Tuesday, November 30, 2010

Peristiwa "Black September" Mengantarkanku pada Islam

Ia tumbuh dan dididik dalam keluarga kelas menengah di AS yang menganut ajaran Kristen, meski tidak menjadi anggota sebuah gereja tertentu atau secara rutin mengikuti kebaktian setiap hari Minggu dan terlibat dalam berbagai kegiatan keagamaan. Satu-satunya momen yang mereka rayakan untuk menunjukkan jati diri keagamaan mereka adalah perayaan Natal.

Meski bukan penganut agama Kristen yang rajin ke gereja, orang tuanya mengajarkan dengan tegas dan jelas soal "akhlak" yang harus dipatuhinya, agar menjadi manusia yang berkarakter dan berperilaku baik. Di sisi lain, minat kedua orang tuanya terhadap sejarah dan budaya beragam bangsa di dunia menciptakan sebuah lingkungan yang mengajarkannya untuk bersikap toleran, menghormati dan mengagumi adat istiadat dan keyakinan orang lain yang berbeda dengan keyakinan yang dianutnya. Dan lingkungan seperti inilah yang suatu saat memberikan kontribusi besar baginya untuk menerima dan akhirnya memeluk agama Islam.

Begitulah latar belakang kehidupan Justin L.Peyton, seorang warga AS keturunan Afrika asal Philadelphia, Pennsylvania. Perjalanannya menuju Islam berawal dari peristiwa serangan 11 September 2001. Ia jadi lebih banyak membaca tentang Islam dan Muslim dari media massa pasca peristiwa itu, meski pemberitaannya cenderung negatif. Namun ia mengaku potret negatif tentang Islam dan Muslim yang diumbar media massa Barat tidak mempengaruhi interaksinya dengan teman atau tetangganya yang Muslim.

"Pemberitaan yang negatif itu tidak pernah mengganggu keinginan saya untuk meluangkan waktu guna mempelajari Islam," ujar Peyton.

Dengan sikap keterbukaan yang ditanamkan kedua orang tuanya, ia memutuskan untuk melakukan riset sendiri, mencari fakta-fakta tentang Islam dan menemukan benang merah antara pengalaman pribadinya bergaul dengan Muslim dengan pemberitaan media massa yang negatif tentang Islam dan Muslim. Karena saat itu Peyton masih berstatus mahasiswa, maka internet menjadi media pertama yang digunakannya untuk melakukan "pencarian dan pengkajian" itu.

Selama beberapa bulan ia mengakses informasi dari internet, pengetahuannya terus bertambah secara bertahap. Peyton membaca berbagai artikel mulai pengetahuan dasar tentang ajaran Islam dan Muslim sampai hal-hal yang lebih mendalam tentang konsep ketuhanan dalam Islam, nabi-nabi, Al-Quran, hari Kiamat serta petunjuk tentang tata cara melakukan salat, puasa, haji dan pengetahuan lainnya tentang Islam dan Muslim seperti konsep keluarga dalam Islam, pernijahan dan kisah-kisah para mualaf . Cerita tentang mereka yang masuk agama Islam adalah artikel yang paling ia sukai.

Ia lalu membeli Al-Quran dengan terjemahan di sebuah toko buku dan mulai membaca isi Al-Quran. Dalam sehari, Peyton bisa membaca berlembar-lembar halaman Al-Quran dan membuat daftar isi Al-Quran yang paling memicu rasa ingin tahunya yang lebih dalam tentang Islam. "Apa yang saya baca, memberikan sensasi dalam jiwa saya," kata Peyton.

Mengakses internet dan membaca isi Al-Quran ternyata tidak membuatnya merasa cukup untuk mengetahui dan memahami lebih jauh tentang Islam dan Muslim. Peyton memutuskan untuk berkunjung ke masjid-masjid terdekat di Philadelphia. "Saya mengontak sebuah masjid yang jaraknya 45 mil dari rumah, bicara dengan pimpinan masjid itu dan menyusun jadwal untuk datang dan berdiskusi tentang Islam dengan komunitas Muslim di masjid itu," ujarnya.

Di hari yang sudah ditentukan, Peyton datang dan menghabiskan banyak waktu dengan seorang muslim di masjid itu. Pertemuan dan perbincangan itu menggugah hatinya, hingga kunjungan keduanya pada musim panas tahun 2002, Peyton meyakini bahwa Islam adalah kebenaran. Saat itu juga Peyton mengucapkan dua kalimat syahadat dan selama sepekan menetap di masjid untuk belajar salat dan kewajiban-kewajiban yang harus dilakukan sendiri sebagai muslim.

Dua bulan setelah masuk Islam, Peyton menandatagani surat-surat untuk bergabung ke korps Marinir AS dan harus tinggal di barak militer. Sebagai orang yang baru masuk Islam, Peyton mengakui bahwa kehidupan militer tidak kondusif. Contohnya, jadwal dan lama latiihan yang kadang membuatnya sangat sulit untuk menunaikan kewajiban salat atau berpuasa saat bulan Ramadan.

Bahkan setelah selesai menjalankan pelatihan sebagai Marinir, Peyton ditempat di daerah yang sama sekali tidak ada komunitas Muslimnya, yang membuatnya makin sulit untuk memperkuat keyakinan agama yang baru dipeluknya. Baru tiga tahun kemudian, Peyton bertemu dengan sesama prajurit yang juga Muslim, yang bisa mengajarkannya tentang Islam dan menuntunnya untuk menjalani kehidupan sebagai Muslim di dalam dinas kemiliteran AS.

Musim panas tahun 2007, Peyton menyelesaikan tugas di dinas kemiliteran dan kembali ke Philadelphia, kampung halamannya. Ia kemudian aktif di sebuah masjid dan dengan kemampuan yang dimilikinya, ia mendapatkan pekerjaan di organisasi muslim terbesar di AS, Council on American-Islamic Relation (CAIR).
"Selama dua tahun menjadi bagian dari komunitas Muslim dan bekerja di CAIR merupakan pengalaman belajar yang luar biasa, membuat saya makin berkembang dan berminat untuk belajar Islam lebih mendalam," tukasnya.

Tahun 2009, Peyton mendaftarkan diri ke Hartford Seminary di Connecticut dan mendapatkan gelar master di bidang studi Seni Islam, hubungan Muslim-Kristen dan mendapatkan sertifikat di bidang dakwah Islam. (ln/oi)

Rezeki

Banyak mungkin diantara kita yang masih berpendapat bahwa Rezeki, Ajal, serta jodoh telah ditetapkan oleh Allah semenjak kita masih di dalam kandungan. Pemikiran seperti ini mungkin telah mendarah daging di dalam diri kita.

Apalagi kiranya sejak kecil mungkin orang tua, guru, dan lingkungan masyarakat dimana tempat kita hidup pun kalimat ini sampai sekarang masih sangat familiar diulang-ulang.

Untuk membahas ini, maka mari kita coba untuk urai masalah ini sehingga kita bisa menyimpulkan tentang hakikat dari ketiga kata tersebut, yakni seputar Rezeki, Ajal, dan Jodoh.

