder, seorang profesor di jurusan seni Universitas Maryland. "Saya takjub," kata Pinder saat berada di halaman masjid sambil menerima ucapan selamat dari jamaah masjid di Washington yang bahkan belum ia kenal sebelumnya.

"Saya kira, mendatangi sebuah tempat ibadah dan berjumpa dengan beragam orang merupakan sesuatu yang menakjubkan sepanjang pengalaman hidup saya yang dibesarkan sebagai penganut Kristen," kata Pinder, warga Amerika keturunan Afrika.

Perjalanan mencari jati diri Profesor Pinder membawanya pada agama Islam. "Sebuah perjalanan yang panjang, berawal dari perjlanan ke Senegal," ungkap Pinder yang mengaku kagum melihat nilai-nilai dan disiplin orang-orang Islam yang pernah dijumpainya.

Ia mengatakan, "Saya seorang artis dan saya pernah bekerjasama dengan banyak seniman, termasuk seniman Muslim. Merekalah yang memotivasi saya. Saya melihat bagaimana mereka menjalani kehidupan ini."

"Ketika saya datang ke sini, ke Universitas Maryland tempat saya mengajar, salah seorang mahasiswa adalah seorang muslimah. Ia menciptakan karya seni dengan sentuhan Islam, yang membuat hati saya tergerak. Saya menemui keluarganya dan mereka dengan sikap terbuka membawa serta membimbing saya ke jalan ini," tutur Pinder.

Ia mengaku mengaku kagum dengan nilai-nilai, disiplin dan kebaikan kaum Muslimin yang tetap taat dan serius terhadap segala sesuatu yang berkaitan dengan kehidupan mereka. "Sebuah nilai-nilai asli dari komunitas yang tidak hanya melakukan kewajiban salat, tapi lebih dari itu. Komunitas Muslim adalah sebuah komunitas yang selalu berpikir tentang masyarakat dan ingin menjadi bagian dari masyarakat itu," tukas Pinder.

Ia berharap keislamannya tidak mempengaruhi hubungan dengan keluarganya. Ayah Pinder adalah seorang pemuka agama Katolik dan Pinder yakin ayahnya bisa memahami keputusannya masuk Islam.

"Saya kira, ayah saya menyadari bahwa Islam memberikan sesuatu yang tidak bisa diberikan oleh ajaran Kristen dan pada saat yang sama ia juga akan menyadari bahwa banyak kesamaan antara kedua agama itu, dan itu akan tetap membuat hubungan kami kuat," ujar Pinder.

Pinder melihat keputusannya menjadi seorang muslim sebagai awal dari fase baru kehidupannya. "Ini kesempatan luar biasa bagi saya untuk lebih mengenal diri saya lagi, setelah kehilangan arah selama bertahun-tahun," ungkapnya.

"Kadang saya berpikir bahwa hidup kita akan kacau di tengah budaya Amerika dan tidak memikirkan ada alternatif lain, cara lain untuk belajar dan cara lain untuk menjalani sebuah kehidupan."

"Maka, hari ini, saya datang ke sini dan pelan-pelan belajar sebuah cara baru dalam melihat kehidupan dan saya berharap ini akan membuat saya menjadi orang yang lebih kaya," imbuh Pinder.

Ia menegaskan, masih banyak yang harus ia pelajari tentang agama Islam yang menjadi keyakinan barunya. "Saya baru memulai sebuah proses ... ini seperti menceburkan diri ke sebuah samudera dan berusaha untuk berenang di dalamnya," tukas Pinder yang baru akan belajar tatacara salat.

Untuk belajar banyak hal tentang kewjiban dalam Islam dan bahasa Arab, Pinder akan dibimbing dua orang mentor. "Saya seperti baru lahir saja," kata Pinder. (ln/oi)

Monday, December 13, 2010

Kisah Sukses Makanan Halal Di Amerika


Gerai makanan halal berkembang dengan pesat di Amerika Serikat—di sebuah negeri di mana Al-Quran akan dibakar. Gerai-gerai halal yang tentu saja menjadi ciri khas Islam yang sangat kuat ini, bahkan menurut para ahli sekarang sanggup bersaing dengan restoran umum lainnya. Mereka mendapatkan ceruk pasar yang besar, bahkan di kalangan non-Muslim.

"Orang-orang bahagia," kata Fred Zakria, pemilik Milano Pizza, salah satu gerai makanan halal di San Joaquin County, California, surat kabar The Record pada Minggu, November 21. "Ini adalah produk yang baik."

Zakria, seorang imigran Afghanistan, yang datang ke California bersama istrinya pada tahun 1987, awalnya bekerja di sebuah toko roti. "Itu adalah kunci bagi saya untuk membuka pintu usaha," kenang Zakria.

Setelah proses panjang meretas kehidupan baru di negara baru mereka, Zakria memutuskan mendirikan gerai pizza halal untuk melayani warga Muslim di San Joaquin.
Hanya dalam waktu lima tahun, ledakan makan siang di pizza Milano adalah bukti keberhasilan Zakria dan popularitas bisnisnya. "Saya punya enam driver," kata Zakria. "Sekarang saya menciptakan lapangan kerja. Saya melatih orang-orang. "

Zakria hanya satu orang yang merupakan bagian dari semakin banyaknya gerai dan restoran halal di San Joaquin. Pada tahun 1986, restoran halal pertama Stockton's Islamic Meat & Poultry, dibuka. Saat ini, sudah ada 10 restoran makanan halal.

Shahed Amanullah, pendiri zabihah.com, database restoran Halal terbesar di dunia, mengatakan tren makanan halal meluas jauh melampaui California. Ketika diluncurkan 12 tahun yang lalu, Zabihah padahal hanya berfokus pada California Bay Area dan mengelola review dari 200 restoran. Sekarang, ada ulasan lebih dari 7.000 perusahaan nasional. Menurut Amanullah, yang juga seorang wartawan dan aktivis Muslim, saat ini Amerika benar-benar meminta makanan halal dalam jumlah yang besar.

Kompetitif

Di restoran Zakria, pepperoni dan sosis terbuat dari daging sapi, ham terbuat dari kalkun, dan ayam yang disembelih sesuai dengan pedoman Islam.

Para ahli mengatakan industri ini berkembang terutama karena persaingan dan menyesuaikan dengan kebutuhan pasar.

"Masyarakat Muslim di Amerika sangatlah beragam sehingga orang harus menemukan cara bagaimana melayani kebutuhan berbagai kalangan," kata Amanullah.

"Ketika kami mulai, kualitas perusahaan halal benar-benar mengerikan." Kata Amanullah. "Ini benar-benar menarik... Lahir dari makanan tradisional menjadi opsi rakyat Amerika seperti pizza dan burger. "

Zakria, mengatakan ia juga berpendapat restoran halal semakin kompetitif dan juga semakin menemukan ceruk pasar non-Muslim juga.

"Saya selalu datang ke sini," kata Jessica Kaufman, seorang pelanggan reguler di Milano Pizza. "Ini sehat dan segar, dan saya menyukai pelayanannya." (sa/onislam)

Kisah Jurnalis Norwegia Hidup Bersama Taliban


Tidak banyak hal yang terungkap dari keseharian pejuang Taliban, yang sering diberitakan oleh media sebagai sosok yang kejam, menyeramkan dan berbagai atribut negatif lainnya yang disematkan kepada mereka. Namun seorang jurnalis Norwegia berhasil merekam sisi lain kehidupan pejuang Taliban yang jarang diekspos media.

Jarang terlihat oleh orang luar, kehidupan sehari-hari dari seorang komandan regional Taliban bernama Dawran dan pejuang Taliban lainnya telah didominasi oleh dua sikap ekstrim: cinta dan perang, menyerang dan mundur, hidup dan mati.

