Sunday, January 30, 2011

Ikhwanul Muslimin: Mubarak Akan Segera Mengundurkan Diri


Ikhwanul Muslimin telah mengatakan bahwa Presiden Mesir Hosni Mubarak akan mengundurkan diri.

Pukul 11:51 malam waktu Kairo pada hari Jumat malam (28/1), Ikhwanul Muslimin di situs resminya Ikhwanweb.com memposting kalimat: "Setengah-menegaskan: Diktator akan mundur, keluarganya melarikan diri dari negara secara diam-diam."

Puluhan ribu pengunjuk rasa di seluruh negeri turun ke jalan setelah shalat Jumat dan bentrok dengan polisi.

Pihak berwenang Mesir menutup internet dan layanan ponsel di negara itu pada Kamis lalu dan memberlakukan jam malam di kota-kota besar.

Sedikitnya telah bertambah 21 orang tewas dan puluhan orang lainnya terluka sejak demonstrasi melawan pengangguran, korupsi, dan kenaikan harga mulai empat hari lalu.

Lebih dari 1.000 orang telah ditangkap selama unjuk rasa yang dimulai Selasa lalu.(fq/prtv)

Di tengah Unjuk Rasa Besar, Mubarak "Membubarkan" Kabinet

Presiden Hosni Mubarak akan memecat kabinetnya Sabtu pagi ini (29/1) dan berjanji melakukan reformasi setelah aksi unjuk rasa melanda negaranya dalam kekacauan - di mana polisi saling serang dengan demonstran, demonstran juga membakar markas partai yang berkuasa dan menentang malam jam malam yang diberlakukan serta menolak adanya penyebaran militer.

Hal ini adalah puncak kerusuhan yang menjadi ancaman yang paling mengerikan untuk Mubarak dalam tiga dekade pemerintahan otoriternya.

Mubarak sekarang tampaknya dihadapkan pada pilihan antara melakukan tindakan keras dan memberikan konsesi utama untuk puluhan ribu demonstran kaya, miskin dan kelas menengah yang bersatu dalam kemarahan terhadap rezim yang mereka lihat sebagai korup, kasar dan otoriter dari hampir setengah 80 juta Mesir yang hidup di bawah garis kemiskinan dengan penghasilan sebesar $ 2 per hari.

Keputusan Mubarak untuk memberhentikan Perdana Menteri Ahmed Nazif dan seluruh Kabinet akan ditafsirkan sebagai upaya serius dirinya untuk membawa perubahan dalam menuju keadaan normal. Namun hal itu jatuh jauh dari harapan rakyat Mesir yang menginginkan dirinya turun.

"Mubarak tidak memenuhi salah satu tuntutan masyarakat dan mereka akan terus menunjukkannya," kata Faiza Hendawi, seorang wartawan 36 tahun. "Dia pikir dengan berbicara kepada kami ia akan membuat suasana menjadi tenang. Apa yang dia tidak mengerti bahwa ini adalah sebuah revolusi." (fq/ap)

Korban Jiwa Akibat Kerusuhan Mesir Mencapai 65 Orang



Setidaknya 65 pengunjuk rasa Mesir telah tewas dalam bentrokan dengan polisi pada saat ledakan kemarahan pada Presiden Hosni Mubarak terus mengguncang di negeri Afrika Utara itu.

Sumber-sumber medis menyatakan pada hari Sabtu ini (29/1) bahwa setidaknya 65 orang, termasuk 23 pengunjuk rasa di kota pelabuhan Alexandria telah kehilangan nyawa mereka di jalan-jalan akibat bentrok dengan pasukan polisi di seluruh Mesir sejak pecahnya unjuk rasa anti-pemerintah, sementara 13 orang tewas dan 75 lainnya terluka di kota Suez, sepanjang Terusan Suez yang strategis.

Menurut sumber-sumber medis, sedikitnya 1.030 demonstran terluka saat protes massa tetap berlanjut di seluruh negeri untuk hari kelima berturut-turut.

Kerusuhan terburuk dalam sejarah Mesir tampaknya tanpa henti dan polisi dilaporkan menembakkan gas air mata dan peluru karet kepada demonstran.

Jam malam pukul 6:00 sore-7:00 pagi diberlakukan Jumat kemarin di Kairo, Suez dan Alexandria.

Dalam perkembangan lain, Mohamed El Baradei, salah satu pengkritik paling sengit Mubarak dan mantan kepala Badan Energi Atom Internasional, ditahan oleh polisi Mesir setelah dirinya muncul di jalan-jalan di ibukota Kairo.

ElBaradei berjanji bahwa protes jalanan akan terus berlanjut dengan intensitas kuat bahkan lebih sampai Mubarak mengundurkan diri.

Setidaknya lima orang tewas di Kairo dan dua orang di Mansura, utara ibukota pada hari Jumat kemarin, dengan banyak korban jiwa disebabkan oleh peluru karet berlapis, petugas medis dan saksi mata mengatakan.

Pada hari Jumat, Mubarak memecat kabinet dan menyerukan dialog nasional dalam upaya mengatasi aliran protes publik atas kemiskinan, tingkat pengangguran yang tinggi dan korupsi yang merajalela.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-Moon menyerukan diakhirinya kekerasan di Mesir dan mendesak pemerintah untuk menghormati kebebasan berbicara.(fq/prtv)

Monday, January 24, 2011

Rusia Akui Negara Palestina Merdeka


Presiden Rusia Dmitry Medvedev mendukung sebuah negara Palestina merdeka pada hari Selasa kemarin (18/1), mengatakan Moskow telah mengakui kemerdekaan Palestina pada tahun 1988 dan tidak mengubah posisi mereka yang diadopsi oleh Uni Soviet tersebut.

Membuat kunjungan pertamanya ke Tepi Barat yang diduduki Israel sebagai kepala negara Rusia, Medvedev menerbitkan sebuah deklarasi pengakuan kenegaraan Palestina oleh Federasi Rusia modern yang diwakilinya.

"Posisi Rusia tetap tidak berubah. Rusia telah membuat pilihannya sejak lama ... kami mendukung dan akan tetap mendukung hak asasi rakyat Palestina untuk sebuah negara merdeka dengan ibukota di Yerusalem Timur," kata Medvedev.

Israel telah khawatir dalam dua bulan terakhir oleh serangkaian pengakuan oleh negara-negara Amerika Latin termasuk Brazil dan Argentina, yang oelh beberapa analis mengatakan bisa menjadi pelopor untuk langkah Palestina untuk mencari cara menjadi anggota penuh PBB jika upaya untuk menghidupkan kembali perundingan perdamaian semakin jatuh.

Pada konferensi pers dengan Medvedev di Yerikho ia mengucapkan terima kasih kepada Rusia untuk menjadi salah satu negara pertama di dunia yang mengakui negara Palestina pada tahun 1988.

Komunis Moskow mengakui negara Palestina dideklarasikan oleh Yasser Arafat, dalam sebuah langkah yang memenangkan dukungan luas di blok Soviet dan dunia berkembang, tetapi hanya memiliki sedikit dampak nyata pada realitas diplomatik dan politik.

Palestina hari ini mengatakan 109 negara dari 192 negara anggota Perserikatan Bangsa mengakui kenegaraan mereka. Israel telah memperingatkan bahwa "deklarasi sepihak" kenegaraan akan mengatur kembali proses perdamaian.(fq/reu)

Subhanallah, 60 Ribu Bayi Lahir di Gaza pada Tahun 2010

60.000 bayi lahir pada tahun 2010 di Jalur Gaza, statistik Palestina mengatakan pada hari Sabtu lalu.

Direktur Jenderal departemen Status Sipil di Kementerian Dalam Negeri Palestina pemerintah Hamas, Riyad Al-Zaitona mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Kementeriannya mencatat bahwa pada tahun 2010, terjadi kelahiran 60.000 bayi dan bahwa bayi yang baru lahir kebanyakan laki-laki melebihi bayi perempuan sebesar 25 persen.

Dia mencatat bahwa terjadi peningkatan 6.000 bayi yang baru lahir lebih dari tahun sebelumnya tahun 2009 sedangkan tingkat kematian menurun pada tahun yang sama.

Kementerian juga mencatat ada lebih dari 3.900 kematian di Jalur Gaza, Al-Zaitona mengatakan, mencatat bahwa jumlah kelahiran di Gaza mencapai 59.154 di tahun 2010 dibandingkan dengan 3.976 kematian.

Ia mencontohkan, tingkat kuota kelahiran-kematian adalah 15 banding 1, yang berarti bahwa ada 162 kelahiran dibanding 8 kematian per hari pada tahun 2010.

Menurut statistik ini, Gaza mendaftar 21.490 kelahiran, sedangkan bagian utara Jalur Gaza menyaksikan kelahiran 10.350 dan di wilayah tengah Jalur Gaza tercatat 8.210 bayi yang baru lahir.

Di Khan Yunis, selatan Jalur gaza, 11.554 bayi telah lahir sementara 8.210 bayi lahir di kota Rafah.

Jumlah kematian di Gaza adalah 1.372 sedangkan bagian utara tercatat 642 kematian dan daerah tengah Jalur Gaza terdaftar 614 kematian.

Khan Yunis terdaftar 797 kematian sementara ada 551 kematian di Rafah. (fq/saba)

Friday, January 21, 2011

Islam Pilihan Terbaik Untuk Tunisia Baru

Islam adalah jalan terbaik untuk revolusi Tunisia dan seluruh dunia Arab dan Muslim, bukan metode yang ditentukan oleh Barat, seorang aktivis mengatakan.

"Kami mengatakan bahwa hanya Islam akan membawa perdamaian dan ketenangan dan kebebasan untuk rakyat kami, bukan sekularisme, bukan kediktatoran, bukan lagi ideologi sekuler lain yang didukung oleh Barat," kata Osman Bakach dari Partai Pembebasan.

"Umat Muslim sudah muak dengan rezim-rezim diktator dan kami tidak akan berhenti sampai Islam dan hanya Islam kembali berkuasa," tambahnya dalam sebuah wawancara dengan Press TV.

Bakach menunjukkan partainya ingin massa menyadari plot yang kini sedang direncanakan oleh intelijen keamanan di Aljazair, Mesir, Yordania dan Arab Saudi dengan bantuan Amerika dan Perancis untuk menyabotase, merusak dan mencuri buah dari hasil revolusi ini. "

"Meskipun rezim [mantan Tunisia] tergantung melalui perdana menteri sekarang, faktanya tetap bahwa revolusi ini telah berhasil menumbangkan diktator Ben Ali dan dengan demikian memberi harapan ke seluruh wilayah bahwa ini adalah jalan bagi pembebasan," ia berpendapat.