1. REZEKI

Ar-Rizqu (rezeki) secara bahasa berasal dari akar kata razaqa–yarzuqu–razq[an] wa rizq[an]. Razq[an] adalah mashdar yang hakiki, sedangkan rizq[an] adalah ism yang diposisikan sebagai mashdar. Kata rizq[an] maknanya adalah marzûq[an] (apa yang direzekikan); mengunakan redaksi fi’l[an] dalam makna maf’ûl (obyek) seperti dzibh[an] yang bermakna madzbûh (sembelihan).

Secara bahasa razaqa artinya a’thâ (memberi) dan ar-rizqu artinya al-‘atha’ (pemberian).

1. Menurut ar-Razi dan al-Baydhawi, secara bahasa ar-rizqu juga berarti al-hazhzhu (bagian/porsi), yaitu nasib (bagian) seseorang yang dikhususkan untuknya tanpa orang lain.Karena itu, Abu as-Saud mengartikan ar-rizqu dengan al-hazhzhu al-mu’thâ (bagian/porsi yang diberikan).

2 Menurut Ibn Abdis Salam dalam tafsirnya, asal dari ar-rizqu adalah al-hazhzhu (bagian/porsi). Karena itu, apa saja yang dijadikan sebagai bagian/porsi (seseorang) dari pemberian Allah adalah rizq[an].

Selain itu, ar-rizqu juga diartikan apa saja yang bisa dimanfaatkan. Dari semuanya itu, ar-rizqu bisa diartikan sebagai: bagian/porsi dari pemberian Allah kepada seorang hamba berupa apa saja yang bisa dimanfaatkan sebagai bagian/porsi yang dikhususkan untuknya.

Ayat-ayat tentang rezeki lebih banyak menunjuk pada harta baik berupa barang maupun jasa yang bisa dimanfaatkan untuk memenuhi aneka kebutuhan manusia. Konteks ayat-ayat bahwa Allah meluaskan dan menyempitkan rezeki juga lebih menunjuk pada konotasi harta.

Itu pula yang diindikasikan oleh ayat-ayat yang mengaitkan rezeki dengan konsumsi dan infak (pembelanjaan), karena konsumsi dan infak hanya terkait dengan harta.

Rezeki berbeda dengan kepemilikan. Kepemilikan adalah penguasaan sesuatu dengan tatacara yang diperbolehkan syariah untuk menguasai harta. Jadi, rezeki itu mencakup rezeki yang halal maupun yang haram.

Inilah yang menjadi pendapat Ahlus Sunnah sebagaimana yang ditegaskan oleh Imam al-Qurthubi. Semuanya dikatakan sebagai rezeki. Harta yang diambil penjudi dari lawannya dalam perjudian adalah rezeki.

Sebab, rezeki yang halal ataupun haram itu adalah harta yang diberikan oleh Allah ketika seseorang berbuat untuk melangsungkan kondisi yang di dalamnya bisa diperoleh rezeki.

3.Rezeki bukan hanya yang secara riil dimanfaatkan (dinikmati) oleh seseorang. Ayat-ayat al-Quran menunjukkan bahwa rezeki manusia adalah apa saja yang ia kuasai baik yang ia manfaatkan maupun tidak (Lihat QS al-Baqarah [2]: 57, 60; an-Nisa’ [4]: 5; ar-Ra’d [13]: 26; al-Hajj [22]: 34).

Ayat-ayat itu jelas memutlakkan rezeki untuk menyebut semua yang dikuasai baik dimanfaatkan (secara riil) maupun tidak. Tidak bisa dikhususkan pada apa yang dimanfaatkan (secara riil) saja tanpa ada ayat yang mengkhususkannya, karena ayat-ayat tersebut bersifat umum dan penunjukannya juga umum.

Jika orang mencuri, menilap atau merampas harta orang lain, tidak dikatakan ia mengambil rezeki orang itu. Namun, ia mengambil rezkinya dari orang itu. Tidak ada seorang pun yang mengambil rezeki orang lain, melainkan seseorang mengambil rezekinya dari pihak lain.

Rezeki dan Usaha

Banyak orang menduga, merekalah yang mendatangkan rezeki mereka sendiri. Mereka menganggap kondisi-kondisi mereka meraih harta —barang atau jasa—sebagai sebab datangnya rezeki; meskipun mereka menyatakan, bahwa Allahlah Yang memberikan rezeki. Profesi atau usaha yang dicurahkan mereka anggap sebagai sebab datangnya rezeki.

Fakta yang ada sebenarnya cukup jelas menunjukkan kesalahan anggapan itu. Banyak orang yang telah berusaha dengan segenap tenaga dan pikirannya, tetapi rezeki tidak datang, bahkan tidak jarang justru merugi.

Sebaliknya, sangat banyak fakta bahwa rezeki datang kepada seseorang tanpa dia melakukan usaha apapun. Ini menunjukkan bahwa usaha bukan sebab bagi datangnya rezeki. Rezeki tidak berada di tangan manusia. Allahlah yang menentukan rezeki itu datang kepada manusia dan Dia memberinya kepada manusia menurut kehendak-Nya.

Banyak ayat al-Quran menegaskan secara pasti bahwa rezeki semata ada di tangan Allah dan Allahlah yang memberi rezeki (QS. al-Baqarah [2]: 172, 212, 254; Ali Imran [3]: 27, 37; al-An’am [6]: 142; al-‘Ankabut [29]: 60; ar-Rum [30]: 40; dsb). Dia meluaskan dan menyempitkan rezeki seseorang sesuai dengan kehendakNya. (QS. ar-Ra’d [13]: 26; al-Isra’ [17]: 30; al-Qashshash [28]: 82; al-‘Ankabut [29]: 62; ar-Rum [30]: 37; Saba’ [34]: 36; az-Zumar [39]: 52; asy-Syura [42]: 12).

Sesuai kehendak-Nya, Dia memberi rezeki kepada seseorang dari arah yang tidak disangka-sangka. Karena itu, Allah SWT berfirman (artinya): Mintalah rezeki itu di sisi Allah (QS. al-‘Ankabut [29]: 17). Jadi, rezeki semata di tangan Allah dan hanya Allahlah yang memberi rezeki. Ini adalah keyakinan yang harus diimani dan mengingkarinya berarti kufur.

Adapun dari sisi amal, Allah SWT mewajibkan hamba-Nya untuk berusaha dan berikhtiar melangsungkan kondisi-kondisi yang di dalamnya rezeki bisa datang. Namun, pada saat yang sama, ia harus paham bahwa usaha, ikhtiar dan kondisi itu bukan sebab bagi datangnya rezeki. Allah tidak menanyakan tentang datang dan tidaknya rezeki, tetapi Allah akan menanyakan usaha dan amal hamba untuk mencari rezeki. Karenanya, Allah menjelaskan mana yang halal dan yang tidak.

Rezeki setiap hamba telah dijamin oleh Allah. Allah pun telah menetapkan kadar dan takaran bagian atau porsi rezeki tiap hamba (Lihat QS. Hud [11]: 6)

Imam Muslim meriwayatkan dari Ibn Mas’ud bahwa pada usia kandungan 120 hari, Allah mengutus malaikat untuk menuliskan beberapa ketetapan atas janin itu, termasuk ketetapan rezeki dan ajalnya. Para ulama menjelaskan, yaitu ketetapan sedikit dan banyaknya rezeki. Sedikit dan banyaknya rezeki atau kaya dan miskinnya seorang hamba tidak akan dihisab oleh Allah karena itu semata adalah ketetapan Allah.