Selama sembilan hari pada bulan Oktober 2009, wartawan Norwegia bernama Paulus Refsdal berada di garis belakang bersama dengan Taliban, berbaur dengan pejuang Taliban karena tidak ada pembuat film Barat sebelum dirinya melakukan hal tersebut.

Dan dia ada di sana untuk menyaksikan secara langsung gemuruh dalam kehidupan Dawran, mengatur dan mengarahkan serangan terhadap pasukan AS di pegunungan Afghanistan yang berbahaya - kemudian beberapa jam kembali ke rumah, menjadi seorang ayah yang bermain dengan anak-anaknya.

Untuk mengambil gambar-gambar eksklusif dan belum pernah terjadi sebelumnya, Refsdal mempertaruhkan hidupnya untuk berbaur dengan Dawran dan pejuangnya di Provinsi Kunar - daerah timur laut di mana, al Qaidah aktif dan Usamah bin Ladin pernah dikabarkan bersembunyi di sana.

Refsdal mengatakan dia tidak mengetahui jumlah pejuang Taliban di bawah komando Dawran, tetapi termasuk dalam barisan pejuang mereka adalah putra Dawran - seorang anak laki-laki berusia 12 atau 13 tahun. Anak laki-laki itu membawa senapan mesin yang hampir sama besar dengan dirinya, kata Refsdal.

"Bagi Dawran ... hal itu bukan sesuatu yang buruk untuk mengirim anaknya keluar untuk berperang," kata Refsdal kepada reporter CNN Anderson Cooper, karena Dawran percaya bahwa "... Anaknya akan datang ke surga ketika dan jika ia mati dalam perang ini. "

Ada banyak kelompok yang berbeda yang membentuk Taliban, dan mereka berjuang untuk berbagai alasan. Dawran mengatakan ia dan anak buahnya bergabung dengan Taliban untuk mengusir pasukan asing dari distrik mereka.

"Kami berjuang untuk kebebasan kami, agama kami, kehormatan kami dan kami berjuang untuk tanah air kami," kata Dawran kepada Refsdal. Dawran memerintahkan pasukannya dari sebuah rumah yang dibangun dari batu dan tanah liat, dia menyatakan bahwa dirinya bergantung pada kontribusi untuk mendanai operasi militernya.

Jumlah angka korban dari kedua belah pihak dalam perang yang hampir satu dekade berlangsung ini, sulit didapat. Tidak diketahui berapa banyak pasukan Taliban yang telah tewas melawan pasukan koalisi pimpinan Amerika. Menurut Pentagon, lebih dari 2.200 pasukan koalisi tewas di Afghanistan sejak pasukan AS menginvasi Afghanistan dalam menanggapi serangan 9/11. Lebih dari 1.400 orang tentara Amerika di antara pasukan koalisi yang tewas.

Saat ia mendesak pejuangnya untuk berperang, Dawran mempertanyakan motif pasukan koalisi. "Untuk tujuan apa mereka memerangi kami?" tanya Dawran. "Apakah mereka tertindas? Apakah mereka telah diperlakukan tidak adil? Apakah mereka hidup dalam kediktatoran?"

Penindasan adalah tuduhan kritis yang ditujukan untuk Taliban selama beberapa dekade. Mereka menerapkan aturan hidup dengan syariat Islam. Di tempat-tempat di bawah kendali mereka, wanita wajib menutup wajah dan tubuh mereka dalam burqa.

"Tidak ada dalam Islam yang tidak memiliki solusi untuk itu," jelas Abdul Rahman, seorang hakim lokal Taliban, mengatakan kepada Refsdal. "Jika seseorang memotong tangan orang lain, maka menurut hukum Islam, Anda memiliki hak untuk membalas dan memotong tangannya. Itu sama juga dengan telinga, gigi mata dan hidung."

Taliban sempat memerintah Afghanistan - dan memberikan pelabuhan yang aman untuk kamp-kamp pelatihan al Qaidah - dari pertengahan 1990-an sampai tahun 2001. Pemimpin Taliban menolak untuk mengekstradisi Usamah bin Ladin, yang akhirnya mendorong invasi AS untuk menggulingkan pemerintah Taliban dan membuat jalan bagi pemilihan umum nasional.

Satu dekade kemudian, pejuang Dawran berbaris melalui daerah sulit Kunar dengan senjata berat dan amunisi tergantung di bahu mereka. Beberapa pejuang mengenakan pakaian tradisional Afghanistan dan lainnya mengenakan pakaian seragam kamuflase militer, karena mereka berangkat dari lembah yang dihiasi dengan batu-batu, pohon-pohon kecil dan pepohonan kerdil.

Sebagaimana yang ditampilkan dalam film Refsdal, Dawran mengarahkan serangan terhadap pasukan AS, melakukan koordinasi operasi militer lewat radio genggam dari gunung yang menghadap ke jalan berjarak ratusan meter di bawah lembah.

Delapan puluh mujahidin turut berpartisipasi dalam serangan ini, kata Dawran. Mereka telah mengambil posisi di delapan tempat yang berbeda dalam masing-masing kelompok yang terdiri dari sepuluh orang.

"Serang, serang, dengan bantuan Allah!" Dawran berteriak lewat radionya."Kau berhasil memukul kendaraan, anda melakukannya!"

Tapi apakah para pejuang Taliban berhasil merusak kendaraan atau membunuh pasukan koalisi seperti yang mereka pikirkan? Jawabannya tampaknya tidak ada. Rupanya, serangan itu bahkan tidak layak menjadi sebuah laporan.

CNN telah menghubungi markas pasukan koalisi. Seorang petugas AS untuk juru bicara kepada media melakukan pencarian melalui 1.800 laporan dari bulan Oktober 2009 dan berkata, "Supaya jelas, Kami tidak memiliki laporan dari setiap serangan Taliban di daerah itu selama jangka waktu yang diberikan."

Pada saat serangan berakhir, suara gema tembakan terdengar di lembah, segumpal asap naik di kejauhan.

"Taliban seperti kebanyakan pejuang Muslim lainnya," kata Refsdal. "Ketika mereka punya waktu luang, mereka membaca Al-Quran. Mereka tidak berlatih. Dari apa yang saya lihat dari cara mereka menembak, tembakan mereka tidak begitu akurat."

Ia mengakui bahwa ia mendapatkan kondisi kritis karena bergabung dengan pejuang Taliban yang mencoba untuk menyergap pasukan koalisi.

"Saya memahami bahwa ini sangat emosional bagi sebagian orang - terutama orang-orang di angkatan bersenjata pasukan koalisi," kata Refsdal kepada Cooper dari CNN. "Saya seorang wartawan, saya hanya memfilmkan apa yang terjadi."

Perang telah menjadi hal "rutin" untuk para pejuang Taliban, kata Refsdal. "Mereka melakukan penyergapan dan kemudian menghabiskan sisa hari mereka untuk duduk dan berbicara di radio. Mereka duduk, mereka banyak minum teh dan mereka memiliki beberapa permainan untuk dimainkan."

Salah satu permainan adalah kontes lempar batu sederhana. Berdiri dalam area yang relatif datar, orang-orang berkerumun untuk melihat siapa yang dapat melempar batu yang berat paling jauh. Kebanyakan menggunakan dua tangan untuk melemparkan batu.

Pada akhir permainan, komandan Taliban yang menang. "Ini adalah kehidupan sehari-hari mereka," kata Refsdal kepada Cooper. "Ini adalah Taliban."

Suatu hari, Refsdal mendapat pemberitahuan dari Dawran bahwa pesawat mencurigakan terbang di atas tempat persembunyian pejuang Taliban. Komandan Taliban itu meminta kepada Refsdal untuk tetap di dalam persembunyian.