Mantan Presiden Tunisia Ben Ali yang berkuasa 23-tahun berakhir setelah berminggu-minggu protes jalanan memuncak dalam kemenangan sebuah revolusi rakyat. Pada era kekuasaannya dirusak oleh berbagai pelanggaran hak asasi manusia dan tindak penyiksaan.

Lebih dari 100 orang telah dikonfirmasi tewas dalam berminggu-minggu kerusuhan yang melanda negara Afrika Utara tersebut.(fq/prtv)

Saturday, January 15, 2011

Dr Asri: Benarkan hanya azan di pembesar suara

Saya ingin mengulas sedikit tentang bacaan-bacaan -selain azan - yang menggunakan pembesar suara sehingga mengganggu orang ramai. Bacaan ini telah mengelirukan orang bukan Islam sehingga mereka menyangka ia azan.

NONESesetengah pihak cuba mempertahankan amalan tersebut atas alasan ia bacaan al-Quran atau zikir yang patut diagungkan. Mereka menyangka sikap keras mereka dalam hal ini adalah 'perjuangan mempertahankan Islam'. Saya ingin mengulas hal ini seperti berikut;

• Apa yang Islam syariatkan untuk diangkat suara, hanyalah azan. Adapun selain dari itu, tiada nas yang menyuruh kita menguatkan suara sehingga mengganggu orang lain. Bahkan perbuatan itu dilarang oleh Nabi Muhammad SAW. Apatah lagi dalam Islam ketenteraman orang lain dipelihara melainkan jika ada pengecualian tertentu yang diizinkan oleh syarak.

• Walaupun bacaan al-Quran dan zikir amatlah baik. Namun kita tidak boleh memaksa orang lain mendengar bacaan kita. Mungkin orang lain ingin membacanya sendiri, atau ingin membacanya pada waktu lain, atau mereka sedang sakit atau ada anak kecil yang tidur, atau mereka tidak difardukan solat seperti wanita yang haid atau bukan Islam dan lain-lain.

Keliru antara azan dan bacaan lain

NONE• Ramai orang bukan Islam keliru antara azan dan bacaan-bacaan yang dilaungkan menerusi corong pembesar suara. Mereka menyangka bacaan-bacaan itu adalah azan yang disuruh oleh Islam, lalu mereka bersangka buruk dengan Islam yang harmoni ini. Apatah lagi bacaan itu mengambil masa yang lama, sedangkan azan yang sebenar tidak lebih dari lima minit.

• Sebenarnya, Nabi sendiri telah melarang orang menguatkan bacaan al-Quran dalam masjid sehingga mengganggu jamaah lain. Dalam hadis Baginda, kata Abu Sa'id al-Khudri:

“Ketika Nabi Muhammad SAW beriktikaf (beribadah dalam masjid), baginda mendengar mereka mengangkat suara bacaan (al-Quran) sedangkan ketika itu Nabi berada di tempat ibadah baginda. Lalu baginda mengangkat langsir dan bersabda: “Ketahui setiap kamu bermunajat kepada tuhannya, jangan sebahagian kamu menyakiti sebahagian yang lain. Jangan kamu angkat suara bacaan melebihi yang lain dalam solat” (Riwayat Abu Daud dengan sanad yang sahih).

Dalam hadis ini Nabi Muhammad SAW melarang mengangkat suara bacaan di masjid sehingga menganggu mereka yang lain yang sedang beribadah, atau menyakitkan orang lain.

australia media visit 290107 mosqueJika mereka yang berada dalam masjid yang memang bersedia untuk beribadah pun, tidak dibenarkan untuk diangkat suara bacaan sehingga mengganggu konsentrasi mereka, mana mungkin untuk dikuatkan suara bacaan melalui pembesar suara sehingga menggangu mereka yang di luar masjid. Mungkin mereka itu mempunyai anak kecil, orang sakit dan seumpamanya.

Ulama besar di zaman ini, Al-Syeikh Muhammad Salih al-Uthaimin r.h mengulas hadis ini dengan katanya:

“Realiti hari ini menyaksikan apa yang disebut oleh hadis ini. Ini yang kita lihat mereka yang melakukan hal ini dengan menunaikan solat menggunakan pembesar suara (luar masjid).

Dosa menyakiti sesiapa di sekeliling

“Mereka itu jika menyakiti sesiapa yang ada di sekeliling mereka, maka mereka berdosa.. tiada syak lagi meninggal perbuatan ini lebih afdal yang pada hakikatnya tiada faedah pun, sebab insan tidak bersolat dengan mereka yang di luar masjid, sebaliknya dengan mereka yang berada dalam masjid.. dengan itu kita berpesan kepada saudara-saudara kita, khususnya para imam masjid jangan lakukan ini.. boleh jadi sesetengah orang telah solat dan perlu tidur dan berehat, boleh jadi dia sakit lalu terganggu dengan suara ini, boleh jadi juga masjid dekat dengan rumah, pada musim panas pula dan anak-anak kecil terganggu dengan bunyi pembesar suara.

“Kesimpulannya, masalah ini telah menimpa sesetengah orang sehingga mereka menyakiti jiran-jiran masjid atau rumah mereka dalam perkara yang tiada faedah baginya”. (Ibn Uthaimin, Syarh Riyadh al-Salihin: http://www.ibnothaimeen.com/all/eBook-o.shtml).


meccaBayangkan kenyataan ini dikeluarkan oleh ulama besar dan terbilang tersebut di negara Arab Saudi yang penduduknya semua beragama Islam. Bagaimanakah pula bagi negara yang seperti kita?

Tipu daya iblis

• Ulama silam juga telah mengingatkan hal ini, bahawa bacaan-bacaan lain di menara-menara masjid adalah dilarang kerana boleh mengganggu orang ramai. Al-Imam al-Hafizd Ibn Jauzi (meninggal 597H) pernah berkata:

“Antara tipu daya Iblis ialah mereka yang mencampur adukkan azan dengan peringatan, tasbih dan nasihat. Mereka jadikan azan perantaranya lalu bercampur aduk. Para ulama membenci segala yang ditambah kepada azan. Banyak kita lihat orang yang bangun waktu malam lalu memberikan peringatan dan nasihat atas menara azan. Dalam kalangan mereka ada yang membaca al-Quran dengan suara yang tinggi lalu menghalang tidur orang ramai dan mengganggu bacaan orang yang bertahajjud. Kesemuanya itu adalah perkara-perkara munkar”. ( Ibn Jauzi, Talbis Iblis, 159, Beirut: Dar al-Kutub al-'Ilmiyyah).

pas demo 250205 mosqueIni adalah larangan ulama pada zaman yang belum ada pembesar suara yang gangguannya tidaklah setakat mana, bagaimana jika mereka melihat keadaan pembesar suara pada zaman ini?

• Maka, dengan itu umat Islam patut menghentikan bacaan-bacaan yang dibuat melalui pembesar suara yang boleh mengganggu orang luar dan dalam masjid. Mematuhi hal ini bukan kerana isu politik semata, tetapi itu arahan Nabi s.a.w. dan juga menjaga Islam yang harmoni. Suara-suara yang dikuatkan itu bukan menambahkan cinta mereka kepada Islam, sebaliknya menimbulkan salahfaham banyak pihak.


dr asri mufti perlis 081008Penulis adalah bekas mufti Perlis. Profesor Madya Dr Asri adalah juga pensyarah Bahagian Pengajian Islam, Universiti Sains Malaysia.

Kisah Mualaf Inggris, Perceraian Tak Membuatnya Meninggalkan Islam


Pekan kemarin media massa internasional memberitakan bahwa jumlah mualaf di Inggris meningkat pesat, meski agama Islam di negeri itu, seperti umumnya di negara-negara Barat, digambarkan secara negatif dan masih menjadi target kecurigaan masyarakat.

Sensus yang pernah dilakukan di seluruh wilayah Kerajaan Inggris menyebutkan bahwa pertambahan mualaf antara 14.000 sampai 25.000 orang. Tapi sebuah studi terbaru yang dilakukan lembaga think-tank lintas agama Faith Matters menyebutkan bahwa jumlah mualaf di Inggris lebih besar dari estimasi selama ini. Menurut lembaga itu, jumlah mualaf di Inggris mencapai 100.000 orang, dimana setiap tahunnya dipekirakan ada 5.000 warga Inggris yang menjadi orang Islam baru atau mualaf.

Jumlah itu lebih tinggi dibandingkan jumlah orang yang menjadi mualaf setiap tahunnya di Jerman dan Perancis. Di kedua negara tersebut, diperkirakan hanya 4.000 orang yang mengucapkan syahadat.setiap tahunnya.

Yang unik dari catatan mualaf di Inggris, kebanyakan dari mereka ternyata kaum perempuan. Salah satu dari perempuan Inggris yang memilih jalan Islam itu adalah Chaterine Heseltine, seorang pengajar di sebuah sekolah perawat di London Utara. Meski ia masuk Islam karena menikah dengan seorang pemuda muslim, Heseltine mempelajari Islam dengan serius. Ketika perkawinannya kandas, Heseltine tetap teguh dengan keislamannya. Ia mengakui bahwa agama Islam telah memberikan arah serta tujuan bagi kehidupannya sekarang, dan Heseltine pun tidak segan-segan mematuhi ajaran Islam untuk menutup aurat, mengenakan jilbab.

Heseltine terbilang masih muda, usianya baru 31 tahun. Ia dibesarkan di London Utara dalam keluarga yang tidak pernah mengajarkannya untuk menjalankan ajaran agama apapun. Heseltine lebih memilih menjadi seorang penganut agnostik, sampai akhirnya ia mengenal Islam dan mulai mempelajarinya karena rasa ingin tahu.

"Kalau Anda bertanya saat usia saya masih 16 tahun, apakah saya mau menjadi seorang muslim, saya akan menjawab 'tidak, terima kasih.' Saat itu saya sedang senang-senangnya minum-minum, berpesta dan keluyuran bersama teman-teman," kenang Heseltine tentang masa remajanya.

"Dibesarkan di London Utara, kami tidak pernah menjalankan ibadah agama di rumah; Saya selalu berpikir bahwa agama itu kuno dan sudah tidak relevan lagi," ujarnya.

Heseltine lalu bertemu dengan seorang pemuda muslim yang dipanggilnya Syed. Pemuda muslim--yang kini menjadi suaminya--inilah yang mengubah semua pandangannya tentang agama. "Dia masih muda, seorang muslim, percaya pada Tuhan. Yang membedakannya dengan anak-anak muda lainnya, dia tidak minum mimuman keras," tutur Heseltine tentang Syed.