Allah SWT meluaskan dan menyempitkan rezeki seorang hamba sesuai kehendak-Nya. Itu adalah ujian bagi hamba (QS. al-Fajr [89]: 15-16). Kaya dan miskin tidak bersifat baik atau buruk dengan sendirinya; juga tidak menentukan mulia dan hinanya seseorang. Namun, kaya dan miskin itu menjadi baik atau buruk, memuliakan atau menghinakan, ditentukan oleh penyikapan terhadapnya.

Rezeki seorang hamba telah dijamin oleh Allah. Porsi dan takarannya juga telah ditetapkan. Jika hamba itu memintanya dengan jalan yang halal ataupun dengan jalan yang haram, Allah berikan. Namun, Allah akan menanyai tatacara perolehan dan pembelanjaan harta itu.

اَ تَزُولُ قَدَمَا عَبْدٍ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّى يُسْأَلَ عَنْ عُمْرِهِ فِيمَا أَفْنَاهُ وَعَنْ عِلْمِهِ فِيمَا فَعَلَ وَعَنْ مَالِهِ مِنْ أَيْنَ اكْتَسَبَهُ وَفِيمَا أَنْفَقَهُ وَعَنْ جِسْمِهِ فِيمَا أَبْلاَهُ

Kedua kaki seorang hamba tidak akan bergeser pada Hari Kiamat hingga ia ditanya:Umurnya dia habiskan untuk apa; ilmunya diamalkan untuk apa; hartanya dari mana ia peroleh dan dibelanjakan untuk apa dan tubuhnya digunakan untuk apa. (HR at-Tirmidzi).

Seret atau tertundanya rezeki hendaknya tidak membuat seseorang tergesa-gesa lalu memintanya kepada Allah dan mencarinya dengan jalan yang haram. Rasul saw. berpesan:

إِنَّ رُوْحَ الْقُدْسِ نَفَثَ فِيْ رَوْعِيْ: إِنَّ نَفْسًا لاَ تَمُوْتُ حَتَّى تَسْتَكْمِلَ رِزْقُهَا فَاتَّقُوْا اللهَ وَأَجْمِلُوْا فِيْ الطَّلَبِ وَلاَ يَحْمِلَنَّكُمْ اِسْتِبْطَاءُ الرِّزْقِ أَنْ تَطْلُبُوْهُ بِمَعَاصِيْ اللهِ فَإِنَّ اللهَ لاَ يُدْرَكُ مَا عِنْدَهُ إِلاَّ بِطَاعَتِهِ

Malaikat Jibril membisikkan di dalam hatiku, bahwa suatu jiwa tidak akan mati hingga telah sempurna rezekinya. Karena itu, bertakwalah kepada Allah dan carilah (rezeki) dengan cara yang baik —halal, proporsional dan tidak tersibukkan dengannya— dan hendaklah tertundanya (lambatnya datang) rezeki tidak mendorong kalian untuk mencarinya dengan kemaksiatan kepada Allah, karena sesungguhnya keridhaan di sisi Allah tidak akan bisa diraih kecuali dengan ketaatan kepada-Nya (HR Abu Nu’aim, al-Baihaqi dan al-Bazar dari Ibn Mas’ud).

Keimanan tentang rezeki itu menjadi salah satu kunci seorang tidak akan tersibukkan dengan dunia, tidak menjadi pemburu harta, bisa bersikap zuhud, giat beramal, berdakwah amar makruf nahi mungkar dan ketaatan pada umumnya. Imam Hasan al-Bashri pernah ditanya tentang rahasia zuhudnya. Beliau menjawab, “Aku tahu rezekiku tidak akan bisa diambil orang lain.Karena itu, hatikupun jadi tenteram. Aku tahu amalku tidak akan bisa dilakukan oleh selainku. Karena itu, aku pun sibuk beramal. Aku tahu Allah selalu mengawasiku. Karena itu, aku malu jika Dia melihatku di atas kemaksiatan. Aku pun tahu kematian menungguku. Karena itu, aku mempersiapkan bekal untuk berjumpa dengan-Nya.”

http://hizbut-tahrir.or.id/2010/05/02/rezeki/

Friday, November 26, 2010

Rezeki dan makhluk

Oleh: Ikhwan Online

Segala pujian bagi Allah yang menjadikan manusia supaya beribadah kepadaNya semata-mata, yang mengurniakan rezeki, mematikan dan membangkitkan semula di hari Kiamat. Justeru Allah sahaja yang layak untuk disembah. Kita bersaksi bahawa tiada Tuhan melainkan Allah dan kita tidak sekali-kali menyembah melainkan kepadaNya, membersihkan dan meninggikan agamaNya sekalipun orang-orang kafir tidak menyukainya. Kita bersaksi bahawa nabi Muhammad adalah hambaNya, rasulNya dan pilihanNya dari seluruh makhlukNya yang telah beribadah dengan sebenar-benar ibadah sehingga dating keyakinan umatnya. Allah berselawat dan mengucap salam ke atas nabi ini.

Wahai umat manusia, Allah swt telah berfirman:

“6. Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezkinya, dan dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. semuanya tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauh mahfuzh).7. Dan Dia-lah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, dan adalah singgasana-Nya (sebelum itu) di atas air, agar dia menguji siapakah di antara kamu yang lebih baik amalnya, dan jika kamu Berkata (kepada penduduk Mekah): "Sesungguhnya kamu akan dibangkitkan sesudah mati", niscaya orang-orang yang kafir itu akan berkata: "Ini tidak lain hanyalah sihir yang nyata". (Hud: 6-7)

Dalam ayat ini jelaslah kepada kita tentang gambaran ilmu Allah yang menyeluruh ke atas semua makhluk. Firman Allah:

“Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah”. (Al-A’raf: 54)

Binatang yang melata ini dan semua yang bergerak di atas muka bumi ini seperti manusia, haiwan, serangga dan kuman, tiada satupun dari binatang yang melata yang memenuhi wajahnya, terdapat di dalam perut, tersembunyi di celah bukit dan lubang di bawah tanah, tiada satu dari binatang melata ini yang bebas dan terkurung melainkan semua berada di bawa pengetahuan Allah dan semuanya mempunyai rezeki masing-masing. Allah mengetahui di mana ia tinggal, di mana ia bersembunyi, dari mana ia dating dan ke mana ia pergi. Semua yang hidup dan semua makhluk terikat di dalam pengetahuan Allah yang teliti dan rapi ini.

Inilah gambaran sepintas lalu tentang pengetahuan dan ilmu Allah dalam hal yang berkaitan dengan makhluk yang mana akan menggementarkan manusia ketika cuba menggambarkan tentang ilmu Allah. Manusia juga tidak mempunyai pengetahuan tentang ketentuan rezeki setiap makhluk bahkan manusia tidak mampu membayangkannya.

Allah swt telah menentukan rezeki hidupan yang besar ini yang melata di atas muka bumi kerana Allah telah mengurniakan keupayaan kepada bumi menerima keperluan semua makhluk-makhluk ini. Makhluk-makhluk ini pula mempunyai keupayaan untuk mendapatkan rezeki masing-masing di atas muka bumi dalam bentuk bahan mentah atau hasil pertanian, atau yang dibuat atau yang berlapis..sampai kepada bentuk yang sedia diolah supaya menghasilkan rezeki hinggakan ada setengah makhluk akan mendapatkan rezeki dengan menyerang seperti nyamuk dan kutu.