Kemudian, Refsdal mendengar suara tembakan. Dawran mengetuk pintu kemudian mengatakan kepada Refsdal untuk segera keluar. "Tinggalkan barang-barang Anda," kata Dawran. "Lari..Lari."

"Kami menemukan sebuah gudang tua yang sudah ditinggalkan dan kami tidur di sana pada malam hari" pada saat tembakan terus berlangsung, kata Refsdal.

Menjelang fajar Refsdal diberitahu bahwa belasan orang - termasuk letnan komandannya Dawran - telah tewas dalam serangan Pasukan Khusus pasukan koalisi.

Refsdal mendapatkan Dawran menangis seperti anak kecil atas hilangnya anak buahnya. Kemudian, Dawran melarikan diri bersama dengan keluarganya, menyelamatkan hidupnya.

Refsdal tahu bahwa film yang dia ambil akan mengejutkan banyak orang - dan mengganggu beberapa pihak. Tapi ia merasa yakin bahwa film yang ia buat adalah otentik, bukan merupakan upaya propaganda.

Jika Taliban ingin menciptakan propaganda, mereka akan menunjukkan kekuatan - bukan pihak yang memperlihatkan sisi lembut mereka, katanya. (fq/cnn)

Sunday, December 12, 2010

Hasil Survei: Italia Termasuk Bangsa di Dunia yang Paling Benci Yahudi



Sebuah jajak pendapat yang dilakukan oleh Lembaga "Iesfo" Italia di Roma menyatakan bahwa kebanyakan warga Italia memadang secara pasif terhadap Israel, dan warga Italia adalah di antara bangsa-bangsa dunia yang membenci orang Yahudi.

Jajak pendapat tersebut mengatakan 84% dari responden yang disurvei menyatakan mereka tidak tahu bahkan satu orang Yahudi-pun, dan 21,6% berpikir bahwa orang-orang Yahudi berhubungan dengan bangsa Palestina dengan cara yang sama yang dilakukan Nazi terhadap Yahudi, sedangkan 26% warga Italia menyatakan bahwa orang Yahudi menjadi korban "algojo", dan 24,5% berpikir bahwa orang Yahudi memanfaatkan Holocaust untuk membenarkan kebijakan pendudukan Israel.

Jajak pendapat itu menunjukkan juga bahwa 31,7% warga Italia berpikir bahwa orang Yahudi telah menguasai ekonomi dunia, dan 27% responden menyatakan bahwa orang Yahudi memiliki kekuatan politik yang sangat besar.

Surat kabar Israel Maariv, yang menerbitkan laporan itu, menyatakan bahwa para pemimpin komunitas Yahudi di Italia telah menyatakan keprihatinan tentang penyebaran kebencian terhadap Yahudi lewat Internet, seperti yang diungkapkan Departemen Dalam Negeri Italia bahwa jumlah situs web yang memusuhi orang-orang Yahudi meningkat sebesar 50% pada tahun 2009.(fq/cnn)

Monday, December 06, 2010

Helen Thomas: Zionis Yahudi Menguasai Gedung Putih, Wall Street, Kongres Dan Hollywood


Veteran wartawan Gedung Putih yang sudah dipecat karena mengkritik Israel, Helen Thomas mengatakan bahwa selama ini Zionis mengendalikan secara penuh kebijakan luar negeri dan lembaga-lembaga AS lainnya.

Lebih jelasnya Helen Thomas, mengatakan Israel tidak pernah bisa dikritik di Amerika Serikat karena Zionis mengendalikan kebijakan luar negeri Amerika serta lembaga-lembaga utamanya.

"Saya bisa menyebut siapapun presiden AS, tapi saya tidak bisa menyentuh Israel, yang memiliki jalan-jalan Yahudi di Tepi Barat," kata Thomas.

Kolumnis berusia 90 tahun ini mengatakan bahwa Gedung Putih, Kongres, Wall Street dan Hollywood semua dimiliki oleh Zionis.

"Kongres, Wall Street, Gedung Putih, dan Hollywood, dimiliki oleh Zionis. Tak ada pertanyaan, menurut pendapat saya," katanya.

Kelompok-kelompok Yahudi menyebut komentar Thomas 'tidak adil dan fanatik. Mereka juga mengecam pernyataan Helen Thomas tersebut. (sa/presstv)

Helmut G Didenda 800 Euro Karena Mengolok-Olok Suara Adzan

Seorang warga Austria telah didenda oleh pengadilan setempat karena mengolok-olok warga Muslim dengan menirukan suara panggilan adzan sembari memotong rumput, demikian menurut laporan Kronen Zeitung.

Surat kabar itu mengklaim bahwa Helmut G. diputuskan oleh pengadilan di Graz, Styria, telah menyinggung tetangga sebelahnya yang merupakan seorang Muslim.

Helmut, berusia 63 tahun, dilaporkan mengejek dan meniru panggilan dari muazzin. Surat kabar harian itu menulis bahwa Helmut didenda 800 Euro setelah hakim menyebutkan bahwa dia menyinggung tetangganya dan mengejek keyakinan mereka. Kaum Muslim, yang kewarnegaraannya tidak diungkapkan oleh laporan itu, tengah melakukan salat ketika Helmut mulai bernyanyi menirukan adzan.

"Bukan maksud saya untuk meniru atau menghina mereka. Saya hanya mulai bernyanyi sebuah lagu karena hati saya tengah berada dalam suasana yang baik" kata pria itu kepada surat kabar. (sa/austriatimes)

Thursday, December 02, 2010

21 Organisasi Internasional Serukan Segera Akhiri Blokade Terhadap Gaza


21 organisasi hak asasi manusia internasional telah menyerukan dunia internasional untuk segera bergerak mengangkat pengepungan terhadap Gaza tanpa syarat apapun.

Organisasi HAM internasional dalam laporannya yang akan diterbitkan pada hari Selasa ini (30/11) mengatakan bahwa langkah-langkah Israel untuk "meringankan" pengepungan di Gaza di bawah tekanan internasional tidak mengubah apapun dalam kehidupan penduduk sipil di Jalur Gaza.

Organisasi-organisasi non-pemerintah, termasuk Amnesty International, dan Dewan Pengungsi Norwegia, mengatakan bahwa tidak ada cukup bahan konstruksi yang diizinkan masuk ke Gaza oleh rezim Zionis.

Mereka mengatakan bahwa hanya ada kemajuan "kecil" yang terjadi akibat pengurangan blokade dalam kebebasan bergerak bagi warga sipil sambil mengingatkan ada perkembangan nyata terhadap ekspor dari Gaza. (fq/pic)

AS Murka atas Klaim Palestina bahwa Tembok Ratapan bukan Milik Yahudi


Amerika Serikat pada hari Selasa kemarin (30/11) mengutuk klaim dari seorang pejabat senior Palestina bahwa Tembok Barat Yerusalem Gunung Bait tidak memiliki arti penting bagi orang Yahudi.

Al-Mutawakil Taha, deputi menteri informasi Palestina, telah mengatakan Rabu pekan lalu bahwa tembok ratapan, yang dianggap sebagai situs tersuci Yudaisme, adalah bagian dari warisan Islam dan karena toleransi Islam-lah kaum Yahudi diperbolehkan untuk berdoa di sana.

"Kami sangat mengutuk komentar dan sepenuhnya menolak pernyataan Palestina dan menganggap klaim tersebut tidak benar, tidak sensitif dan sangat provokatif," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS.

"Kami telah berulang kali mengangkat isu ini dengan kepemimpinan Otoritas Palestina agar mereka perlu secara konsisten memberantas segala bentuk de-legitimasi terhadap Israel termasuk menolak koneksi Yahudi terhadap tempat bersejarah."

