Siswi muslim di Chili bisa bersekolah kembali setelah dikeluarkan pihak sekolah gara-gara ia mengenakan jilbab. Orang tua Jasmine--nama siswi itu--mengadukan kasus ini ke kementerian pendidikan Chili pada bulan Oktober lalu dan meminta bantuan Menteri Pendidikan Joaquin Lavin agar putrinya bisa masuk sekolah lagi dengan mengenakan jilbab.
Kasus larangan berjilbab di sekolah yang dialami Jasmine, merupakan kasus larangan jilbab pertama yang sampai diadukan ke kementerian pendidikan. Menurut Lavin, di Chili kasus larangan berjilbab sudah sering terjadi dan akan terus terulang lagi.
"Melarang seorang siswi muslim mengenakan jilbab dan melakukan sesuatu sesuai ajaran agamanya merupakan tindakan diskriminasi yang tidak boleh dibiarkan terjadi," kata Lavin saat mengunjungi sebuah Islamic Center di Chili bersama Jasmine dan kedua orang tuanya.
Situs Kementerian Pendidikan Chili menyebutkan, Jasmine sudah boleh mendaftarkan diri kembali ke sekolah untuk tahun ajaran yang akan datang dan boleh mengenakan jilbabnya di sekolah. Lavin menegaskan, kementerian pendidikan akan membela hak-hak siswa siswi Muslim seperti mereka melindungi hak-hak penganut agama lainnya jika terjadi kasus-kasus serupa. (ln/prtv)
No comments:
Post a Comment