Inilah gambaran yang menepati hikmah dan rahmat Allah dalam penciptaan alam semesta dalam bentuk seperti yang diciptakanNya. Allah telah menciptakan makhluk-makhluk ini suatu kebolehan dan kemampuan yang tertentu, khususnya manusia yang telah dilantik menjadi khalifah di muka bumi tentulah telah dikurniakan kebolehan untuk menganalisis dan mengkaji , menghasil dan mengembangkan, mengubah dan memajukan bentuk muka bumi, mengembang dan memodenkan kualiti hidup, dalam masa yang sama manusia berusaha untuk memperolehi rezeki yang mana Allah tidak terus menciptakan sebagai suatu ciptaan tetapi menyediakan sebagai bahan untuk diteroka dalam alam ini melalui kemampuan dan kebolehan yang dikurniakan Allah dengan bantuan undang-undang alam Tuhan yang menjadikan alam ini diberikan simpanannya dan isi kandungannya kepada semua hidupan.

Oleh sebab itu, matlamat penciptaan ialah pengabdian yang sempurna kepada Allah dan Allah menjamin rezeki kepada semua hidupan dan semua makhluk.. Firman Allah:

“56. Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.57. Aku tidak menghendaki rezki sedikitpun dari mereka dan Aku tidak menghendaki supaya mereka memberi-Ku makan.58. Sesungguhnya Allah dialah Maha pemberi rezki yang mempunyai kekuatan lagi sangat kokoh”. (Az-Zariyat: 56-58)

Allah adalah pemberi rezeki yang sebenarnya. Oleh sebab itu juga seruan Allah di dalam sebuah hadith qudsi:

“Wahai anak Adam, janganlah takut kepada mana-mana kuasa selagi kuasaKu masih ada, apatah lagi kuasaKu kekal dan tidak akan hilang selama-lamanya. Wahai anak Adam, janganlah kamu takut kehilangan punca rezeki selagi khazanahKu masih penuh, apatah lagi khazanahKu tetap penuh dan tidak akan habis selama-lamanya”.

Rezeki seseorang telah tertulis di Luh Mahfuz seperti yang diberitahu oleh nabi saw:

“Apabila seseorang telah sampai di dalam rahim ibunya empat bulan, Allah telah mengirim malaikat ke dalam rahim dan memerintahkannya menulis untuknya empat perkara: ajalnya, rezekinya, amalnya dan kesedihan dan kegembiraan..Semua empat perkara ini dituliskan untuk semua anak Adam selagi mana masih berada di dalam rahim ibunya”.

Ilmu Allah adalah sejak Azali, bahawa Allah mengetahui manusia takut tentang dua perkara. Kadang-kadang diberikan dunia dari agamanya dengan sebab keduanya dan kadang-kadang menjual akhirat untuk dapat dunianya, bahkan ramai di kalangan manusia kadang-kdang menjula akhiratnya dengan dunia orang lain. Oleh itu Allah telah membawakan ayat yang menenteramkan manusia tentang umurnya yang ditakutinya. Firman Allah tentang hal ini:

“Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu; Maka apabila Telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat (pula) memajukannya”. (Al-A’raf: 34)

Justeru umur manusia adalah di tangan Allah dan ajal maut telah ditentukan di Luh Mahfuz sebelum manusia diwujudkan ke dunia.

Kemudian datang ayat yang mententeramkan hamba tentang rezekinya. Firman Allah:

“22. Dan di langit terdapat (sebab-sebab) rezkimu dan terdapat (pula) apa yang dijanjikan kepadamu (seperti yang tertulis di Luh Mahfuz).23. Maka demi Tuhan langit dan bumi, Sesungguhnya yang dijanjikan itu adalah benar-benar (akan terjadi) seperti perkataan yang kamu ucapkan”. Az-Zariyat: 22-23)

Ketahuilah saudaraku seIslam dengan penuh yakin bahawa manusia tidak memiliki ruh dan rezeki melainkan ianya kepunyaan Allah. Firman Allah;

“Sesungguhnya Allah, Hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang hari Kiamat; dan Dia-lah yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal”. (Luqman: 34)

Sabda nabi saw:

“Kalau seseorang berlayar di lautan kerana lari dari rezekinya, tentulah rezekinya tetap mengiringinya dengan angin yang membawanya berlayar dan sesuatu yang masuk ke dalam mulut anak Adam, kerana telah tertulis bahawa Allah adalah pemberi rezekinya”.

Kemudian nabi saw membacakan firman Allah:

“Dan tidak ada suatu binatang melata (yang hidup) pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezkinya, dan dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya (rahim). semuanya tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauh mahfuzh)”. (Hud: 6)

Sabda nabi saw:

“Kalau kamu berserah kepada Allah dengan tawakal yang sebenarnya tentulah Allah akan mengurniakan rezeki kepada kamu sama seperti Allah yang memberikan rezeki kepada burung yang keluar pada waktu pagi dengan perut yang kosong dan pulang ketika perut yang penuh”.

Sabda nabi saw:

“Sesungguhnya malaikat (Jibril) pernah menyatakan kepadaku bahwa seseorang tidak akan sekali-kali mati melainkan telah sempurna rezeki dan ajalnya. Oleh itu bertakwalah kepada Allah dan elokkanlah dalam doa kamu. Janganlah kamu melakukan kejahatan kepada Allah lantaran rezeki yang lambat dipenuhi dari doamu. Rezeki Allah tidak akan dapat tercapai nmelainkan dengan melakukan ketaatan kepadaNya”.

Ketahuilah wahai anak Adam, bahawa Allah telah menjamin rezeki setiap makhluk dan rezeki tidak terbatas kepada makanan dan minuman, tetapi lebih umum dari itu dan lebih jauh lagi. Ketenangan fikiran adalah rezeki, kesejahteraan hidup adalah rezeki, cekap pengurusan adalah rezeki, ilmu pengetahuan adalah rezeki, kepintaran dan kecerdikan adalah rezeki dan kesihatan adalah rezeki. Allah telah menjamin rezeki kepada semua makhlukNya, iaitu diberikan dunia kepada sesiapa yang menyukainya dan tidak diberikan agama melainkan kepada orang yang mencintainya.

Kita berdoa kepada Allah supaya mengurniakan kepada kita sifat ikhlas dalam kata-kata dan amal, mengurniakan rezeki yang halal dan berkat kepada kita dan menjauhkan kita dari sumber yang haram sepertimana kita jauh dari timur dan barat.

Selawat dan salam ke atas junjungan nabi kita Muhammad saw.

Terjemahan dari http://www.ikhwanonline.com/Article.asp?ArtID=31136&SecID=36

'Dr Dalai Lama' defends Islam


By: Vatsala Shrangi







The Tibetan spiritual guru was conferred an honorary doctorate at Jamia

Addressing the students and faculty members of Jamia Millia Islamia at the occasion of its Annual Convocation on Tuesday, His Holiness The Dalai Lama stood up in defence of Islam, terming it as one of the most important religions on the planet.


Pic/Imtiyaz khan

The University apart from handing over degrees and gold medals to the students, conferred the degree of Doctor of Letters to His Holiness Tenzin Gyatso, the Fourteenth Dalai Lama. Wearing his traditional drape and a bright red convocation robe, he started off the address in his native language to be translated to English after he finished a part of it. However, the translated version of his introductory address did not satisfy this Tibetan spiritual leader.