Ketua Komite DPR AS Luar Negeri, dari kubu Republik Howard Berman, juga mengecam klaim Taha, dan menyebutnya sebagai provokatif dan tidak benar.

"Saya sangat mengutuk [klaim] bahwa Tembok Barat di Kota Tua Yerusalem tidak memiliki arti agama untuk orang-orang Yahudi," kata Berman.

"Presiden Abbas dan Perdana Menteri Fayyad mengetahui betapa pentingnya secara spiritual Tembok Barat untuk komunitas Yahudi global," katanya, sembari menyerukan Abbas untuk mengecam laporan Thaha dan mengklarifikasi bahwa pernyataan itu bukan pernyataan resmi Otoritas Palestina.

Komite Yahudi Amerika telah memuji tanggapan pemerintahan Obama yang menolak klaim dan mengutuk Otoritas Palestina yang telah merendahkan hubungan Yahudi terhadap tembok ratapan.(fq/hrzt)

Yvonne Ridley: Ketika Seorang Perempuan Keluar Memakai Jilbabnya, Ia Sedang Berjuang Untuk Islam


Yvonne Ridley, penulis dan komentator Inggris terkenal, sudah cukup lama memeluk Islam. Banyak hal yang sering ditanyakan kepadanya terkait perpindahan agamanya itu terutama karena ia memeluk Islam setelah berinteraksi dengan para pejuang Taliban. Berikut ini adalah berbagai hal yang sering ditanyakan kepadanya.

Berapa banyak yang Anda tahu tentang Islam sebelum menjadi seorang Muslimah?

Saya hanya tahu sedikit tentang Islam sebelum menjadi Muslimah. Saya hanya tahu apa yang dikatakan oleh media belaka.

Bagaimana Anda memeluk Islam?

Ketika saya ditangkap oleh Taliban, seorang ulama agama mendatangi saya. Dia bertanya pada saya beberapa pertanyaan tentang agama, dan ia juga bertanya apakah saya ingin masuk Islam. Saya ketika itu sangat takut bahwa saya jika memberikan jawaban yang salah, saya akan dibunuh. Setelah berpikir hati-hati, saya berterima kasih kepada ulama tersebut, dan mengatakan bahwa akan sulit bagi saya untuk membuat keputusan yang mengubah hidup sementara saya ditawan. Tap, saya berjanji, jika saya dibebaskan dan kembali ke London, saya mempelajari Islam.

Jadi setelah dibebaskan, saya membaca sebuah terjemahan bahasa Inggris dari Al Qur'an. Ketika saya pulang ke Inggris, saya mencari-cari dalam indeks Al Qur'an, dan membaca bab yang berbeda. Saya kagum dengan hak-hak dalam Islam yang diberikan kepada perempuan, dan itulah yang benar-benar membuat saya tertarik dengan Islam.

Setelah memeluk Islam, bagaimana dukungan terhadap Anda? Bagaimana mungkin seorang gadis pesta dan bergaya hidup Barat, tiba-tiba memeluk Islam?

Ya dan tidak. Saya mendapat banyak dukungan dari saudara saya, saya pikir saya lebih beruntung daripada banyak mualaf yang lainnya. Beberapa mualaf benar-benar membutuhkan dukungan sangat dekat dan pengawasan hampir setiap hari. Sayangnya, banyak dari kami (para mualaf) yang ditinggalkan begitu kami mengatakan kita telah ber-syahadat. Bahkan, saya ingin mengatakan kepada saudara-saudara di luar sana, tahun pertama bagi mualaf merupakan tahun sangat penting. Harap jangan meninggalkan kami setelah kami mengikrarkan Syahadah.

Apa yang menjadi tantangan terbesar Anda setelah memeluk Islam?

Belajar menjadi orang yang lebih baik. Hal ini mungkin terdengar aneh karena saya pikir saya bukanlah orang yang buruk sebelum memeluk Islam, tapi saya perlu belajar etiket Islam, seperti menjadi sabar dan toleran. Bagi mereka yang mengenal saya cukup baik tahu bahwa itulah saat yang berat buat saya.

Bagaimana keluarga dan teman-teman menerima Anda? Apa reaksi mereka?

Semua orang terkejut. Tetapi setelah beberapa saat, mereka tahu bahwa saya bahagia dan sehat. Mereka melihat bahwa apapun itu dalam hidup saya, saya melakukannya dengan sangat baik dengan itu. Teman perempuan saya bertanya, "Apakah kamu masih berpacaran?" saya jawab, "Mengapa kamu masih berpikir bahwa dengan semua hal ini hanya karena harus seorang lelaki?" Maksud saya, Anda harus menerima bahwa saya telah menemukan sesuatu yang memberi saya banyak kebahagiaan, kekuatan batin, dan spiritualitas.

Dengan semua riuh-rendah tentang jilbab, bagaimana Anda mengatasinya ketika Anda memakai jilbab di Inggris?

Saran saya untuk para politisi adalah jauhilah lemari pakaian kami. Saya tidak langsung mengenakan jilbab, dan saya sangat senang Anda bertanya tentang ini. Ketika seorang perempuan memakai jilbab keluar rumahnya, ketika itu ia sedang berjuang untuk Islam, dia ada di garis depan. Ketika berada di luar rumah, semua pelecehan akan dialamatkan kepadanya. Sayangnya, beberapa Muslimah diserang secara fisik karena perdebatan tentang jilbab yang dimulai oleh politisi yang keliru.

Saya salut kepada Muslimah yang memakainya, saya salut akan kekuatan, keberanian dan keyakinan iman mereka.

Untuk mereka yang tidak memakainya, saya akan memberitahu orang-orang di sekitar mereka untuk bersabar dan memberi mereka waktu. Kita semua dalam perjalanan spiritual, beberapa dari kami mencapai tingkat yang jauh lebih cepat daripada yang lain. Ini perlu waktu. Kita tidak harus kritis kepada saudara kita yang tidak mengenakan jilbab, karena ada banyak tekanan dan tegangan. Alih-alih bersikap kritis, kita harus mendukung dan membantu mereka.

Saya pribadi, memakai jilbab butuh waktu bagi saya, dan merupakan bagian dari pertumbuhan dan perkembangan saya sebagai seorang Muslimah. Setiap hari saya berkembang, dan jika kita berbincang dua puluh tahun kemudian, saya masih akan tetap belajar tentang Islam, insyaAllah.

Menurut Anda apa yang diketahui oleh orang-orang non-Muslim tentang Islam?

Kita harus menympaikan kepada Barat bahwa perempuan Muslimah tidak tertindas. Ada banyak isu yang memengaruhi perempuan Barat dan wanita Muslim. Dan apa yang akan saya katakan kepada wanita non-Muslim adalah bahwa ada cukup banyak substansi dan karakter di bawah kerudung itu. Jika anda melihat, Anda akan menyadari bahwa ada beberapa hal yang luar biasa; ada banyak perempuan Muslimah yang berkecimpung di dunia politik, kesadaran internasional, terampil, multi-berbakat di bawah kerudung itu. Jadi, bukannya menghabiskan begitu banyak waktu untuk bertanya-tanya ada apa di balik jilbab itu. Ada banyak feminis Islam. Dan mereka jauh lebih radikal daripada rekan-rekan sekuler mereka. (sa/iol)

Tuesday, November 30, 2010

Peristiwa "Black September" Mengantarkanku pada Islam

Ia tumbuh dan dididik dalam keluarga kelas menengah di AS yang menganut ajaran Kristen, meski tidak menjadi anggota sebuah gereja tertentu atau secara rutin mengikuti kebaktian setiap hari Minggu dan terlibat dalam berbagai kegiatan keagamaan. Satu-satunya momen yang mereka rayakan untuk menunjukkan jati diri keagamaan mereka adalah perayaan Natal.