Ia melanjutkan, "Sebelum bertemu Syed, saya hampir tidak pernah menanyakan apa yang saya yakini dalam hati. Saya memilih menjadi seorang agnostik."

Heseltine dan Syed akhirnya saling jatuh cinta. Namun Heseltine segera menyadari, bagaimana ia bisa hidup bersama kelak jika Syed seorang muslim dan dirinya bukan muslim. Sejak itulah mulai tumbuh rasa ingin tahu Heseltine soal Islam dan ia mulai membaca buku-buku tentang Islam, termasuk membaca terjemahan Al-Quran.

"Awalnya, Al-Quran hanya membuat saya tertarik di tingkat intelektualnya saja, belum menyentuh sisi emosional dan spiritual saya. Saya mengagumi penjelasan dalam Al-Quran tentang alam semesta. Saya kagum bahwa 1.500 tahun lalu, Islam telah memberikan hak-hak pada perempuan, yang tidak dimiliki perempuan di Barat," imbuh Heseltine.

"Agama bukan isu yang 'keren' untuk dibicarakan, saya berusaha tetap menjaga minat saya pada Islam selama tiga tahun. Tapi di tahun pertama kuliah, saya dan Syed memutuskan untuk menikah, dan saya tahu inilah saatnya saya mengatakannya pada kedua orang tua saya," sambungnya.

Kedua orang tua Heseltine tidak terlalu antusias mendengar rencana pernikahan itu. Mereka mengungkapkan kekhawatirannya jika puterinya menikah, lalu menjadi seorang muslimah. Orang tua Heseltine membayangkan hal-hal negatif tentang posisi perempuan dalan rumah tangga muslim. "Tidak bisakah kau hidup bersama dulu (tanpa ikatan pernikahan)?" Ibu Heseltine malah menyarankan "tradisi" yang oleh masyarakat Barat sudah menjadi hal yang lazim.

"Tak seorang pun menyadari betapa seriusnya saya untuk pindah agama. Banyak orang mengira bahwa saya masuk Islam hanya untuk membuat senang keluarga Syed, bukan karena saya meyakini agama itu," tutur Heseltine.

Heseltine dan Syed tetap menikah dengan adat Bengali. Mereka lalu tinggal di sebuah flat. Di awal menikah, Heseltine belum terpikr untuk mengenakan jilbab, ia hanya mengenakan bandana atau topi. Pelan-pelan, Heseltine memulai cara hidup yang islami. "Saya ingin orang menilai dari intelijensia dan karakter saya, bukan dari penampilan," tukasnya.

Sebagai orang yang tidak pernah menjadi bagian komunitas agama, apalagi komunitas agama yang menjadi minoritas di negaranya, Heseltine mengakui harus melakukan penyesuaian diri yang besar. Beberapa temannya ada yang syok melihat Heseltine menjadi seorang muslimah, sebagian lagi bisa menerima 'identitas' barunya itu.

"Apa, tidak minum-minum, tidak pakai narkoba, tidak pacaran? Saya tidak bisa melakukannya," kata seorang teman Heseltine yang syok mengetahui Heseltine sudah menganut agama Islam. Bukan cuma itu, butuh waktu bagi Heseltine untuk mengingatkan teman-temannya yang lelaki agar tidak lagi mencium pipinya saat bertemu. "Saya harus mengatakan, 'maaf, ini soal menjadi seorang muslim'," ungkapnya.

Seiring waktu berjalan, Heseltine malah lebih religius dibandingkan Syed, suaminya. Perbedaan-perbedaan pun mulai bermunculan. Pada akhirnya, Heseltine berpikir bahwa kehidupan perkawinan adalah sesuatu yang berat bagi Syed. Syed makin menjauh dan hubungannya dengan Heseltine makin renggang. Setelah tujuh tahun menikah, perceraian tak bisa dicegah lagi. Heseltine kembali ke orang tuanya.

"Ketika saya pulang ke rumah orang tua, semua orang sangat terkejut karena kemana-mana saya masih mengenakan jilbab. Tapi, jika ada satu hal yang memperkuat keimanan saya, saya merasakan sendiri menjadi seorang muslim yang independen, bebas dari bayang-bayang seorang Syed," ujar Heseltine.

"Islam telah memberi saya tujuan dan arah kehidupan. Saya melibatkan diri dengan organisasi Muslim Public Affairs Committee dan ikut berkampanye melawan Islamofobia, melawan diskriminasi terhadap perempuan, berkampanye untuk mengentaskan kemiskinan, juga berkampanye untuk mendukung rakyat Palestina."

"Ketika banyak orang menyebut kami 'ekstrimis', saya hanya berpikir sebutan itu sangat konyol. Banyak persoalan dalam komunitas Muslim, tapi kalau kita merasa tertekan, hal itu hanya akan mempersulit kita untuk maju," papar Heseltine.

Ia menegaskan, sebagai seorang muslim, ia juga masih merasa sebagai bagian dari masyarakat Inggris. Butuh beberapa saat bagi Heseltine untuk menyesuaikan kedua identitas itu.

"Tapi sekarang, saya merasa percaya menjadi diri saya apa adanya. Saya bagian dari dua dunia itu dan tak seorang pun boleh merampas kedua dunia itu dari saya," tandasnya. (ln/To)

PM Turki: Pemerintahan Netanyahu yang Terburuk Dalam Sejarah Israel



Perdana Menteri Turki Recep Erdogan Tayyep pada hari Kamis kemarin (13/1) mengecam pemerintah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu yang ia anggap sebagai pemerintahan "terburuk" dalam sejarah Israel.

Hubungan erat antara Israel dan Turki mulai goyah setelah perang di Gaza dua tahun lalu dan semakin memburuk setelah serangan mematikan Israel berikutnya yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap armada bantuan berbendera Turki menuju Jalur Gaza Mei tahun lalu.

Dalam wawancara dengan Al-Jazeera, Erdogan mengatakan bahwa Turki akan mendinginkan hubungan sampai Israel melunak dan mau meminta maaf atas serangan dan memberikan kompensasi kepada keluarga dari sembilan aktivis pro-Palestina yang tewas di kapal Mavi Marmara.

"Selama pemerintah Netanyahu tidak mengubah kebijakan, ia tidak bisa mengharapkan kami akan berubah," kata Erdogan kepada Al-Jazeera.

Erdogan menambahkan bahwa Turki tidak berminat memperbaharui salah satu kesepakatan yang telah ditandatangani dengan Israel dan juga akan mempertimbangkan hubungan segar kembali dengan Israel jika Israel mengabulkan permintaan tersebut.

Erdogan juga menyuarakan dukungan untuk para penguasa Hamas di Gaza dan menolak definisi Barat terhadap Hamas yang dicap sebagai teroris.

"Hamas bukan gerakan teroris. Mereka adalah orang-orang yang mempertahankan tanah mereka. Ini adalah gerakan yang memasuki pemilu dan menang," katanya, menambahkan bahwa kelompok Hamas tidak pernah diberi kesempatan untuk memerintah sebagai rezim yang demokratis.

Perdana menteri Turki menambahkan bahwa Hamas harus dibawa ke dalam negosiasi untuk penyelesaian permanen konflik, menyatakan bahwa tanpa mereka perdamaian Palestina-Israel tidak mungkin terjadi. (fq/hrzt)

Saturday, January 08, 2011

Kebangkitan Islam di Kalangan Komunitas Aborigin, Australia



Perkembangan Islam di Australia sudah merambah ke kalangan masyarakat Aborigin, suku asli Benua Kanguru itu.

Makin meningkatnya jumlah orang Aborigin yang memeluk Islam menjadi fenomena tersendiri, meski sejumlah peneliti memperdebatkan perihal makin meluasnya pengaruh agama Islam dan alasan orang-orang Aborigin yang memilih memeluk Islam.

Dalam pertemuan organisasi Society for the Scientific Study of Religion di Baltimore akhir Oktober lalu, sejumlah peneliti dari Religioscope memaparkan kertas kerja mereka tentang pernyataan media dan komunitas Muslim di Australia yang menyebutkan bahwa makin meningkatnya pemeluk Islam di kalangan masyarakat Aborigin, terutama di kalangan anak mudanya, merupakan "kebangkitan" Islam yang melanda suku Aborigin.

Namun laporan sejumlah pakar sosiologi menyebutkan, menurut sensus tahun 1996, 2001 dan 2006, makin banyak orang Aborigin yang memilih "tidak beragama" dibandingkan yang masuk Islam.

Persentase orang Aborigin yang menyatakan beragama Islam lebih sedikit (0,22 persen) dibandingkan jumlah seluruh Muslim di Australia (1,7 persen). Populasi Aborigin yang memeluk Islam juga bervariasi; maayoritas Muslim Aborigin mayoritas kaum urban perkotaan dan kebanyakan adalah kaum lelaki.

Namun para peneliti di Religioscope mencatat bahwa persentase kaum lelaki Aborigin yang melibatkan diri dalam Islam (58 persen) lebih besar dibandingkan keterlibatan mereka dalam agama lain.

Gambaran ini terkait dengan sejarah Islam di Australia. Sejumlah Muslim Aborigin mengklaim mereka membangun kembali identitas sejarah mereka dengan cara masuk Islam, karena ada gelombang perkawinan campur antara pendatang Muslim dengan orang-orang Aborigin pada abad ke-19.

Komunitas Muslim ini adalah para pedagang yang berlayar dari Pulau Celebes (sekarang Sulawesi) di Indonesia dan orang-orang Arab (ketika itu disebut "Afghan") yang menetap di pedalaman Australia.dan dijuluki "Cameleers" atau penunggang unta.

Selain melakukan perkawinan campur, mereka juga berbagi budaya, termasuk sejumlah tradisi dalam Islam. Sensus tahun 2001 sampai 2006 menunjukkan peningkatan jumlah Muslim Aborigin dari 622 menjadi 1.010 orang.

Peneliti dari Religioscope; Helena Onnudottir, Adam Possamai (University of Western Sydney) and Bryan S. Turner (Wellesley College) dalam kertas kerja mereka juga mengungkapkan bahwa identitas Kekristenan pemerintahan Kolonial dan dominansi orang kulit putih atas suku Aborigin kemungkinan menjadi alasan mengapa berdasarkan hasil sensus, persentase orang Aborigin yang memeluk agama Kristen makin menurun. Agama Kristen Pantekosta, aliran Kristen yang paling berkembang di Australia, ternyata tidak mendapat tempat di kalangan masyarakat Aborigin.