"I would try my luck with broken English only. Please excuse me if I mistakenly use some wrong words. I hope to convey my message even if it has to be wrong English," said The Dalai Lama.

Thursday, November 25, 2010

Zionis Israel Kembali Hancurkan Masjid di Tepi Barat


Buldoser militer Israel pada Kamis pagi ini (25/11) telah membongkar sebuah masjid Khirbat Izra di daerah lembah Yordan sebelah timur Tuba di Tepi Barat, dan mengklaim pembongkaran masjid karena tidak memiliki izin pembangunan.

Ahmad As'ad juru bicara Otoritas Palestina untuk penduduk lokal Tuba mengatakan bahwa tentara Israel telah menyerbu wilayah yang dianggap oleh militer Israel sebagai zona militer tertutup pada Kamis pagi, dan melakukan pembongkaran terhadap masjid satu-satunya di desa itu.

As'ad menegaskan bahwa para orang tua desa itu dulu telah membangun dua ruangan tambahan untuk perluasan masjid, yang dibangun pada tahun 1967. Ia juga menegaskan bahwa mereka memiliki surat-surat resmi yang membuktikan tempat pembangunan masjid pada tahun 1967 lalu dan perluasan masjid dilakukan karena meningkatnya jamaah yang memanfaatkan masjid tersebut untuk beribadah.

Dia menambahkan bahwa tentara Israel berusaha mengusir warga Palestina dari wilayah ini dengan membatasi hak mereka dan menerapkan aturan perintah militer kepada mereka dari waktu ke waktu.(fq/imo)

Nenek Obama: Saya Meminta Kepada Allah Agar Obama Masuk Islam


Sarah Umar Obama, yang merupakan nenek Obama dari jalur bapaknya yang warga Kenya, dalam kunjungannya ke Jeddah setelah melakukan ibadah haji kepada media menyatakan bahwa ia akan meminta Allah memberikan hidayah kepada cucunya Barack Obama untuk masuk Islam.

Surat kabar Al-Watan Saudi dalam laporannya memberitakan bahwa Sarah Umar yang lebih dikenal dengan panggilan Mama Sarah mengatakan: "Saya meminta Allah untuk memberikan hidayah kepada Barack Obama agar dimasukkan kedalam Islam." Dan dalam sambutannya ia juga mengatakan: "Ketika saya kembali ke desa saya, saya akan memberitahu penduduk desa tentang Islam dan kekuatan Allah."

Sarah Umar Obama melakukan ibadah haji atas undangan khusus Raja Saudi, dan ia berangkat melakukan ibadah haji bersama dengan anggota keluarganya termasuk bersama dengan paman Obama, Hussein Obama. Setelah selesai melaksanakan ibadah haji Sarah Umar beserta keluarganya menjadi tamu pangeran Mamduh bin Abdulaziz di Jeddah.


Selama di Jeddah Sarah Umar menolak untuk berkomentar terkait dengan pertanyaan-pertanyaan politik yang berkaitan dengan Barack Obama, namun ia mengharapkan Obama akan kembali memenangkan pemilu presiden berikutnya, sambil berkata: "Allah tahu mana yang terbaik..persoalan itu merupakan sesuatu yang gaib."

Dalam obrolan dengan surat kabar Al-Watan, nenek Obama ini juga menceritakan kisahnya waktu masih kecil di desa Kokulailo, di mana ia sering takjub mendengar para gurunya berbicara tentang Mekkah dan Madinah dan sejak itu ia berniat suatu saat ia harus bisa menunaikan ibadah haji dan mengunjungi kedua kota suci tersebut.

Sarah Obama juga tidak melupakan untuk mendoakan Penjaga Dua Masjid Suci Raja Abdullah bin Abdul Aziz, dengan mengatakan agar dirinya cepat sembuh dari rasa sakit, Raja Abdullah baru-baru ini menjalani operasi Hernia di Amerika.(fq/awtn)

Sunday, November 21, 2010

Dalam 15-20 Tahun Mendatang, Mayoritas Penduduk Brussel adalah Muslim


Jumlah umat Muslim di Belgia pada saat ini lebih dari 600 ribu orang, menurut perkiraan terbaru atas jumlah penduduk di negeri ini, sementara data resmi diperkirakan oleh pemerintah federal hanya empat ratus ribu.

Menurut kantor berita Italia berdasarkan perkiraan, setelah hasil studi populasi yang dilakukan secara mendalam, terungkap bahwa proporsi umat Muslim di Belgia saat ini merupakan 5,8% dari populasi total penduduk Belgia.

Gelombang utama imigran dari negara-negara Muslim ke Belgia dimulai pada awal tahun 1960-an ketika perjanjian migrasi ditandatangani dengan Maroko dan Turki dan kemudian pada akhir 1960-an dengan Aljazair dan Tunisia. Berbeda dengan Belanda, Belgia tidak memiliki hubungan dengan dunia Muslim selama periode kolonial. Pada tahun 1974 Belgia menerapkan kondisi ketat masuknya tenaga kerja asing tapi tetap menjadi salah satu negara yang paling liberal di Eropa untuk kebijakan reuni keluarga.

Saat ini Belgia menempati urutan atas bersama dengan negara-negara Eropa lainnya seperti Perancis dan Swiss yang memiliki pertumbuhan umat Islamnya cukup signifikan dari tahun ketahun.

Pada distribusi geografis umat Islam di negara ini, diperkirakan bahwa proporsi di utara dan selatan Belgia sampai dengan 4% di masing-masing wilayah tersebut, tetapi mengalami peningkatan yang luar biasa di ibukota Brussels, dimana umat Islam sampai 22% dari total penduduk, namun angka yang dipublikasikan oleh beberapa surat kabar lokal menyebutkan bahwa umat Islam Brussel menempati 33% dari total penduduk.

Pengamat menegaskan bahwa estimasi ini membuka pintu kontroversial secara sosial, politik dan juga terkait dengan masalah integrasi, identitas dan kebijakan imigrasi.

Pada tahun 2008, seorang ahli sosiologi Belgia menyebutkan bahwa secara statistik menyatakan bahwa umat Islam bisa menjadi mayoritas penduduk di kota Brussel hanya dalam periode 15 sampai 20 tahun ke depan.

Pada tahun 2007, sosiolog Jan Hertogen menerbitkan statistik yang menunjukkan bahwa imigran Maroko (264.974) telah menggantikan imigran Italia (262.120) sebagai kelompok imigran terbesar di Belgia per 1 Januari 2004. Turki berada di tempat ketiga dengan 159.336 orang.(fq/imo)

Pastor Terry Jones Ditinggalkan Jemaatnya


Pastor sinting Florida yang telah menjadi tokoh terkenal karena menghasut dan menyerukan untuk melaksanakan acara membakar Al-Quran pada peringatan insiden serangan 9/11, baru-baru ini mengatakan bahwa ia telah kehilangan jemaatnya karena perang salibnya melawan umat Muslim.

Para anggota jemaat Pastor Terry Jones dari gereja kecil Dove World Outreach Center di Gainesville, Florida, meninggalkan gerejanya, kata Jones di dekat Ground Zero beberapa waktu yang lalu.

Jones mengatakan orang-orangnya pergi meninggalkan gerejanya karena "mereka tidak tertarik dalam kebenaran" tentang informasi terkait kaum Muslim radikal berencana untuk mengambil alih Amerika Serikat.