Meski bukan penganut agama Kristen yang rajin ke gereja, orang tuanya mengajarkan dengan tegas dan jelas soal "akhlak" yang harus dipatuhinya, agar menjadi manusia yang berkarakter dan berperilaku baik. Di sisi lain, minat kedua orang tuanya terhadap sejarah dan budaya beragam bangsa di dunia menciptakan sebuah lingkungan yang mengajarkannya untuk bersikap toleran, menghormati dan mengagumi adat istiadat dan keyakinan orang lain yang berbeda dengan keyakinan yang dianutnya. Dan lingkungan seperti inilah yang suatu saat memberikan kontribusi besar baginya untuk menerima dan akhirnya memeluk agama Islam.

Begitulah latar belakang kehidupan Justin L.Peyton, seorang warga AS keturunan Afrika asal Philadelphia, Pennsylvania. Perjalanannya menuju Islam berawal dari peristiwa serangan 11 September 2001. Ia jadi lebih banyak membaca tentang Islam dan Muslim dari media massa pasca peristiwa itu, meski pemberitaannya cenderung negatif. Namun ia mengaku potret negatif tentang Islam dan Muslim yang diumbar media massa Barat tidak mempengaruhi interaksinya dengan teman atau tetangganya yang Muslim.

"Pemberitaan yang negatif itu tidak pernah mengganggu keinginan saya untuk meluangkan waktu guna mempelajari Islam," ujar Peyton.

Dengan sikap keterbukaan yang ditanamkan kedua orang tuanya, ia memutuskan untuk melakukan riset sendiri, mencari fakta-fakta tentang Islam dan menemukan benang merah antara pengalaman pribadinya bergaul dengan Muslim dengan pemberitaan media massa yang negatif tentang Islam dan Muslim. Karena saat itu Peyton masih berstatus mahasiswa, maka internet menjadi media pertama yang digunakannya untuk melakukan "pencarian dan pengkajian" itu.

Selama beberapa bulan ia mengakses informasi dari internet, pengetahuannya terus bertambah secara bertahap. Peyton membaca berbagai artikel mulai pengetahuan dasar tentang ajaran Islam dan Muslim sampai hal-hal yang lebih mendalam tentang konsep ketuhanan dalam Islam, nabi-nabi, Al-Quran, hari Kiamat serta petunjuk tentang tata cara melakukan salat, puasa, haji dan pengetahuan lainnya tentang Islam dan Muslim seperti konsep keluarga dalam Islam, pernijahan dan kisah-kisah para mualaf . Cerita tentang mereka yang masuk agama Islam adalah artikel yang paling ia sukai.

Ia lalu membeli Al-Quran dengan terjemahan di sebuah toko buku dan mulai membaca isi Al-Quran. Dalam sehari, Peyton bisa membaca berlembar-lembar halaman Al-Quran dan membuat daftar isi Al-Quran yang paling memicu rasa ingin tahunya yang lebih dalam tentang Islam. "Apa yang saya baca, memberikan sensasi dalam jiwa saya," kata Peyton.

Mengakses internet dan membaca isi Al-Quran ternyata tidak membuatnya merasa cukup untuk mengetahui dan memahami lebih jauh tentang Islam dan Muslim. Peyton memutuskan untuk berkunjung ke masjid-masjid terdekat di Philadelphia. "Saya mengontak sebuah masjid yang jaraknya 45 mil dari rumah, bicara dengan pimpinan masjid itu dan menyusun jadwal untuk datang dan berdiskusi tentang Islam dengan komunitas Muslim di masjid itu," ujarnya.

Di hari yang sudah ditentukan, Peyton datang dan menghabiskan banyak waktu dengan seorang muslim di masjid itu. Pertemuan dan perbincangan itu menggugah hatinya, hingga kunjungan keduanya pada musim panas tahun 2002, Peyton meyakini bahwa Islam adalah kebenaran. Saat itu juga Peyton mengucapkan dua kalimat syahadat dan selama sepekan menetap di masjid untuk belajar salat dan kewajiban-kewajiban yang harus dilakukan sendiri sebagai muslim.

Dua bulan setelah masuk Islam, Peyton menandatagani surat-surat untuk bergabung ke korps Marinir AS dan harus tinggal di barak militer. Sebagai orang yang baru masuk Islam, Peyton mengakui bahwa kehidupan militer tidak kondusif. Contohnya, jadwal dan lama latiihan yang kadang membuatnya sangat sulit untuk menunaikan kewajiban salat atau berpuasa saat bulan Ramadan.

Bahkan setelah selesai menjalankan pelatihan sebagai Marinir, Peyton ditempat di daerah yang sama sekali tidak ada komunitas Muslimnya, yang membuatnya makin sulit untuk memperkuat keyakinan agama yang baru dipeluknya. Baru tiga tahun kemudian, Peyton bertemu dengan sesama prajurit yang juga Muslim, yang bisa mengajarkannya tentang Islam dan menuntunnya untuk menjalani kehidupan sebagai Muslim di dalam dinas kemiliteran AS.

Musim panas tahun 2007, Peyton menyelesaikan tugas di dinas kemiliteran dan kembali ke Philadelphia, kampung halamannya. Ia kemudian aktif di sebuah masjid dan dengan kemampuan yang dimilikinya, ia mendapatkan pekerjaan di organisasi muslim terbesar di AS, Council on American-Islamic Relation (CAIR).
"Selama dua tahun menjadi bagian dari komunitas Muslim dan bekerja di CAIR merupakan pengalaman belajar yang luar biasa, membuat saya makin berkembang dan berminat untuk belajar Islam lebih mendalam," tukasnya.

Tahun 2009, Peyton mendaftarkan diri ke Hartford Seminary di Connecticut dan mendapatkan gelar master di bidang studi Seni Islam, hubungan Muslim-Kristen dan mendapatkan sertifikat di bidang dakwah Islam. (ln/oi)

Rezeki

Banyak mungkin diantara kita yang masih berpendapat bahwa Rezeki, Ajal, serta jodoh telah ditetapkan oleh Allah semenjak kita masih di dalam kandungan. Pemikiran seperti ini mungkin telah mendarah daging di dalam diri kita.

Apalagi kiranya sejak kecil mungkin orang tua, guru, dan lingkungan masyarakat dimana tempat kita hidup pun kalimat ini sampai sekarang masih sangat familiar diulang-ulang.

Untuk membahas ini, maka mari kita coba untuk urai masalah ini sehingga kita bisa menyimpulkan tentang hakikat dari ketiga kata tersebut, yakni seputar Rezeki, Ajal, dan Jodoh.

1. REZEKI

Ar-Rizqu (rezeki) secara bahasa berasal dari akar kata razaqa–yarzuqu–razq[an] wa rizq[an]. Razq[an] adalah mashdar yang hakiki, sedangkan rizq[an] adalah ism yang diposisikan sebagai mashdar. Kata rizq[an] maknanya adalah marzûq[an] (apa yang direzekikan); mengunakan redaksi fi’l[an] dalam makna maf’ûl (obyek) seperti dzibh[an] yang bermakna madzbûh (sembelihan).

Secara bahasa razaqa artinya a’thâ (memberi) dan ar-rizqu artinya al-‘atha’ (pemberian).

1. Menurut ar-Razi dan al-Baydhawi, secara bahasa ar-rizqu juga berarti al-hazhzhu (bagian/porsi), yaitu nasib (bagian) seseorang yang dikhususkan untuknya tanpa orang lain.Karena itu, Abu as-Saud mengartikan ar-rizqu dengan al-hazhzhu al-mu’thâ (bagian/porsi yang diberikan).