Para peneliti itu menyimpulkan, media massa berperan atas pertumbuhan komunitas Muslim Aborigin, yang kini menjadi tren penting dalam perkembangan agama di Australia. (ln/oi)

Thursday, January 06, 2011

Brosur di Universitas Kuwait: Wanita Tak Berjilbab Keluar dari Rahmat Allah


Salah satu selebaran yang mendesak mahasiswi untuk mengenakan jilbab
Salah satu selebaran yang mendesak mahasiswi untuk mengenakan jilbab

Universitas satu-satunya di negara Kuwait baru-baru ini 'diserbu' dengan selebaran yang menargetkan para mahasiswi yang sedang terlibat dalam perilaku tidak Islami dan tidak mengenakan jilbab.

Kampus Universitas Kuwait, yang terletak di ibukota Kuwait City, dibanjiri dengan selebaran yang mendesak para mahasiswi untuk mengenakan jilbab, dan juga mengkritik adanya ketegangan politik di negara Teluk antara anggota parlemen anti-pemerintah dan perdana menteri.

Dalam selebaran, kelompok Islamis dari organisasi Persatuan Nasional Mahasiswa Kuwait menjelaskan bahwa rekan mahasiswi mereka yang tidak berjilbab telah melakukan tindakan tidak bermoral dan hal itu akan membawa mereka pergi ke neraka.

Organisasi mahasiswa ini dijalankan oleh para mahasiswa yang dikenal dan memiliki hubungan dekat dengan Gerakan Konstitusi, Ikhwanul Muslimin versi Kuwait.

Salah satu selebaran berbunyi "Saya kembali dengan hati saya dan menanggapi seruan Allah" menyerukan para mahasiswi untuk memakai jilbab dan mengecam mereka yang tidak mengenakan jilbab karena telah memilih menampilkan keindahan tubuh mereka dibandingkan kesalehan dan lebih memilih neraka sebagai makeup mereka.

Selebaran berisi beberapa kalimat yang mengecam mahasiswi yang tidak berjilbab seperti "wanita tidak berjilbab keluar dari rahmat Allah".

Pendistribusian selebaran ini diprakarsai oleh seorang mahasiswi di kampus perempuan universitas Kuwait. Pada awalnya dia memulai kompetisi agama yang mendorong mahasiswi mengenakan jilbab, tetapi ketika pihak administrasi universitas menghentikannya, ia mulai mendistribusikan selebaran di depan gerbang universitas dan di tempat parkir.

Pada bulan Juni lalu, administrasi universitas mengeluarkan peraturan yang memaksa para mahasiswa untuk mengenakan pakaian yang 'layak'. Peraturan baru itu melarang mahasiswa mengenakan baju yang terungkap seperti celana pendek, rok mini dan pakaian dengan kata-kata tidak senonoh tercetak di kaos mereka juga aksesori mencolok.

Pihak administrasi Universitas Kuwait mengeluarkan pernyataan hari Senin lalu, yang AlArabiya.net memperoleh salinannya, menyuarakan keprihatinannya atas prevalensi baru-baru ini terkait selebaran yang didistribusikan oleh mahasiswa di kampus tanpa izin.

Menurut pernyataan mereka, beberapa ideolog masyarakat Kuwait bertanggung jawab atas penyebaran ide-ide ekstremis yang menargetkan para anak muda yang pada gilirannya mencoba untuk memaksakan kehendak mereka pada rekan-rekan universitas mereka.

The distribution of flyers is subject to a set of regulations that students violated when they did not obtain permission from the Students Affairs Division, said Faisal Meqisad, the official spokesman of the University of Kuwait. Distribusi brosur dikenakan seperangkat peraturan yang melanggar siswa ketika mereka tidak mendapatkan izin dari Divisi Kemahasiswaan, kata Faisal Meqisad, juru bicara resmi dari Universitas Kuwait.

"Universitas ini tidak terbuka untuk siapa pun untuk melakukan apa yang mereka inginkan," kata Meqisad, juru bicara universitas. "Kebebasan berekspresi harus dipraktekkan secara bertanggung jawab dan ada saluran yang sah untuk melakukannya."

Dia menambahkan bahwa selain telah menyebarkan kekacauan di kampus, perilaku mahasiswa itu memberikan kesan negatif kepada masyarakat internasional tentang Kuwait dan lembaga-lembaga pendidikan yang ada di sana.

Dia mengatakan bahwa pihak kampus akan menghukum mereka yang bertanggungjawab atas distribusi brosur karena melanggar undang-undang yang mengatur kegiatan kampus.(fq/aby)

Umat Islam Dipandang Sebagai "Ancaman" di Perancis dan Jerman


Empat dari 10 orang Perancis dan Jerman melihat Muslim yang tinggal di negara mereka sebagai "ancaman", menurut jajak pendapat yang diterbitkan hari Selasa kemarin (4/1) oleh surat kabar Prancis Le Monde.

Empat puluh dua persen warga Perancis dan 40% warga Jerman yang ditanyakan oleh pelaksana jajak pendapat "Ifop" mengatakan bahwa mereka menganggap kehadiran komunitas Muslim di negara mereka sebagai "ancaman" untuk identitas nasional mereka, lapor Le Monde.

Temuan penelitian ini melampaui hubungan imigrasi dengan keamanan atau imigrasi dengan pengangguran, untuk menghubungkan Islam dengan ancaman terhadap identitas negara", kata Jerome Fourquet dari Ifop, dikutip oleh Le Monde.

Dari sampel warga yang ditanyakan untuk survei pada awal Desember, 68% di Perancis dan 75% di Jerman mengatakan mereka menganggap Muslim "tidak berintegrasi dengan baik dalam masyarakat".

Dari hasil ini, 61% warga Perancis dan 67% Jerman menyalahkan kegagalan ini dirasakan pada "penolakan" oleh umat Islam untuk mengintegrasikan diri.

Delapan belas persen dari mereka yang mengatakan Muslim tidak terintegrasi di Perancis dan 15% warga Jerman menyalahkan pada "rasisme dan kurangnya keterbukaan oleh orang-orang Perancis dan Jerman tertentu".

Perancis memiliki penduduk Muslim terbesar di Eropa, diperkirakan sekitar enam juta, sebagian besar berasal dari bekas koloni di Afrika Utara. Perancis juga telah mengesahkan undang-undang yang melarang pemakaian cadar di depan umum.

Sedangkan Jerman menerima sejumlah besar pekerja migran, kebanyakan dari mereka dari Muslim Turki, dari tahun 1960-an. Pemerintah federal Jerman memperkirakan populasi Muslim saat ini sampai dengan 4,3 juta orang. (fq/afp)

Wednesday, January 05, 2011

Lima Ribu Warga Inggris Masuk Islam Setiap Tahunnya



Jumlah warga Inggris yang memilih untuk menjadi Muslim telah naik hampir dua kali lipat dalam satu dekade terakhir, menurut salah satu upaya penelitian yang paling komprehensif untuk memperkirakan berapa banyak orang yang memeluk Islam.

Setelah penyebaran global kekerasan atas nama Islam, Muslim Inggris menghadapi pengawasan, kritik dan kecaman lebih daripada komunitas agama lain. Namun, meskipun penggambaran yang lebih sering negatif tentang Islam, ribuan warga Inggris yang mengadopsi agama Islam meningkat setiap tahunnya.

Memperkirakan jumlah mualaf yang saat ini tinggal di Inggris masih sulit karena data sensus tidak membedakan antara apakah seseorang telah mengadopsi keyakinan baru mereka atau masih melihat dari data agama lahir mereka. Perkiraan sebelumnya telah menempatkan jumlah Muslim mualaf di Inggris di antara 14.000 hingga 25.000.

Namun penelitian terbaru menunjukkan angka yang sebenarnya bisa mencapai 100.000, dengan sebanyak 5.000 warga Inggris masuk Islam secara nasional setiap tahunnya.

Dengan tidak ada sensus baru yang direncanakan sampai tahun depan, peneliti yang mensurvei masjid di London mencoba untuk menghitung berapa banyak konversi terjadi yang berlangsung dalam setahun.

Hasilnya memberikan angka 1.400 konversi di ibukota dalam 12 bulan terakhir yang hal itu berarti ada sekitar 5.200 orang yang masuk Islam setiap tahunnya. Angka-angka tersebut sebanding dengan penelitian di Jerman dan Perancis yang menemukan bahwa ada sekitar 4.000 orang yang masuk Islam dalam setahun.

Fiyaz Mughal, direktur Faith Matters, mengakui bahwa peningkatan dengan estimasi yang wajar jumlah orang yang masuk Islam adalah sangat sulit.

"Laporan ini adalah 'perkiraan' intelektual terbaik yang menggunakan nomor sensus, data otoritas lokal dan polling dari masjid," katanya.

Menjadi pertanyaan mengapa banyak orang masuk Islam dalam jumlah besar, dia menjawab: "Saya pikir pasti ada hubungan antara peningkatan jumlah orang yang masuk Islam dan keunggulan Islam dalam domain publik. Orang-orang tertarik untuk mencari tahu apa itu Islam dan ketika mereka melakukan itu mereka pergi ke arah yang berbeda. Kebanyakan mengangkat bahu mereka dan kembali ke kehidupan mereka tetapi beberapa orang pasti akan berakhir dengan menyukai apa yang mereka temukan dan mereka akan mengkonversi diri dengan masuk Islam. " (fq/independent)

Tuesday, January 04, 2011

Pilihan Pembaca Situs CNN Arab, Erdogan "Man of The Year"


Para netter di situs CNN Arab telah memilih "Man of The Year" mereka, yaitu Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan yang memenangkan jajak pendapat mengalahkan pesaing utamanya, Presiden Suriah Bashar al-Assad .

Situs berita berbasis di Dubai ini mengumumkan bahwa 74% dari pembaca mereka memilih Erdogan, sementara hanya 20% memilih Assad.

Situs ini mengkreditkan kemenangan untuk baru-baru ini prestasi diplomatik Edrogan - termasuk berurusan dengan armada Gaza, penguatan posisi Turki di Irak dan Afghanistan, mediasi antara Iran dan komunitas internasional dan berusaha memecahkan perselisihan antara Suriah dan Libanon .

Meskipun kehormatan dianugerahkan kepadanya oleh pembaca CNN Arab, kritik terhadap kebijakan luar negerinya terdengar dari dalam Turki.

Surat kabar Milliyet Turki baru-baru ini menerbitkan sebuah artikel oleh wartawan Mehmet Tezkan, yang mengecam Edrogan untuk permintaannya terkait tentang permintaan maaf dan ganti rugi dari Israel, sementara mengabaikan masalah yang sedang berlangsung di perbatasan Iran Turki.