"Orang-orang datang ke gereja dan hanya ingin mendengar, Tuhan mencintaimu, Anda orang yang baik," katanya. "Memang benar. Tuhan mencintaimu. Tapi ada lagi yang kami perlu beritahukan kepada orang-orang, dan mereka tidak ingin mendengarnya."

Jones mengatakan ia telah semakin sibuk meskipun kehilangan pengikutnya. Dia saat ini berada di Manhattan untuk mengumumkan proyek terakhirnya, sebuah organisasi yang disebut Stand Up Amerika, yang bertujuan untuk mengajarkan tentang bahayanya Islam radikal.

Sebelumnya diberitakan, gereja Terry Jones di Florida harus membayar tagihan ratusan ribu dolar sehingga membuat gerejanya ini banyak hutang dan terancam bangkrut. Permasalahan ini muncul sebagai akibat banyaknya biaya yang harus dikeluarkan pemerintah daerah untuk mengamankan kota sebagai akibat rencana Jones untuk membakar Al-Quran.

Jones, juga meluncurkan program televangelism dengan jaringan di California, dan dirinya tidak pernah dan gagal menepati ancamannya untuk membakar kitab suci umat Islam.

Dia masih belum memiliki rencana untuk membakar Al-Quran, katanya beberapa waktu yang lalu, tetapi berharap untuk memulainya pada peluncuran "Hari penghakiman Internasional terhadap Muhammad" segera.(fq/nydailynews)

Sutradara Belanda: Saya Saksikan Sendiri Sharon Bantai Dua Balita Palestina


Volkskrant, surat kabar terbesar ketiga di Belanda telah melaporkan kesaksian dari seorang sutradara Yahudi-Belanda yang terkenal, George Sluizer.

Dalam kesaksiannya tersebut Sluizer (yang saat ini berusia 78 tahun) menyatakan bahwa ia menyaksikan dengan mata kepala sendiri dua balita Palestina ditembak mati dengan pistol dari jarak dekat oleh Ariel Sharon pada tahun 1982 di dekat kamp pengungsi Sabra-Shatilla.

"Saya bertemu dengan Sharon dan melihat dia membunuh dua anak dalam jarak hanya 10 meter di depan mata saya," katanya.

Sluizer mengingat bahwa kejadian ini terjadi pada bulan November tahun 1982, ketika Sharon menjadi menteri pertahanan Israel.

Sebelum menduduki pos menteri, Sharon juga komandan di Angkatan Darat Israel sejak awal negara Yahudi berdiri pada tahun 1948.

Sluizer mengatakan kepada surat kabar Israel Haaretz, bahwa juru kameranya Fred van Kuyk, yang meninggal beberapa tahun yang lalu, juga menyaksikan penembakan sadis yang dilakukan Sharon tersebut.

Pada tahun 1983, Sluizer sempat mengajukan dua gugatan terhadap Sharon, satu gugatan ke Mahkamah Internasional di Den Haag dan yang lainnya ke Pengadilan Eropa tentang Hak Asasi Manusia di Strasbourg.

Yossef Levy, juru bicara senior Kementerian Luar Negeri Israel, menyebut tuduhan Sluizer adalah bohong dan memalukan. "Hal ini sulit untuk dipercaya bahwa setiap orang yang waras akan menganggap tuduhan serius semacam ini hanyalah fitnah modern berdarah, yang tidak didukung oleh bukti yang kuat," bantah Levy.

Sharon menjadi perdana menteri Israel pada tahun 2001, 18 tahun setelah Sluizer mengatakan dia mengajukan gugatan hukum terhadapnya.

Sluizer telah membuat beberapa dokumenter tentang konflik Israel-Palestina, dan ia terkenal setelah menyutradarai film bertajuk The Vanishing dengan Jeff Bridges dan Kiefer Sutherland pada tahun 1992.

Sebagai akibat kekejaman Sharon pada masa lalu, sebagai hukuman dari Allah, Sharon saat ini antara hidup dan mati alias menjadi mayat hidup dan mengalami kondisi koma selama lima tahun.(fq/aby)

Bacalah Quran, Bukan Membakarnya, Kampanye Muslim Inggris


Sekelompok Muslim Inggris meluncurkan kampanye kepada rakyat Inggris untuk membaca dan menyelami Alquran. Kampanye ini bertujuan agar masyarakat Inggris memiliki persepsi tentang kitab suci umat Islam ini dengan benar, dan bukannya membakar Quran.

"Kami tidak mendukung kekerasan," kata Abu Tayeb, manajer proyek di Islamic Centre Diversity (IDC) di Newcastle, kepada The Chronicle pada Jumat (19/11).

"Kami ingin mengubah sesuatu yang negatif, dan tidak baik bagi siapa pun, menjadi sesuatu yang positif."

Kelompok Muslim itu juga mengundang orang-orang dari semua agama untuk menghadiri sebuah seminar gratis, berjudul "Al-Quran: Membakarnya Atau Mempelajarinya?" akhir pekan ini.

Acara yang diadakan di salah satu sekolah tinggi di kota itu, merupakan respon langsung terhadap kejadian terbaru yang mengejutkan komunitas muslim, ketika enam warga di kota Gateshead membakar kitab suci Alquran.

Insiden ini dilansir oleh Chronicle yang diposting di YouTube, memperlihatkan enam orang pemuda di sebuah mengatur untuk membakar Alquran, menyebabkan kemarahan di kalangan umat Islam di daerah itu (sa/onislam)

Thursday, November 18, 2010

How Eid-ul-Adha is celebrated around the world

Eid-ul-Adha is the Muslim festival that marks the end of the pilgrimage to Makkah known as Hajj. Eid-ul-Adha is also known as the “Feast of Sacrifice,” and it commemorates Abraham’s faith and devotion to God.

According to Muslim belief God asked Abraham to sacrifice his son, and although he was a good man and loved his son; his faith and devotion to God was strong enough that he would accommodate God’s request. Abraham’s willingness to sacrifice his own son for God caused God to spare his son’s life, and a lamb was sacrificed in his place.

Eid-ul-Adha is a sacred Muslim holiday that is celebrated around the world with prayer, sacrifice, and food.

In the United States many Muslims celebrate Eid-ul-Adha by going to morning prayers at a mosque instead of eating breakfast. After the morning prayers they have a feast with their family and friends, and they enjoy being together and sharing.

In Egypt Eid-ul-Adha is celebrated by morning prayers and feasting, but it is referred to as “Eid el-Kibr.” Morning prayers at a mosque and a sermon are the tradition of Muslims during this holiday, and after their prayers they meet with their friends and family for a celebratory feast. During this Muslim holiday the wealthy and charity organizations give beef and other foods to the poor in honor of the sacrifice associated with this holiday.

Eid-ul-Adha is celebrated as a 4 day event in Pakistan; During this holiday stores are closed, and Muslims attend morning prayers and a sermon. After this Muslims will attend a great feast, and those who can afford it will sacrifice an animal to honor god, and they will share the meat with their friends, family, and the poor.

In Morocco Eid-ul-Adha is celebrated as a 3 day festival, and it is celebrated similarly to other locations. The morning starts with prayers and a sermon at the local mosque, and a sacrifice of a cow, ram, or lamb is made after the sermon and prayers. The meat from the sacrifice is distributed among the poor people of the area, and a feast is has among friends and family.