2 Menurut Ibn Abdis Salam dalam tafsirnya, asal dari ar-rizqu adalah al-hazhzhu (bagian/porsi). Karena itu, apa saja yang dijadikan sebagai bagian/porsi (seseorang) dari pemberian Allah adalah rizq[an].

Selain itu, ar-rizqu juga diartikan apa saja yang bisa dimanfaatkan. Dari semuanya itu, ar-rizqu bisa diartikan sebagai: bagian/porsi dari pemberian Allah kepada seorang hamba berupa apa saja yang bisa dimanfaatkan sebagai bagian/porsi yang dikhususkan untuknya.

Ayat-ayat tentang rezeki lebih banyak menunjuk pada harta baik berupa barang maupun jasa yang bisa dimanfaatkan untuk memenuhi aneka kebutuhan manusia. Konteks ayat-ayat bahwa Allah meluaskan dan menyempitkan rezeki juga lebih menunjuk pada konotasi harta.

Itu pula yang diindikasikan oleh ayat-ayat yang mengaitkan rezeki dengan konsumsi dan infak (pembelanjaan), karena konsumsi dan infak hanya terkait dengan harta.

Rezeki berbeda dengan kepemilikan. Kepemilikan adalah penguasaan sesuatu dengan tatacara yang diperbolehkan syariah untuk menguasai harta. Jadi, rezeki itu mencakup rezeki yang halal maupun yang haram.

Inilah yang menjadi pendapat Ahlus Sunnah sebagaimana yang ditegaskan oleh Imam al-Qurthubi. Semuanya dikatakan sebagai rezeki. Harta yang diambil penjudi dari lawannya dalam perjudian adalah rezeki.

Sebab, rezeki yang halal ataupun haram itu adalah harta yang diberikan oleh Allah ketika seseorang berbuat untuk melangsungkan kondisi yang di dalamnya bisa diperoleh rezeki.

3.Rezeki bukan hanya yang secara riil dimanfaatkan (dinikmati) oleh seseorang. Ayat-ayat al-Quran menunjukkan bahwa rezeki manusia adalah apa saja yang ia kuasai baik yang ia manfaatkan maupun tidak (Lihat QS al-Baqarah [2]: 57, 60; an-Nisa’ [4]: 5; ar-Ra’d [13]: 26; al-Hajj [22]: 34).

Ayat-ayat itu jelas memutlakkan rezeki untuk menyebut semua yang dikuasai baik dimanfaatkan (secara riil) maupun tidak. Tidak bisa dikhususkan pada apa yang dimanfaatkan (secara riil) saja tanpa ada ayat yang mengkhususkannya, karena ayat-ayat tersebut bersifat umum dan penunjukannya juga umum.

Jika orang mencuri, menilap atau merampas harta orang lain, tidak dikatakan ia mengambil rezeki orang itu. Namun, ia mengambil rezkinya dari orang itu. Tidak ada seorang pun yang mengambil rezeki orang lain, melainkan seseorang mengambil rezekinya dari pihak lain.

Rezeki dan Usaha

Banyak orang menduga, merekalah yang mendatangkan rezeki mereka sendiri. Mereka menganggap kondisi-kondisi mereka meraih harta —barang atau jasa—sebagai sebab datangnya rezeki; meskipun mereka menyatakan, bahwa Allahlah Yang memberikan rezeki. Profesi atau usaha yang dicurahkan mereka anggap sebagai sebab datangnya rezeki.

Fakta yang ada sebenarnya cukup jelas menunjukkan kesalahan anggapan itu. Banyak orang yang telah berusaha dengan segenap tenaga dan pikirannya, tetapi rezeki tidak datang, bahkan tidak jarang justru merugi.

Sebaliknya, sangat banyak fakta bahwa rezeki datang kepada seseorang tanpa dia melakukan usaha apapun. Ini menunjukkan bahwa usaha bukan sebab bagi datangnya rezeki. Rezeki tidak berada di tangan manusia. Allahlah yang menentukan rezeki itu datang kepada manusia dan Dia memberinya kepada manusia menurut kehendak-Nya.

Banyak ayat al-Quran menegaskan secara pasti bahwa rezeki semata ada di tangan Allah dan Allahlah yang memberi rezeki (QS. al-Baqarah [2]: 172, 212, 254; Ali Imran [3]: 27, 37; al-An’am [6]: 142; al-‘Ankabut [29]: 60; ar-Rum [30]: 40; dsb). Dia meluaskan dan menyempitkan rezeki seseorang sesuai dengan kehendakNya. (QS. ar-Ra’d [13]: 26; al-Isra’ [17]: 30; al-Qashshash [28]: 82; al-‘Ankabut [29]: 62; ar-Rum [30]: 37; Saba’ [34]: 36; az-Zumar [39]: 52; asy-Syura [42]: 12).

Sesuai kehendak-Nya, Dia memberi rezeki kepada seseorang dari arah yang tidak disangka-sangka. Karena itu, Allah SWT berfirman (artinya): Mintalah rezeki itu di sisi Allah (QS. al-‘Ankabut [29]: 17). Jadi, rezeki semata di tangan Allah dan hanya Allahlah yang memberi rezeki. Ini adalah keyakinan yang harus diimani dan mengingkarinya berarti kufur.

Adapun dari sisi amal, Allah SWT mewajibkan hamba-Nya untuk berusaha dan berikhtiar melangsungkan kondisi-kondisi yang di dalamnya rezeki bisa datang. Namun, pada saat yang sama, ia harus paham bahwa usaha, ikhtiar dan kondisi itu bukan sebab bagi datangnya rezeki. Allah tidak menanyakan tentang datang dan tidaknya rezeki, tetapi Allah akan menanyakan usaha dan amal hamba untuk mencari rezeki. Karenanya, Allah menjelaskan mana yang halal dan yang tidak.

Rezeki setiap hamba telah dijamin oleh Allah. Allah pun telah menetapkan kadar dan takaran bagian atau porsi rezeki tiap hamba (Lihat QS. Hud [11]: 6)

Imam Muslim meriwayatkan dari Ibn Mas’ud bahwa pada usia kandungan 120 hari, Allah mengutus malaikat untuk menuliskan beberapa ketetapan atas janin itu, termasuk ketetapan rezeki dan ajalnya. Para ulama menjelaskan, yaitu ketetapan sedikit dan banyaknya rezeki. Sedikit dan banyaknya rezeki atau kaya dan miskinnya seorang hamba tidak akan dihisab oleh Allah karena itu semata adalah ketetapan Allah.

Allah SWT meluaskan dan menyempitkan rezeki seorang hamba sesuai kehendak-Nya. Itu adalah ujian bagi hamba (QS. al-Fajr [89]: 15-16). Kaya dan miskin tidak bersifat baik atau buruk dengan sendirinya; juga tidak menentukan mulia dan hinanya seseorang. Namun, kaya dan miskin itu menjadi baik atau buruk, memuliakan atau menghinakan, ditentukan oleh penyikapan terhadapnya.

Rezeki seorang hamba telah dijamin oleh Allah. Porsi dan takarannya juga telah ditetapkan. Jika hamba itu memintanya dengan jalan yang halal ataupun dengan jalan yang haram, Allah berikan. Namun, Allah akan menanyai tatacara perolehan dan pembelanjaan harta itu.