"Jangan hanya peluru Israel memiliki nilai? "
Tezkan menulis bahwa lebih dari 20 penggembala domba Turki tewas selama tahun lalu ketika mereka menyeberangi perbatasan ke Iran berikut domba mereka, dan ditembak jatuh oleh tentara Iran.

"Pernahkah Anda mendengar tanggapan tentang isu dari pemerintah kita, dari perdana menteri kami atau dari salah satu menteri?" tulis Tezkan. "Apakah ada orang yang berteriak?(fq/ynet)

Imam Masjid Manhattan Jadi "Newsmaker" Tahun 2010

Imam Masjid Manhattan, Imam Feisal Abdul Rauf terpilih sebagai tokoh agama yang paling menjadi buah bibir media massa atau "newsmaker" sepanjang tahun 2010 karena perannya dalam rencana pembangunan masjid di dekat Ground Zero, New York.

Terpilihnya Abdul Rauf sebagai "Religion Newsmaker of the Year 2010" berdasarkan pilihan lebih dari 300 wartawan yang ikut dalam survei yang dilakukan secara online oleh Religion Newsletter Association. Kepopuleran Abdul Rauf di tahun 2010 mengalahkan kepopuleran Paus Benediktur XVI, para pekerja kemanusiaan dengan berbagai latar belakang agama yang membanjiri Haiti pascagempa di negeri itu, bahkan kepopuleran Sarah Palin, politisi AS yang menentang keras rencana pembangunan masjid di dekat lokasi Ground Zero.

Hasil survei Religion Newsletter Association juga menunjukkan 10 berita teratas terkait isu agama sepanjang tahun 2010.

Dari 10 berita teratas, kontroversi rencana pembangunan masjid dan Islamic Center di dekat Ground Zero dan ajakan seorang pastor asal Florida untuk membakar Al-Qur'an sebagai protes atas serangan 11 September 2001, berada di urutan pertama isu-isu agama yang paling menyedot perhatian publik dan media massa.

Kedua isu tersebut memicu perdebatan panas soal kebebasan beragama dan menjadi pemberitaan media selama berbulan-bulan. Opini publik dan protes keras terhadap rencana pembangunan masjid di dekat lokasi Ground Zero mencapai puncaknya ketika seorang pastor dari gereja kecil di Florida mengumumkan bahwa ia akan membakar 200 Al-Quran bertepatan dengan peringatan 9 tahun serangan 11 September di AS, meski akhirnya niat pastor itu tidak terlaksana.

Inilah 10 isu agama yang menjadi perhatian publik dan media massa sepanjang tahun 2010 versi survei Religion Newsletter Association ;

1. Rencana pembangunan Islamic Center dan masjid di dekat lokasi Ground Zero dan pernyataan pastor dari Gainesville. Florida bahwa ia akan membakar Al-Quran menjadi isu agama paling panas di tahun 2010.

2. Gempa bumi yang menimpa Haiti, mengundang banyak sukarelawan dan lembaga bantuan dari berbagai latar belakang agama datang ke negara itu. Salah satunya organisasi Idaho Southern Baptist yang dituding melakukan penyelundupan anak-anak Haiti yang menjadi korban gempa. Pemimpin organisasi ini, Laura Silsby divonis empat bulan penjara atas tuduhan itu. Kasus ini juga menjadi perhatian publik.

3. Sikap Paus Benediktus XVI yang dianggap lamban mengambil tindakan terhadap pendeta-pendetanya yang terlibat kasus pedofilia di Irlandia, Jerman, AS dan negara lainnya, juga menjadi isu agama yang menyedot perhatian publik dunia. Paus dikecam karena tidak segera bertindak tehadap para pendeta yang melakukan penyimpangan seksual meski ia mengetahuinya. Setelah kasus ini terungkap, sejumlah uskup mengundurkan diri.

4. Munculnya gerakan Tea Party. Sejumlah kalangan menilai gerakan ini sebagai ajang kembalinya para tokoh-tokoh politik yang memperjuangkan hak-hak keagamaan. Sebagian lagi melihat gerakan ini lebih fokus pada masalah ekonomi dan bukan isu-isu sosial. Gerakan ini juga menjadi pusat perhatian karena sejumlah tokohnya yang jelas-jelas menunjukkan sikap anti-Islam dan Muslim, serta memberikan dukungan pada rezim Zionis Israel.

5. Presiden Obama menandatangani reformasi undang-undang layanan kesehatan, atas upaya berbagai lembaga berbasis agama. Namun, reformasi itu ditentang keras oleh para uskup Katolik yang meyakini bahwa reformasi tersebut memberikan dana bagi tindakan aborsi.

6. Dewan Umum Presbyterian Church USA untuk keempat kalinya melakukan voting untuk mencabut larangan terhadap rohaniwan yang homoseksual. Sementara keuskupan Canterbury meminta Gereja Episkopal untuk tidak terlalu mengintervensi komunitas Anglikan setelah kontroversi pengangkatan seorang asisten uskup yang ternyata seorang lesbian.

7. Krisis ekonomi yang panjang menimbulkan masalah finansial bagi gereja dan lembaga-lembaga keagamaan. Gereja Crystal Cathedral sudah menyatakan kebangkrutannya, perusahaan percetakan milik komunitas Lutheran, Augus Fortress menyatakan membatalkan rencana pemberian pensiun bagi karyawannya, lembaga Fokus on the Family mem-PHK 110 pekerjanya dan perusahaan percetakan milik komunitas Advent Hari ke-7 sudah merumahkan para top eksekutifnya.

8. Munculnya sejumlah kasus bunuh diri yang dikaitkan dengan tindakan penyiksaan terhadap diri sendiri. Sejumlah kelompok agama menilai bahwa tindakan itu memiliki akar dalam ajaran agama, terutama yang berkaitan dengan kasus-kasus homoseksual.

9. Survei tentang seberapa jauh penganut agama di AS memahami agamanya yang dilakukan Pew Forum menunjukkan hasil yang mengejutkan. Dari hasil survei itu diketahui bahwa orang-orang atheis, agnostik, Yahudi dan penganut Mormon ternyata lebih memahami ajaran agama dibandingkan mereka yang mengaku sebagai penganut Kristen.

10. Mahkamah Agung AS untuk pertama kalinya tanpa melibatkan seorang penganut protestan dalam beberapa persidangannya. Kasus penempatan salib di Taman Nasional--namun kemudian Salib itu dicuri--juga menjadi isu agama yang menjadi perhatian publik, khususnya di AS selama tahun 2010. (ln/isc)

Sunday, January 02, 2011

Beberapa Istilah Arab yang Sering Salah Digunakan Dalam Percakapan Sehari-hari

Ada beberapa penggunaan kata di dalam bahasa Arab yang sering kita gunakan di dalam bahasa Indonesia, namun karena terlalu seringnya kata-kata tersebut diulang sehingga menjadi hal yang biasa. Padahal penggunaan kata tersebut tidaklah tepat. Berikut beberapa kata tersebut adalah :

1. MAHRAM

Adalah orang perempuan atau laki-laki yang masih termasuk sanak saudara dekat karena keturunan, sesusuan, atau hubungan perkawinan sehingga tidak boleh menikah di antara keduanya.

Mahram Sebab Keturunan

Mahram sebab keturunan ada tujuh. Tidak ada perbedaan pendapat di antara para 'Ulama. Allah berfirman; "Diharamkan atas kamu untuk (mengawini) (1) ibu-ibumu; (2) anak-anakmu yang perempuan (3) saudara-sauda-ramu yang perempuan; (4) saudara-saudara ayahmu yang perempuan; (5) saudara-saudara ibumu yang perempuan; (6) anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang laki-laki; (7) anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang perempuan" (QS. An Nisà' [4] : 23)

Dari ayat ini Jumhùrul 'Ulàmà', Imam 'Abù Hanifah, Imam Màlik dan Imam Ahmad bin Hanbal memasukan anak dari perzinahan menjadi mahram, dengan berdalil pada keumuman firman Allàh "anak-anakmu yang perempuan" (QS. An Nisà' [4] : 23). Diriwayatkan dari Imam Asy Syàfi'iy, bahwa ia cenderung tidak menjadikan mahram (berarti boleh dinikahi) anak hasil zina, sebab ia bukan anak yang sah (dari bapak pelaku) secara syari'at. Ia juga tidak termasuk dalam ayat:

"Allàh mensyari'atkan bagimu tentang (pembagian warisan untuk)anak-anakmu. Yaitu: bagian anak lelaki sama dengan dua bagian orang anak perempuan" (QS. An Nisà' [4] : 11).

Karena anak hasil zina tidak berhak menda-patkan warisan menurut 'ijma' maka ia juga tidak termasuk dalam ayat ini. (Al Hàfizh 'Imàduddin Ismà'il bin Katsir, Tafsirul Qurànil Azhim 1/510)

Mahram Sebab Susuan

Mahram sebab susuan ada tujuh. Sama seperti mahram sebab keturunan, tanpa pengecualian. Inilah pendapat yang dipilih setelah ditahqiq (ditelliti) oleh Al Hàfizh 'Imàduddin Ismà'il bin Katsir. (Tafsirul Qurànil Azhim 1/511). Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Darah susuan mengharamkan seperti apa yang diharamkan oleh darah keturunan" (HR. Al Bukhàri dan Muslim).

Al-Qur'àn menyebutkan secara khusus dua bagian mahram sebab susuan: "(1) Dan ibu-ibumu yang menyusui kamu; (2)dan saudara-saudara perem-puan sepersusuan" (QS. An Nisà' [4] : 23).

Mahram Sebab perkawinan

Mahram sebab perkawinan ada tujuh. "Dan ibu-ibu istrimu (mertua)" (QS. An Nisà' [4] : 23) "Dan istri-istri anak kandungmu (menantu)" (QS. An Nisà' [4] : 23) "Dan anak-anak istrimu yang dalam pemelihraanmu dari istri yang telah kamu campuri" (QS. An Nisà' [4] : 23).

Menurut Jumh urul `Ulàmà' termasuk juga anak tiri yang tidak dalam pemeliharaannya. Anak tiri menjadi mahram jika ibunya telah dicampuri, tetapi jika belum dicampuri maka dibolehkan untuk menikahi anaknya. Sedangkan ibu dari seorang perempuan yang dinikahi menjadi mahram hanya sebab aqad nikah, walaupun si puteri belum dicampuri, kalau sudah aqad nikah maka si ibu haram dinikahi oleh yang menikahi puteri itu.