During Eid-ul-Adha in Bangladesh it is mandatory that an animal is sacrificed, and the animal’s age and health is important. An unhealthy animal is considered an imperfect sacrifice. The sacrifices start during morning prayers, and they continue for three days during Eid-ul-Adha in Bangladesh. Feasts and prayers are similar in Bangladesh as they are in many other countries, except the sacrifice is extremely important.

Eid-ul-Adha is a special time for Muslims around the world; it is a time where they honor God by showing their faith and devotion through sacrifice, feast, and prayer. This Muslim holiday is celebrated around the world, and some traditions are slightly different, but the devotion and honor of God remains the same during Eid-ul-Adha around the world.
Source

Worshippers offering prayers at a grand mosque in Lahore, Pakistan. (Image: AP)

Palestinian girl playing with bubbles during the Muslim festival of Eid al-Adha in the West Bank city of Nablus. (Image: AP)

Muslims greeting each other during Eid al-Adha in Gauhati, India. (Image: AP)
boy sleeps as Kenyan Muslims pray during Eid al-Adha in the coastal city of Mombasa. (Image: Reuters)

Sheep in the trunk of a car before they are sacrificed on the first day of the Muslim holiday of Eid al-Adha in Ankara, Turkey. (Image: Reuters)

playing with balloons after Eid al-Adha prayers outside a mosque in Cairo, Egypt. (Image: Reuters)

Idul Adha Around the World


Pemandangan umum dari masjidil Haram Mekkah pada hari kedua Idul Adha (17/11)

Jutaan umat Islam di seluruh dunia pada hari Rabu dan Selasa lalu merayakan Idul Adha, sebuah perayaan untuk memperingati pengorbanan Nabi Ibrahim dan Ismail dalam menjalankan perintah Allah.


Umat Islam India melangsungkan shalat Idul Adha di Masjid Jama, salah satu masjid terbesar di New Delhi. Muslim di sana berlebaran pada tanggal 17 November.

Hari raya Idul Adha atau hari raya kurban ditandai dengan penyembelihan hewan kurban seperti sapi, kambing atau domba dan kemudian dagingnya dibagikan juga untuk kalangan miskin yang ada di masyarakat.


Sekelompok pemusik muda warga Arab Israel melakukan parade untuk merayakan Idul Adha di kota Jaffa Israel

Di Israel, umat Islam dari seluruh negara merayakan perayaan Idul Adha dengan parade dan seremonial penyembelihan hewan kurban.


Muslimah Kashmir mengucapkan salam dalam mengakhiri shalat Idul Adha di Srinagar

Seorang bocah muslim terlihat gembira dalam merayakan hari raya Idul Adha di Yaman


Warga Palestina di Tepi Barat menikmati hiburan yang ada di salah satu pusat hiburan di Ramallah selama libur Idul Adha


Umat Islam di Jakarta laksanakan shalat Idul Adha di sepanjang jalan kota Jakarta(fq/hrzt)

Friday, November 12, 2010

Suara Adzan Untuk Pertama Kali Berkumandang di Kutub Utara


Akhirnya hari Rabu lalu secara resmi masjid pertama di wilayah Kutub utara Kanada yang dikenal sebagai masjid diujung dunia, diresmikan. Acara peresmian ditandai dengan shalat berjamaah yang di dihadiri oleh para pejabat lokal dan wartawan, menurut laporan dari anggota komunitas muslim lokal Inuvic Abdullah Muhammad.

Dengan diresmikannya masjid ini, umat Islam Inuvic sudah bisa melakukan aktivitas keagamaan seperti shalat berjamaah lima waktu dan shalat Jumat.

Setelah melalui proses dan perjalanan panjang melewati daratan dan sungai di sepanjang wilayah Barat Kanada, masjid kecil berukuran 140 meter per segi yang terbuat dari bahan kayu itu akhirnya sampai di Inuvik pada bulan Agustus kemarin. Di kota ini komunitas Muslim berkembang pesat dan jumlahnya bertambah banyak, yang membuat mereka merasa perlu memiiki sebuah masjid. Komunitas Muslim di Inuvik yang berpenduduk sekitar 4.000 jiwa itu, kebanyakan berasal dari Sudan, Libanon dan Mesir.

Dalam acara peresmiannya - yang ditandai dengan shalat jamaah pertama kali - turut hadir walikota Denny Rogers dan beberapa menteri wilayah Provinsi barat laut Kanada dan wartawan, di antaranya warga Arab, di samping 80 orang muslim yang tinggal di kota Inuvic.

Masjid yang baru ini meliputi ruang utama shalat yang di dalamnya terdapat karpet merah besar hasil sumbangan warga Teluk, juga mencakup ruang shalat khusus untuk kaum perempuan, dan juga ada dapur serta perpustakaan. Masjid ini juga dilengkapi dengan menara setinggi 10 meter.

Masyarakat muslim kota Inuvic juga memutuskan bahwa masjid yang telah mereka bangun ini akan digunakan juga sebagai tempat aktivitas kemasyarakatan. Dalam pembukaannya Rabu lalu, pihak panitia mendirikan sebuah tenda besar di dekat masjid dan memberikan sajian teh dan kopi untuk para undangan yang hadir dalam acara peresmian masjid.(fq/imo)

Thursday, November 11, 2010

Nostalgia 10 Dzulhijjah-Terkenang Posting Yang Lalu

November 27th, marks the beginning of 2009's Eid al-Adha, the Muslim "Festival of Sacrifice", commemorating the willingness of Ibrahim (Abraham) to sacrifice his son to God. Muslims around the world will celebrate by slaughtering animals to commemorate God's gift of a ram to substitute for Abraham's son, distributing the meat amongst family, friends and the poor. Eid al-Adha also takes place immediately after the Hajj, a pilgrimage to Mecca that is a pillar of Islamic Faith. Some 2.5 million Muslim faithful from all over the world descended on Mecca this year, many encountering an unusual occurance: heavy flooding due to recent torrential rains. Collected below are photographs from this year's Hajj and observance of Eid al-Adha. (38 photos total)

A Muslim pilgrim prays near where the Hiraa cave is located, at the top of Noor Mountain on the outskirts of Mecca, Saudi Arabia, Tuesday, Nov. 24, 2009. According to tradition, Islam's Prophet Mohammed received his first message to preach Islam while he was praying in the cave. (AP Photo/Hassan Ammar)

Muslim pilgrims pray on atop Noor Mountain in the holy city of Mecca before the start of the annual hajj pilgrimage, on November 23, 2009. (MAHMUD HAMS/AFP/Getty Images) #

The illuminated Grand Mosque is seen from the top of Noor Mountain where the Hiraa cave is located, in Mecca, Saudi Arabia, Tuesday, Nov. 24, 2009. (AP Photo/Hassan Ammar) #

Muslim pilgrims circle the Kaaba inside the Grand Mosque in the holy city of Mecca after morning prayers, before the start of this year's hajj pilgrimage November 24, 2009. (REUTERS/Caren Firouz) #

Muslim pilgrims pray inside the Grand mosque in Mecca, Saudi Arabia, Tuesday, Nov. 24, 2009. (AP Photo/Hassan Ammar) #