اَ تَزُولُ قَدَمَا عَبْدٍ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّى يُسْأَلَ عَنْ عُمْرِهِ فِيمَا أَفْنَاهُ وَعَنْ عِلْمِهِ فِيمَا فَعَلَ وَعَنْ مَالِهِ مِنْ أَيْنَ اكْتَسَبَهُ وَفِيمَا أَنْفَقَهُ وَعَنْ جِسْمِهِ فِيمَا أَبْلاَهُ

Kedua kaki seorang hamba tidak akan bergeser pada Hari Kiamat hingga ia ditanya:Umurnya dia habiskan untuk apa; ilmunya diamalkan untuk apa; hartanya dari mana ia peroleh dan dibelanjakan untuk apa dan tubuhnya digunakan untuk apa. (HR at-Tirmidzi).

Seret atau tertundanya rezeki hendaknya tidak membuat seseorang tergesa-gesa lalu memintanya kepada Allah dan mencarinya dengan jalan yang haram. Rasul saw. berpesan:

إِنَّ رُوْحَ الْقُدْسِ نَفَثَ فِيْ رَوْعِيْ: إِنَّ نَفْسًا لاَ تَمُوْتُ حَتَّى تَسْتَكْمِلَ رِزْقُهَا فَاتَّقُوْا اللهَ وَأَجْمِلُوْا فِيْ الطَّلَبِ وَلاَ يَحْمِلَنَّكُمْ اِسْتِبْطَاءُ الرِّزْقِ أَنْ تَطْلُبُوْهُ بِمَعَاصِيْ اللهِ فَإِنَّ اللهَ لاَ يُدْرَكُ مَا عِنْدَهُ إِلاَّ بِطَاعَتِهِ

Malaikat Jibril membisikkan di dalam hatiku, bahwa suatu jiwa tidak akan mati hingga telah sempurna rezekinya. Karena itu, bertakwalah kepada Allah dan carilah (rezeki) dengan cara yang baik —halal, proporsional dan tidak tersibukkan dengannya— dan hendaklah tertundanya (lambatnya datang) rezeki tidak mendorong kalian untuk mencarinya dengan kemaksiatan kepada Allah, karena sesungguhnya keridhaan di sisi Allah tidak akan bisa diraih kecuali dengan ketaatan kepada-Nya (HR Abu Nu’aim, al-Baihaqi dan al-Bazar dari Ibn Mas’ud).

Keimanan tentang rezeki itu menjadi salah satu kunci seorang tidak akan tersibukkan dengan dunia, tidak menjadi pemburu harta, bisa bersikap zuhud, giat beramal, berdakwah amar makruf nahi mungkar dan ketaatan pada umumnya. Imam Hasan al-Bashri pernah ditanya tentang rahasia zuhudnya. Beliau menjawab, “Aku tahu rezekiku tidak akan bisa diambil orang lain.Karena itu, hatikupun jadi tenteram. Aku tahu amalku tidak akan bisa dilakukan oleh selainku. Karena itu, aku pun sibuk beramal. Aku tahu Allah selalu mengawasiku. Karena itu, aku malu jika Dia melihatku di atas kemaksiatan. Aku pun tahu kematian menungguku. Karena itu, aku mempersiapkan bekal untuk berjumpa dengan-Nya.”

http://hizbut-tahrir.or.id/2010/05/02/rezeki/

Friday, November 26, 2010

Rezeki dan makhluk

Oleh: Ikhwan Online

Segala pujian bagi Allah yang menjadikan manusia supaya beribadah kepadaNya semata-mata, yang mengurniakan rezeki, mematikan dan membangkitkan semula di hari Kiamat. Justeru Allah sahaja yang layak untuk disembah. Kita bersaksi bahawa tiada Tuhan melainkan Allah dan kita tidak sekali-kali menyembah melainkan kepadaNya, membersihkan dan meninggikan agamaNya sekalipun orang-orang kafir tidak menyukainya. Kita bersaksi bahawa nabi Muhammad adalah hambaNya, rasulNya dan pilihanNya dari seluruh makhlukNya yang telah beribadah dengan sebenar-benar ibadah sehingga dating keyakinan umatnya. Allah berselawat dan mengucap salam ke atas nabi ini.

Wahai umat manusia, Allah swt telah berfirman:

“6. Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezkinya, dan dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. semuanya tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauh mahfuzh).7. Dan Dia-lah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, dan adalah singgasana-Nya (sebelum itu) di atas air, agar dia menguji siapakah di antara kamu yang lebih baik amalnya, dan jika kamu Berkata (kepada penduduk Mekah): "Sesungguhnya kamu akan dibangkitkan sesudah mati", niscaya orang-orang yang kafir itu akan berkata: "Ini tidak lain hanyalah sihir yang nyata". (Hud: 6-7)

Dalam ayat ini jelaslah kepada kita tentang gambaran ilmu Allah yang menyeluruh ke atas semua makhluk. Firman Allah:

“Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah”. (Al-A’raf: 54)

Binatang yang melata ini dan semua yang bergerak di atas muka bumi ini seperti manusia, haiwan, serangga dan kuman, tiada satupun dari binatang yang melata yang memenuhi wajahnya, terdapat di dalam perut, tersembunyi di celah bukit dan lubang di bawah tanah, tiada satu dari binatang melata ini yang bebas dan terkurung melainkan semua berada di bawa pengetahuan Allah dan semuanya mempunyai rezeki masing-masing. Allah mengetahui di mana ia tinggal, di mana ia bersembunyi, dari mana ia dating dan ke mana ia pergi. Semua yang hidup dan semua makhluk terikat di dalam pengetahuan Allah yang teliti dan rapi ini.

Inilah gambaran sepintas lalu tentang pengetahuan dan ilmu Allah dalam hal yang berkaitan dengan makhluk yang mana akan menggementarkan manusia ketika cuba menggambarkan tentang ilmu Allah. Manusia juga tidak mempunyai pengetahuan tentang ketentuan rezeki setiap makhluk bahkan manusia tidak mampu membayangkannya.

Allah swt telah menentukan rezeki hidupan yang besar ini yang melata di atas muka bumi kerana Allah telah mengurniakan keupayaan kepada bumi menerima keperluan semua makhluk-makhluk ini. Makhluk-makhluk ini pula mempunyai keupayaan untuk mendapatkan rezeki masing-masing di atas muka bumi dalam bentuk bahan mentah atau hasil pertanian, atau yang dibuat atau yang berlapis..sampai kepada bentuk yang sedia diolah supaya menghasilkan rezeki hinggakan ada setengah makhluk akan mendapatkan rezeki dengan menyerang seperti nyamuk dan kutu.

Inilah gambaran yang menepati hikmah dan rahmat Allah dalam penciptaan alam semesta dalam bentuk seperti yang diciptakanNya. Allah telah menciptakan makhluk-makhluk ini suatu kebolehan dan kemampuan yang tertentu, khususnya manusia yang telah dilantik menjadi khalifah di muka bumi tentulah telah dikurniakan kebolehan untuk menganalisis dan mengkaji , menghasil dan mengembangkan, mengubah dan memajukan bentuk muka bumi, mengembang dan memodenkan kualiti hidup, dalam masa yang sama manusia berusaha untuk memperolehi rezeki yang mana Allah tidak terus menciptakan sebagai suatu ciptaan tetapi menyediakan sebagai bahan untuk diteroka dalam alam ini melalui kemampuan dan kebolehan yang dikurniakan Allah dengan bantuan undang-undang alam Tuhan yang menjadikan alam ini diberikan simpanannya dan isi kandungannya kepada semua hidupan.