"Dan janganlah kamu kawini wanita-wanita yang telah dikawini oleh ayahmu (ibu tiri)". (QS. An Nisà' [4] : 22). Wanita yang dinikahi oleh ayah menjadi mahram bagi anak ayah dengan hanya aqad nikah, walaupun belum dicampuri oleh ayah, maka anak ayah tak boleh menikahinya.

"Dan menghimpunkan (dalam perkawinan) dua perempuan yang bersaudara" (QS. An Nisà' [4] : 23)

Rasulullàh Shallallahu 'alaihi wa sallam melarang menghimpunkan dalam perkawinan antara perempuan dengan bibinya dari pihak ibu;Dan menghimpunkan antara perempuan dengan bibinya dari pihak ayah. Nabi bersabda: "Tidak boleh perempuan dihimpun dalam perkawinan antara saudara perempuan dari ayah atau ibunya" (HR. Al Bukhàriy dan Muslim)

Jadi, keponakan (perempuan) tidak boleh dihimpun dengan bibinya dalam perkawinan, demikian pula bibi tidak boleh dihimpun dengan keponakan perempuan dalam perkawinan. Secara mudah, bibi dan keponakan perempuan tidak boleh saling jadi madu.

Larangan menghimpun antara perempuan dengan bibinya dari pihak ayah atau ibu berdasarkan hadits-hadits mutawàtirah dan 'ijmà`ul `ulàmà'. (Muhammad bin Muhammad Asy Syaukàniy, Fathul Qadir 1/559).

Mahram disebabkan keturunan dan susuan bersifat abadi, selamanya, begitu pula sebab pernikahan. Kecuali, menghimpun dua perempuan bersaudara, menghimpun perempuan dengan bibinya, yaitu saudara perempuan dari pihak ayah atau ibu, itu bila yang satu meninggal lalu ganti nikah dengan yang lain, maka boleh, karena bukan menghimpun dalam keadaan sama-sama masih hidup. Dzun Nùrain, Utsmàn bin 'Affàn menikahi Ummu Kultsùm setelah Ruqayyah wafat, kedua-duanya adalah anak Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam.

Zina dengan seorang perempuan semoga Allàh menjauhkan kita semua dari itu tidak menjadikan mahram anaknya ataupun ibunya. Zina tidak mengharamkan yang halal.

Wanita yang bersuami

Allàh mengharamkan mengawini wanita yang masih bersuami. "Dan (diharamkan juga kamu mengawini) wanita yang bersuami" (QS. An Nisà' [4] : 24). Perempuan-perempuan yang selain di atas adalah bukan mahram, halal dinikahkan. "Dan dihalalkan bagi kamu selain yang demikian (yaitu) mencari istri-istri dengan hartamu untuk dikawini bukan untk berzina" (An Nisà'/4:24). Wallàhu 'a`làm (Asri Ibnu Tsani)

2. MUHRIM

Terkadang kita terbiasa mengucapkan kata non muhrim kepada perempuan atau laki-laki yang tidak boleh dinikahi karena factor sebab sanak saudara dekat karena keturunan, sesusuan, atau hubungan perkawinan, padahal pengguaan kata tersebut tidaklah tepat. Tetapi bahasa Indonesia menggunakan kata muhrim dengan arti semakna dengan mahram (haram dinikahi). (KBBI, hal. 669 dan juga lihat hal.614).

Kata Muhrim di dalam bahasa arab berasal dari akar kata حرم - haruma : menjadi terlarang

Bagaimana bentuk perubahan, atau tashrifnya?

Kata حرم - haruma, bentuk mudhory' (present tense) adalah يحرم - yahrumu, dengan mashdar ada beberapa bentuk: حرم - hurmun , حرم - hurumun, حرمة - hirmatun, dan حرام - haraamun. Semua ini artinya: menjadi terlarang. Nah, kata mashdar حرام (haraam) ini yang sering dipadankan dengan sebagai lawan kata dari حلال (halaal)

Contoh penggunaan kata kerja-nya: حرمت السحور على الصائم : harumat assahuuru 'alaa asshooimi (Sahur itu menjadi terlarang bagi yang berpuasa)

حرمت المرأة على زوجها : harrumat al-mar-a-tu 'alaa zaujihaa (Wanita itu menjadi terlarang bagi suaminya)

Sedangkan kata mashdar حرام - haraam, yang berarti "yang haram" adalah bentuk singular, dan bentuk pluralnya adalah حروم - huruum.

Contohnya:

الارضى الحرام - al-ardh al-haraam : tanah terlarang, tidak dikuasai, neutral zone
البيت الحرام - al-bayt al-haraam : rumah terlarang (Ka'bah), terlarang bagi non-muslim
الشحر الحرام - asy-syahr al-haraam : bulan haram, terlarang berperang
الاشحر الحروم - al-asyhur al-huruum : bulan-bulan haram

Kalau kita teruskan, maka kita dapatkan bentuk isim fa'ilnya (kata benda pelaku) adalah حارم - haarimun, dan isim maf'ulnya (kata benda objek) محروم - mahruum. Dan bentuk isim zaman (kata benda keterangan terjadinya perbuatan) atau isim makan (kata benda tempat terjadinya perbuatan) adalah محرم - mahram. Kata mahram ini artinya "terlarang", juga berarti "orang yang haram dinikahi". Jamaknya محارم - mahaarim.

KKT-1

Bentuk KKT-1 (kata kerja turunan ke 1), adalah:

أحرم - ahrama : mengharamkan, dengan bentuk mudhory' يحرم - yuhrimu, dan mashdarnya adalah إحرام : ihraam.

Kata mashdar ihraam, ini arti asalnya adalah "hal pelarangan", atau "hal pengharaman". Kata ini, dipakai pada umumnya untuk menyebut:

تكبيرة الإحرام : takbiiratul ihraam

Takbir "pengharaman": artinya dari takbir ini sholat dimulai, dan diharamkan melakukan yang membatalkan sholat.

Kata الإحرامihraam juga berarti menyengaja untuk memulai ibadah haji atau umrah. Di Al-Quran dikatakan, jika berhaji diharamkan (di-ihraam-kan) perbuatan rafats (berkata kotor), fusuq (berbuat dosa), dan jidal (berbantah-bantahan).

Kalau kita teruskan bentuk KKT-1 ini maka kita akan bertemu dengan bentuk:

محرم - muhrim (orang yang berihram), atau bisa juga menjadi isim fa'il dari kata ahrama, yang bisa berarti "sesuatu yang mengharamkan".

Artinya kata muhrim (muhrimun) artinya orang yang berihram dalam ibadah haji sebelum bertahallul.

3. Penulisan Wallahu A’lam

Penulis artikel keagamaan (Islam) atau media Islam lazimnya mengakhiri tulisan dengan kalimat Wallahu a’lam (artinya: “Dan Allah lebih tahu atau Yang Mahatahu/Maha Mengetahui). Sering ditambah dengan bish-shawabi menjadi Wallahu a’lam bish-shawabi.

Hal itu untuk menunjukkan, Allah Subhanahu wa Ta'ala-lah yang Maha Tahu atau lebih tahu segala sesuatu dari kita. Hanya Allah yang Maha Benar dan Pemilik Kebenaran mutlak. Kebenaran yang kita tuliskan itu relatif, nisbi, karena kita manusia tempat salah dan lupa.

Namun coba perhatikan, banyak yang keliru dalam penulisannya, yaitu dalam penempatan koma di atas (‘). Catatan: sebutan “koma di atas” untuk tanda baca demikian sebenarnya tidak tepat, tapi disebut “tanda petik tunggal” juga tidak tepat karena petik tunggal itu begini ‘…’ dan bukan pula “apostrof” (tanda penyingkat untuk menjukkan penghilangan bagian kata) karena dalam kata itu tidak ada kata yang dihilangkan/disingkat. Kita sepakati aja deh ya, namanya “koma di atas”.

Penulisan yang benar, jika yang dimaksud “Dan Allah Maha Tahu” adalah Wallahu a’lam (tanda koma di atas [‘] setelah huruf “a” atau sebelum huruf “l”). Tapi sangat sering kita jumpai penulisannya begini: Wallahu ‘alam (koma di atas [‘] sebelum huruf “a”).

Jelas, Wallahu a’lam dan Wallahu ‘alam berbeda makna. Yang pertama (Wallahu a’lam) artinya “Dan Allah Mahatahu/Maha Mengetahui atau Lebih Tahu”. Yang kedua (Wallahu ‘alam) artinya “Dan Allah itu alam”, bahkan tidak jelas apa arti ‘alam di situ? Kalau ‘alamin atau ‘aalamin, jelas artinya alam, seperti dalam bacaan hamdalah –alhamdulillahi robbil ‘alamin.

Jadi, kalau yang kita maksud itu “Dan Allah Maha Tahu”, maka penulisan yang benar adalah Wallahu a’lam, bukan Wallahu ‘alam.

A’lam itu asal katanya ‘alima artinya tahu. Dari kata dasar ‘alima itu kemudian terbentuk kata ‘ilman (isim mashdar, artinya ilmu/pengetahuan), ‘alimun (fa’il/pelaku, yakni orang yang berilmu), ma’lumun (pemberitahuan, maklumat), dan sebagainya, termasuk a’lamu/a’lam (lebih tahu).

Tanda petik tunggal atau koma di atas (‘) dalam a’lam itu transliterasi bahasa Indonesia untuk huruf ‘ain dalam bahasa Arab (seperti Jum’ah, Ka’bah, Bid’ah, Ma’ruf, dan sebagainya). Kata a’lam artinya “lebih tahu”. Jadi, kian jelas ‘kan, penulisan yang benar: Wallahu a’lam, bukan Wallahu ‘alam.

Tentu, kesalahan penulisan itu tidak disengaja, salah kaprah aja alias kesalahan yang sering dilakukan, secara sadar atau tidak sadar, merasa benar —padahal salah— karena tidak ada yang mengoreksi. Saya yakin, maksudnya Wallahu a’lam, “Dan Allah Maha Tahu”.

A' di sini pengganti ع yang lengkapnya tertulis الله أعلم , huruf أ menunjukkan arti lebih atau paling seperti menulis الله أكبر (Alloh Maha/ Paling Besar), hanya saja ketika melihat rekan2 menulis tanda koma tas sebelum huruf a, ana kira bermaksud sama yaitu pengganti a'in, walau sempat heran bunyi suara untuk koma atas kan ga ada, tapi jika setelah a, maksud dari koma atas adalah untuk menekan vokal a, karena letak huruf ع ditenggorokan jadi vokal a-nya ditekan tidak seperti a biasa yang hanya berada di rongga mulut.