Muslim pilgrims pray outside Namira mosque in Arafat near Mecca ,Saudi Arabia, Thursday, Nov. 26, 2009. (AP Photo/ Saudi Press Agency) #

An Indian pilgrim lies in the cardiac care unit at the Nour hospital in the holy city of Mecca on November 24, 2009. The Saudi Kingdom provides free medical care to pilgrims who become ill during their pilgrimage. (REUTERS/Caren Firouz) #

A young Muslim boy runs during Eid al-Adha celebration at a mosque in Klang, outside Kuala Lumpur, Malaysia, Friday, Nov. 27, 2009. (AP Photo/Lai Seng Sin) #

A mother adjusts her daughter's headscarf before a prayer on the occasion of Eid al-Adha at Jakarta's largest mosque, the Istiqlal on November 27, 2009 in Indonesia. (REUTERS/Supri) #

A Kashmiri sells delicacies ahead of the Eid al-Adha festival, in Srinagar, India, Thursday, Nov. 26, 2009. (AP Photo/Mukhtar Khan) #

Sacrificial sheep wait to be sold in an animal market set for the Muslim Feast of the Sacrifice in Amman, Jordan on Wednesday Nov. 25, 2009, ahead of Eid Al Adha holiday. (AP Photo/Mohammad Abu Ghosh) #

The Emir of Kano, Nigera, Ado Bayero (center), surrounded by his traditional palace guards, rides on a horse after prayers to mark the first day of the Muslim holiday of Eid al-Adha in Kano, Nigeria on November 27, 2009. (REUTERS/Goran Tomasevic) #

A man rides a motorbike with his children after prayers to mark the first day of the Muslim holiday of Eid al-Adha in Kano, Nigeria on November 27, 2009. (REUTERS/Akintunde Akinleye) #

A man is silhouetted along with his camels after they were brought to an animal market to be sold in Lahore, Pakistan on November 24, 2009, ahead of the Islamic Eid al-Adha celebrations. (REUTERS/Mohsin Raza) #

A herd of sheep, colored for identification, stand for sale at a wholesale cattle market, ahead of Eid al-Adha festival in Amritsar, India, Wednesday, Nov. 25, 2009. (AP Photo/Altaf Qadri) #

Muslim pilgrims run for cover as heavy rain streams down a road in the holy city of Mecca on November 25, 2009. An estimated 2.5 million Muslims have converged on Mecca for the annual hajj pilgrimage, as workers toil round the clock to complete construction projects designed to avoid deadly stampedes. (MAHMUD HAMS/AFP/Getty Images) #

A Muslim man looks at the raising of the dome on the metallic roof structure of the Strasbourg Grand Mosque in Strasbourg, France on November 27, 2009. (FREDERICK FLORIN/AFP/Getty Images) #

Indonesian women pray on the first day of the Islamic holiday of Eid al-Adha in Jakarta on November 27, 2009. (ADEK BERRY/AFP/Getty Images) #

Muslim pilgrims gather at Mount Arafat, southeast of the Saudi city of Mecca on November 26, 2009. (MAHMUD HAMS/AFP/Getty Images) #

A Palestinian pilgrim holds prayer beads against a fence as they wait to pass from Gaza through the Rafah border crossing to Egypt for the upcoming Eid al-Adha festival, in Rafah, southern Gaza Strip, Tuesday, Nov. 24, 2009. (AP Photo/Eyad Baba) #

A Muslim pilgrim prays on Mount Mercy on the plains of Arafat outside the holy city of Mecca November 26, 2009. (REUTERS/Caren Firouz) #

Muslims pray during Eid al-Adha celebrations in Wuzhong, Ningxia Hui Autonomous Region, China on November 27, 2009. (REUTERS/Stringer) #

Muslims pray during Eid al-Adha celebrations on a street in Riyadh, Saudi Arabia on November 27, 2009. (REUTERS/Fahad Shadeed) #

Muslim men pray during the Eid al-Adha (Kurban Bairam) festival of sacrifice holiday in Bishkek, Kyrgyzstan on November 27, 2009. (VYACHESLAV OSELEDKO/AFP/Getty Images) #

Ivorian Muslims pray in front of the Fitya mosque of the popular Abobo district of Abidjan, Ivory Coast on November 27, 2009. (SIA KAMBOU/AFP/Getty Images) #

A girl watches Muslims prepare meat after sheep were slaughtered during Eid al-Adha Feast of Sacrifice in Johor Bahru, Malaysia on November 27, 2009. (REUTERS/Bazuki Muhammad) #

The Prophet Mohammed Mosque in the Saudi holy city of Medina on November 12, 2009. Islam's Prophet Mohammed is buried in Medina's landmark mosque, which is Islam's second holiest shrine after Mecca. (MAHMUD HAMS/AFP/Getty Images) #

Saudi special forces display some of their skills and equipment during a ceremony as they prepare for the influx people to participate in the Hajj, in Arafat 15 kms outside of Mecca, Saudi Arabia, Sunday, Nov. 22, 2009. (AP Photo/Issa Mohammad) #

A helicopter hovers over Namira Mosque at Mount Arafat, southeast of the Saudi holy city of Mecca, on November 26, 2009. (MAHMUD HAMS/AFP/Getty Images) #

Muslim pilgrims on their way to throw pebbles at a stone pillar representing the devil, during the Hajj pilgrim in Mina near Mecca, Saudi Arabia, Friday, Nov. 27, 2009. The last stage of the annual Hajj pilgrimage, the symbolic stoning of the devil, began on Friday. (AP Photo/Hassan Ammar) #

Muslim pilgrim throw pebbles at a stone pillar representing the devil, during the Hajj pilgrimage in Mecca, Saudi Arabia, Friday, Nov. 27, 2009. (AP Photo/Hassan Ammar) #

Passengers travel atop a train as it heads for Jamalpur from Dhaka, Bangladesh on November 27, 2009. Millions of residents in Dhaka are travelling home from the capital city to celebrate the Eid al-Adha holiday on Saturday. (REUTERS/Andrew Biraj) #

Customers are seen, reflected in the eye of a buffalo, as they bargain with the seller at a market ahead of Eid al-Adha festival in Dhaka, Bangladesh, Tuesday, Nov. 24, 2009. (AP Photo/Pavel Rahman) #

A cow lies on the ground, slaughtered for the celebrations of the first day of the Islamic holiday of Eid al-Adha in the Rhodope Mountains village of Ribnovo, Bulgaria, some 210 km south of Sofia. (NIKOLAY DOYCHINOV/AFP/Getty Images) #

A man is silhouetted outside a mosque on the first day of the Muslim festival of Eid al-Adha, in town of Obilic, near Kosovo's capital Pristina November 27, 2009. (REUTERS/Hazir Reka) #

Syrians look at stacks of sweets displayed in preparation to celebrate Eid al-Adha at Al-Midan market in downtown Damascus, Syria, Tuesday, Nov. 24, 2009. (AP Photo/ Bassem Tellawi) #

Muslim pilgrims touch the Jabal al-Rahma pillar on Mount Mercy, on the Plain of Arafat near Mecca, Saudi Arabia, Thursday, Nov. 26, 2009. (AP Photo/Hassan Ammar) #

The sun rises over a mosque in Cairo on the first day of Eid al-Adha, November 27, 2009. (REUTERS/Tarek Mostafa) #

ALQURAN & RECITATION

Quran Explorer - [Sura : 1, Verse : 1 - 7]