Oleh sebab itu, matlamat penciptaan ialah pengabdian yang sempurna kepada Allah dan Allah menjamin rezeki kepada semua hidupan dan semua makhluk.. Firman Allah:

“56. Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.57. Aku tidak menghendaki rezki sedikitpun dari mereka dan Aku tidak menghendaki supaya mereka memberi-Ku makan.58. Sesungguhnya Allah dialah Maha pemberi rezki yang mempunyai kekuatan lagi sangat kokoh”. (Az-Zariyat: 56-58)

Allah adalah pemberi rezeki yang sebenarnya. Oleh sebab itu juga seruan Allah di dalam sebuah hadith qudsi:

“Wahai anak Adam, janganlah takut kepada mana-mana kuasa selagi kuasaKu masih ada, apatah lagi kuasaKu kekal dan tidak akan hilang selama-lamanya. Wahai anak Adam, janganlah kamu takut kehilangan punca rezeki selagi khazanahKu masih penuh, apatah lagi khazanahKu tetap penuh dan tidak akan habis selama-lamanya”.

Rezeki seseorang telah tertulis di Luh Mahfuz seperti yang diberitahu oleh nabi saw:

“Apabila seseorang telah sampai di dalam rahim ibunya empat bulan, Allah telah mengirim malaikat ke dalam rahim dan memerintahkannya menulis untuknya empat perkara: ajalnya, rezekinya, amalnya dan kesedihan dan kegembiraan..Semua empat perkara ini dituliskan untuk semua anak Adam selagi mana masih berada di dalam rahim ibunya”.

Ilmu Allah adalah sejak Azali, bahawa Allah mengetahui manusia takut tentang dua perkara. Kadang-kadang diberikan dunia dari agamanya dengan sebab keduanya dan kadang-kadang menjual akhirat untuk dapat dunianya, bahkan ramai di kalangan manusia kadang-kdang menjula akhiratnya dengan dunia orang lain. Oleh itu Allah telah membawakan ayat yang menenteramkan manusia tentang umurnya yang ditakutinya. Firman Allah tentang hal ini:

“Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu; Maka apabila Telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat (pula) memajukannya”. (Al-A’raf: 34)

Justeru umur manusia adalah di tangan Allah dan ajal maut telah ditentukan di Luh Mahfuz sebelum manusia diwujudkan ke dunia.

Kemudian datang ayat yang mententeramkan hamba tentang rezekinya. Firman Allah:

“22. Dan di langit terdapat (sebab-sebab) rezkimu dan terdapat (pula) apa yang dijanjikan kepadamu (seperti yang tertulis di Luh Mahfuz).23. Maka demi Tuhan langit dan bumi, Sesungguhnya yang dijanjikan itu adalah benar-benar (akan terjadi) seperti perkataan yang kamu ucapkan”. Az-Zariyat: 22-23)

Ketahuilah saudaraku seIslam dengan penuh yakin bahawa manusia tidak memiliki ruh dan rezeki melainkan ianya kepunyaan Allah. Firman Allah;

“Sesungguhnya Allah, Hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang hari Kiamat; dan Dia-lah yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal”. (Luqman: 34)

Sabda nabi saw:

“Kalau seseorang berlayar di lautan kerana lari dari rezekinya, tentulah rezekinya tetap mengiringinya dengan angin yang membawanya berlayar dan sesuatu yang masuk ke dalam mulut anak Adam, kerana telah tertulis bahawa Allah adalah pemberi rezekinya”.

Kemudian nabi saw membacakan firman Allah:

“Dan tidak ada suatu binatang melata (yang hidup) pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezkinya, dan dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya (rahim). semuanya tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauh mahfuzh)”. (Hud: 6)

Sabda nabi saw:

“Kalau kamu berserah kepada Allah dengan tawakal yang sebenarnya tentulah Allah akan mengurniakan rezeki kepada kamu sama seperti Allah yang memberikan rezeki kepada burung yang keluar pada waktu pagi dengan perut yang kosong dan pulang ketika perut yang penuh”.

Sabda nabi saw:

“Sesungguhnya malaikat (Jibril) pernah menyatakan kepadaku bahwa seseorang tidak akan sekali-kali mati melainkan telah sempurna rezeki dan ajalnya. Oleh itu bertakwalah kepada Allah dan elokkanlah dalam doa kamu. Janganlah kamu melakukan kejahatan kepada Allah lantaran rezeki yang lambat dipenuhi dari doamu. Rezeki Allah tidak akan dapat tercapai nmelainkan dengan melakukan ketaatan kepadaNya”.

Ketahuilah wahai anak Adam, bahawa Allah telah menjamin rezeki setiap makhluk dan rezeki tidak terbatas kepada makanan dan minuman, tetapi lebih umum dari itu dan lebih jauh lagi. Ketenangan fikiran adalah rezeki, kesejahteraan hidup adalah rezeki, cekap pengurusan adalah rezeki, ilmu pengetahuan adalah rezeki, kepintaran dan kecerdikan adalah rezeki dan kesihatan adalah rezeki. Allah telah menjamin rezeki kepada semua makhlukNya, iaitu diberikan dunia kepada sesiapa yang menyukainya dan tidak diberikan agama melainkan kepada orang yang mencintainya.

Kita berdoa kepada Allah supaya mengurniakan kepada kita sifat ikhlas dalam kata-kata dan amal, mengurniakan rezeki yang halal dan berkat kepada kita dan menjauhkan kita dari sumber yang haram sepertimana kita jauh dari timur dan barat.

Selawat dan salam ke atas junjungan nabi kita Muhammad saw.

Terjemahan dari http://www.ikhwanonline.com/Article.asp?ArtID=31136&SecID=36

'Dr Dalai Lama' defends Islam


By: Vatsala Shrangi







The Tibetan spiritual guru was conferred an honorary doctorate at Jamia

Addressing the students and faculty members of Jamia Millia Islamia at the occasion of its Annual Convocation on Tuesday, His Holiness The Dalai Lama stood up in defence of Islam, terming it as one of the most important religions on the planet.


Pic/Imtiyaz khan

The University apart from handing over degrees and gold medals to the students, conferred the degree of Doctor of Letters to His Holiness Tenzin Gyatso, the Fourteenth Dalai Lama. Wearing his traditional drape and a bright red convocation robe, he started off the address in his native language to be translated to English after he finished a part of it. However, the translated version of his introductory address did not satisfy this Tibetan spiritual leader.

"I would try my luck with broken English only. Please excuse me if I mistakenly use some wrong words. I hope to convey my message even if it has to be wrong English," said The Dalai Lama.

Thursday, November 25, 2010

Zionis Israel Kembali Hancurkan Masjid di Tepi Barat


Buldoser militer Israel pada Kamis pagi ini (25/11) telah membongkar sebuah masjid Khirbat Izra di daerah lembah Yordan sebelah timur Tuba di Tepi Barat, dan mengklaim pembongkaran masjid karena tidak memiliki izin pembangunan.

Ahmad As'ad juru bicara Otoritas Palestina untuk penduduk lokal Tuba mengatakan bahwa tentara Israel telah menyerbu wilayah yang dianggap oleh militer Israel sebagai zona militer tertutup pada Kamis pagi, dan melakukan pembongkaran terhadap masjid satu-satunya di desa itu.

As'ad menegaskan bahwa para orang tua desa itu dulu telah membangun dua ruangan tambahan untuk perluasan masjid, yang dibangun pada tahun 1967. Ia juga menegaskan bahwa mereka memiliki surat-surat resmi yang membuktikan tempat pembangunan masjid pada tahun 1967 lalu dan perluasan masjid dilakukan karena meningkatnya jamaah yang memanfaatkan masjid tersebut untuk beribadah.

Dia menambahkan bahwa tentara Israel berusaha mengusir warga Palestina dari wilayah ini dengan membatasi hak mereka dan menerapkan aturan perintah militer kepada mereka dari waktu ke waktu.(fq/imo)

ALQURAN & RECITATION

Quran Explorer - [Sura : 1, Verse : 1 - 7]