4. Minal Aidin Wal Faizin

Menjelang lebaran atau hari raya Idul Fitri, banyak diantara kita yang terbiasa mengirim pesan atau mengucapkan kalimat Minal Aidin Wal Faizin kepada kerabat, teman atau orang-orang yang kita kunjungi. Yang mungkin ketika mengucapkan kalimat itu, mindset yang ada difikiran yang mengucapkanntya adalah “mohon maaf lahir dan bathin” . padahal artinya bukanlah demikian.

Dalam buku berjudul “Bahasa!” terbitan TEMPO. Di halaman 177 buku ini, Qaris Tajudin mengungkapkan bahwa memang frasa Minal Aidin Wal Faizin “berasal dari bahasa Arab, bahasa yang banyak menyumbang istilah keagamaan di Indonesia, baik agama Islam maupun Kristen.”

Qaris mengatakan bahwa selain tidak dikenal dalam budaya Arab, frasa Minal Aidin Wal Faizin juga hanya dapat dimengerti oleh orang Indonesia. Frasa ini bisa ditemui dalam kamus bahasa Indonesia, tapi tidak ditemukan dalam kamus bahasa Arab, kecuali dalam lema kata per kata.

Lalu, apa arti Minal Aidin Wal Faizin? Terjemahan frasa ini adalah : dari orang yang kembali dan orang-orang yang menang. Mungkin maksud lengkapnya adalah : ”Semoga Anda termasuk orang-orang yang kembali (ke jalan Tuhan) dan termasuk orang yang menang (melawan hawa nafsu).”

Ternyata, adalah suatu kesalahan besar jika kita mengartikan Minal Aidin Wal Faizin dengan “mohon maaf lahir dan batin”.

Lantas, bagaimanakah pengucapan yang disyariatkan?

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah ditanya tentang ucapan selamat pada hari raya maka beliau menjawab [Majmu Al-Fatawa 24/253] :

“Ucapan pada hari raya, di mana sebagian orang mengatakan kepada yang lain jika bertemu setelah shalat Ied :

تَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَمِنْكم

Taqobbalallahu minnaa wa minkum

“Semoga Allah menerima dari kami dan dari kalian”

Dan (Ahaalallahu ‘alaika), dan sejenisnya, ini telah diriwayatkan dari sekelompok sahabat bahwa mereka mengerjakannya. Dan para imam memberi rukhshah untuk melakukannya seperti Imam Ahmad dan selainnya.

Akan tetapi Imam Ahmad berkata :

“Aku tidak pernah memulai mengucapkan selamat kepada seorangpun, namun bila ada orang yang mendahuluiku mengucapkannya maka aku menjawabnya. Yang demikian itu karena menjawab ucapan selamat bukanlah sunnah yang diperintahkan dan tidak pula dilarang. Barangsiapa mengerjakannya maka baginya ada contoh dan siapa yang meninggalkannya baginya juga ada contoh, wallahu a’lam.” [Lihat Al Jauharun Naqi 3/320. Berkata Suyuthi dalam 'Al-Hawi: (1/81) : Isnadnya hasan]

Berkata Al Hafidh Ibnu Hajar dalam Fathul Bari [2/446] :

“Dalam “Al Mahamiliyat” dengan isnad yang hasan dari Jubair bin Nufair, ia berkata :

Para sahabat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bila bertemu pada hari raya, maka berkata sebagian mereka kepada yang lainnya : Taqabbalallahu minnaa wa minka (Semoga Allah menerima dari kami dan darimu)”.

Ibnu Qudamah dalam “Al-Mughni” (2/259) menyebutkan bahwa Muhammad bin Ziyad berkata : “Aku pernah bersama Abu Umamah Al Bahili dan selainnya dari kalangan sahabat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Mereka bila kembali dari shalat Id berkata sebagiannya kepada sebagian yang lain : Taqabbalallahu minnaa wa minka”.

5. Silaturahim/silaturahmi

Di Indonesia sering kita temui kata silaturahmi sebagai kata yg menggambarkan aktivitas hubungan antar sesama manusia. Aktivitas yg dimaksud adalah aktivitas saling mempererat tali persaudaraan dan kekerabatan. Kata ini kian populer menjelang dan selama bulan Syawal, saat idul Fitri, meski kata ini juga sering digunakann dalam hal2 lainnya.

Sebenarnya bisa dibilang silaturahmi adalah sebuah salah kaprah, karena jika merujuk kepada asal katanya, bahasa Arab, maka kata yg benar adalah SILATURAHIM. Mari kita tinjau per-kata-nya.

Silaturahmi dan silaturahim, jika merujuk pada bahasa Arab, mempunyai huruf penyusun yg sama. Yang membedakan adalah akhirannya yg otomatis akan mempengaruhi artinya. Silah itu berarti menyambungkan. Sementara rahmi mempunyai arti rasa nyeri yg timbul (dan diderita sang ibu) pada saat melahirkan. Adapun rahim adalah kasih sayang (ingat: ALLOH SWT mempunyai sifat Ar Rahim, Yang Maha Penyayang).

Dengan demikian, silaturahim = hubungan kasih sayang, sedangkan silaturahmi = penghubung uterus (tali pusar yg menghubungkan ibu dan anak).

6. Makna Idul Fitri yang diartikan Kembali Suci atau pada Fitrah

Kata ‘ied sendiri berarti adalah kembali atau berulang, tetapi dalam bahasa arab sudah menjadi istilah khusus untuk menyebut hari raya, karena memang menjadi peringatan yang selalu berulang setiap tahun. Yang menjadi masalah kemudian kata fitri, yang sering diartikan kembali suci atau kembali kepada fitrah.

Digambarkan pula bagaimana seorang yang keluar dari ramadhan bagaikan hari dilahirkan ibunya, alias tanpa dosa sedikitpun. Subhanallah, tentu kita semua menginginkan hal tersebut bukan. Pendapat ini tidak sepenuhnya salah, karena berangkat dari harapan yang dijanjikan dari sebuah hadits : “ Barang siapa berpuasa Ramadhan dengan keimanan dan penuh pengharapan, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu “ (HR Bukhori Muslim).

Namun secara objektif bahasa dan istilah arab dan arti syar’I sebagaimana terdapat dalam hadits, fitri disini maksudnya adalah berbuka atau kondisi tidak berpuasa. Jadi yang dimaksud idul fitri adalah kembali berbuka atau hari raya menyambut berbuka.

Karenanya dalam hari idul fitripun kita dilarang untuk berpuasa. Makna fitri dalam arti berbuka bisa kita ambil dengan mudah dalam hadits berikut :

لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ فَرْحَةٌ عِنْدَ فِطْرِهِ وَفَرْحَةٌ عِنْدَ لِقَاءِ رَبِّهِ.

Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kegembiraan yaitu kegembiraa ketika dia berbuka dan kegembiraan ketika berjumpa dengan Rabbnya. (HR Bukhori).

Semoga bermanfaat untuk kita semua. Amin. []

Wallahu A’lam.

Adi Victoria
Al_ikhwan1924@yahoo.com
http://adivivtoria1924.wordpress.com

Dibalik Kecaman Amerika Dan Israel Terhadap Iran


Setiap hari kita selalu mendengar berita tentang ancaman Amerika atau Israel atau dari keduanya bersamaan untuk menggempur Iran dalam waktu dekat, Kecaman terhadap Iran ini mendapat dukungan dari masyarakat dunia.

Pertanyaannya adalah apakah Iran sungguh sangat berbahaya bagi keselamatan masyarakat dunia atau Amerika dan Israel pada khususnya? Terkadang jawaban sebahagian orang adalah "iya" dengan alasan pengembangan proyek nuklir Iran yang semakin hari semakin gencar dilakukan, juga pernyataan para pemimpin Iran untuk menghancur leburkan Israel (ingin menghapus Israel dari peta dunia) atau yel-yel yang sering di kumandangkan para petinggi Iran di beberapa kesempatan: "binasalah Amerika dan Israel !"

Tapi pada kenyataannya bahwa tidak ada sama sekali tindakan berbahaya dari Iran terhadap Amerika maupun Israel, dan Iran pun tidak berniat sama sekali untuk menyerang Israel dan Amerika.

Sebetulnya Amerika, Israel dan Negara-negara barat lainnya sadar akan hal ini, bahkan mereka juga sadar kalau mereka punya kesamaan kepentingan, sebagai bukti bahwa sesungguhnya Israel pernah menyuplai senjata-senjata canggih kepada Iran saat perang antara Iran dan Iraq, walaupun bukti ini sengaja disembunyikan kepada khalayak.

Namun peran Amerika sangat jelas dalam membantu Iran melalui para pengikutnya aliran Syiah di Iraq yang mana mereka selalu melaksanakan seluruh komando/perintah Amerika, namun yang sangat ironis dan kasat mata adalah bantuan ini dibiayai oleh bangsa arab yang Sunni.

Kalau betul-betul Amerika merasa terancam oleh Iran, maka sebenarnya Amerika beserta sekutunya tidak akan pernah bisa menaklukkan Iraq dan berhasil membunuh jutaan jiwa warga Arab Sunni di Iraq.

Sebaliknya Amerika dan Iran punya kesamaan kepentingan di Iraq, karena kalau tidak, tentunya Amerika akan lebih memilih Arab Sunni untuk mengatur masalah-masalah penting tentang kenegaraan, dan akan mendukung penuh tentara sunni sampai tidak ada lagi ruang kesempatan bagi Iran untuk masuk wilayah Iraq.

Setidaknya Amerika akan memberikan kesempatan lebih banyak terhadap warganegara Iraq yang sefaham dengan para pemimpin Negara teluk yang telah dianggap oleh Amerika sebagai "teman", atau dengan kata lain sebagai anugerah (hadiah) dalam pertemanan antara mereka.

Amerika adalah pewaris tunggal bangsa barat dalam hal kebenciannya terhadap Islam, Amerika juga mengetahui bahwa pemerintahan Syiah aliran keras di Iran pun memiliki kebencian yang sama terhadap Islam.

Nenek moyang warga Iran adalah berasal dari kaum "Shofawiyyah", yang membela umat Nasrani di Eropa pada saat perluasaan Dinasti Utsmaniyyah di Eropa. Mereka (Syiah di Iran) adalah merupakan benteng pertahanan pertama dari serangan-serangan yang diluncurkan oleh tentara Utsmaniyyah.

Pada saat yang sangat penting ini (perluasan Dinasti Utsmaniyyah di Eropa), mereka menyalakan api revolusi dengan mengambil alih kekuasaan di beberapa wilayah islam dari pemerintahan pusat. Sehingga para panglima Dinasti Utsmaniyyah terpaksa menarik mundur pasukannya dari Eropa guna mengatasi hal ini, padahal beberapa kota besar di Eropa telah akan berhasil di taklukkan.

Kiranya timbul satu pernyataan dari para pembaca: Jika demikian/Jika hubungan antara Amerika, Negara Barat, Israel dan Iran baik-baik saja, maka apa rahasia dibalik perang pernyataan dan ancaman yang dilontarkan oleh para pemimpin Negara Barat dan Amerika terhadap Iran yang selalu kita dengar siang dan malam ?

Jawabnya adalah sebetulnya Negara Barat, khususnya Amerika dengan persetujuan Iran, mereka ingin memeras kekayaan yang dimiliki oleh Negara-Negara Arab, karena dengan semakin diperlihatkannya kekuatan senjata Iran, akan menambah rasa ketakutan Negara-Negara Arab. Sehingga Negara-Negara Arab akan serta merta bergegas meminta perlindungan kemanan dari Amerika dengan membeli senjata-senjata canggih, kemudian disimpan sampai pada waktunya digunakan.

Dengan cara menjalin kerjasama pertahanan, hingga akhirnya Amerika bisa leluasa mengontrol kondisi kemanan di Negara-Negara Arab, bahkan bisa menyusup mengintervensi urusan dalam negeri mereka, leluasa menyusup sentra-sentra penting seperti pendidikan dan sosial budaya dengan cara menawarkan management/metodelogi Barat kepada Negara-Negara Arab sebagai syarat terlaksananya jalinan kesepakatan pertahanan stabilitas dan kemanan Negara dimaksud.

Adapun kepentingan Iran dari semua ini adalah untuk memperlihatkan kekuatan persenjataannya yang besar kepada wilayah sekitar. Pernyataan-pernyataan keras Amerika dan Negara-Negara Barat yang seolah mengintimidasi Iran hanya untuk membuat Negara-Negara Arab takut.

Semakin di intimidasi, Iran akan merasa diatas angin, menuntut terlalu banyak sampai-sampai Iran pernah mencoba untuk merubah metode keagamaan di beberapa Negara Teluk sesuai dengan fahamnya yang sesat. Walaupun jumlah Syiah (di Iraq) sedikit, namun mereka mampu mengkebiri dan mengembargo ulama sunni yang mayoritas. Mereka yakin bahwa Amerika akan selalu membela walaupun dengan dalih "melindungi kaum minoritas."

Agar dapat lebih mengetahui bahwa terlalu dibesarkan-besarkannya informasi tentang kekuatan Iran di beberapa media massa, saya mengajak pembaca yang budiman untuk membandingkan antara Negara Iran yang jumlah penduduknya sekitar 70 juta jiwa dan masih dalam kondisi ekonomi yang tidak stabil dan hukum yg memprihatinkan, dengan Negara Negara sunni lainnya seperti Mesir atau Turki, kedua Negara ini berpenduduk sekitar 75 juta jiwa, stabil dalam masalah hukum, tatanan kepemimpinan, dan kekuatan tentaranya jauh lebih hebat dari Iran dari semua sisi.

Jika kita sudah tahu kenyataan sebenarnya dibalik ancaman-ancaman Amerika dan Israel terhadap Iran yang hanya bertujuan untuk menguras kekayaan Negara-Negara Arab, agar Amerika dapat berkuasa menentukan kebijakan terkait masalah keamanan, unjuk kekuatan Iran, dan agar ajaran syiah bisa masuk di Negara –Negara Arab, maka apa yang harus dilakukan untuk menghadapi semua ini?

Yang harus dilakukan adalah menantang/mengajak seluruh Negara Arab Sunni, minimal Negara Teluk untuk lebih cermat menggunakan kekayaannya. Pertama, lebih baik mengalihkan sebagian biaya pembelian senjata untuk membiayai para ahli teknologi dari beberapa Negara Islam, khususnya dari Negara-Negara Islam yang dulu pernah dibawah naungan Federasi Rusia. Mereka adalah para ahli yang sangat kompeten.

Bangun pabrik-pabrik senjata canggih, karena senjata yang demikian inilah (yang dirancang oleh para ahli muslim) senjata yang benar benar dapat memperkuat Islam, tidak seperti senjata-senjata yang selama ini di import dari Amerika. Sehebat dan secanggih apapun senjata buatan musuh, mereka pasti sudah perhitungkan dan membatasi kekuatannya. (Tinjau kemballi pernyataan Amerika terhadap Israel saat menjual senjatanya kepada Arab Saudi yang merupakan transaksi jual beli senjata terbesar sepanjang sejarah)

Kedua, mengalihkan sebagian uang yang lainnya untuk mendukung segala kegiatan guna mengembalikan kesadaran muslim sunni di seluruh dunia untuk bersatu, sebab inilah benteng keamanan yang paling utama dalam menjaga segala ancaman dan bahaya kaum syiah.

Sebagaian orang berkata: "sangat mustahil terjadi, khususnya jika terkait dengan menyadarkan/menyatukan Negara-Negara Arab Sunni."

Untuk menepis perkataan ini, kita harus tegas dan yakin bahwa tidak ada jalan keluar yang lain selain harus bersatu, jika tidak , kita akan dipecah belah seperti yang telah dilakukan oleh bangsa Persia dan Romawi terhadap bangasa arab sebelum Nabi Muhammad di utus menjadi Arab Ghassasanah dan Munadzarah.

Akhirnya, walaupun Israel akan melaksanakan niatnya menghancurkan Iran, sesungguhnya yang akan dihancurkan leburkan pertama kali adalah wilayah Negara-Negara Arab. Pada waktunya Iran hanya akan berhadapan dengan kekuatan Amerika saja yang pada saat itu telah berlabuh di Negara-Negara Teluk.

Setelahnya Negara-Negara Arab akan menjadi rata dan menjadi tempat persemaian pihak yang menang, sama halnya seperti yang terjadi di Mesir dan sekitarnya ketika peperangan yang terjadi antara Persia dan Romawi sebelum nabi Muhammad SAW di utus, Mesir dan sekitarnya mengalami kehancuran sebanyak dua kali, pertama ketika Persia menang dan kedua ketika Romawi menang.

DR. Ahmad Abdul Majid Abdul Haq
(Dir. Pusat kajian sejarah dan peradaban Al Syarq, Cairo

Siapakah Pamela Geller?

Di dunia internet, mungkin tidak akan pernah ada yang menyamai Pamela Geller dalam hal membenci Islam. Siapa Pamela Geller?

Pamela Geller (lahir 1958), juga dikenal sebagai Pamela Oshry, adalah seorang blogger anti-Islam Amerika, selain juga penulis, aktivis politik, dan seorang komentator. Ia adalah orang yang paling vokal menentang pendirian masjid di Titik Nol dan di Lower Manhattan.

Bersama Robert Spencer, Geller mendirikan Freedom Defense Intitiative, dan Stop Islamization of America. Ia turut menulis The Post-American Presidency: The Obama Administration's War on America . Weblog-nya, "Atlas Shrugs", yang sangat terkenal di kalangan orang yang membenci Islam diberi nama sebagai penghormatan pada Ayn Rand yang menulis novel dengan judul yang sama. Oleh para pengamat, Geller disebut sebagai ekstrem kanan.

Kehidupan pribadi Geller

Geller, lahir dari orang tua Yahudi Ruben ("Ruby") dan Lillian Geller, adalah anak ketiga dari empat bersaudara. Tumbuh di Hewlett Harbor, Long Island, New York, dia membantu bisnis ayahnya, di mana ia belajar fasih berbahasa Spanyol. Geller menamatkan SMA Lynbrook SMA dan Universitas Hofstra, namun tidak selesai. Dia menikah dengan Michael Oshry pada tahun 1990 dan bercerai pada tahun 2007. Ia merupakan ibu tunggal dari empat anak.

Stop Islamization of America dan Park51

Geller dan Robert Spencer Stop Islamization of America pada bulan Mei 2010. Geller mengklaim bahwa Park51 dipandang sebagai kemenangan kaum Muslim. Dia juga tampil di sejumlah media menunjukkan penentangannya terhadap pusat komunitas Islam dan masjid yang diusulkan tersebut.

Geller juga menentang Islam di semua tempat lain. Dia berpendapat bahwa tempat Islam tersuci Yerusalem, harus dihapus karena dibangun di situs yang sama dimana bangunan kaum Yahudi didirikan.

Geller juga menulis sebuah artikel yang membela Radovan Karadzic, penjahat perang Bosnia yang membantai umat Muslim Bosnia dan Kroasia selama Pengepungan Sarajevo dan Srebrenica Massacre. Ia berpendapat bahwa kaum Muslim tidak dibunuh, tetapi bunuh diri untuk mempermalukan musuh-musuh mereka. Selain itu, Stop Islamization of America merilis iklan dengan pesan-pesan seperti "Fatwa pada Kepala Anda?"dan "Leaving Islam?"di beberapa kota termasuk New York City dan Miami.

Tanggapan Geller

Mengomentari kontroversi yang diciptakannya, Geller mengatakan, "70% rakyat Amerika—menganggap bahwa hal ini sangat menghina, menyinggung. Untuk menyebutnya anti-Muslim adalah keliru dan kotor dan mengatakan bahwa saya bertanggung jawab atas semua ini, lagi-lagi sebuah misrepresentasi."

Ketika ditanya dalam sebuah wawancara di CNN pada 17 Agustus 2010, apakah dia setuju "bahwa teroris yang menyerang kita (pada 9 / 11) mengamalkan bentuk penyimpangan Islam, dan itu bukan hal yang diajarkan di masjid?", Geller menjawab "Saya akan mengatakan bahwa para teroris Muslim itu mempraktikkan Islam murni, Islam yang asli."

Ibrahim Hooper, juru bicara Council on American-Islamic Relations (Cair), mengkritik Geller: .

Eric Boehlert, anggota senior Matters Media for Amerika, setuju dengan Hooper, berkomentar bahwa "dia sudah menjadi instrumental, melecut kebencian di bloggnya dan sekarang tumpah ke masyarakat luas." Media Matters menyatakan bahwa "klaim Geller tentang Islam sudah keterlaluan, inflamasi dan palsu, menyebutkan bahwa Geller tidak dapat diharapkan untuk membuat pernyataan yang akurat dan tidak harus dihargai dengan platform seharusnya di televisi nasional." (sa/Wikipedia)

ALQURAN & RECITATION

Quran Explorer - [Sura : 1, Verse : 1 - 7]