Jenderal David Patraeus, kepala Komando Pusat AS, mengatakan bahwa serangan di Afghanistan sudah mulai mencapai puncaknya sejak pekan lalu dan tampaknya akan terus berlanjut.
“Ini karena kami (tentara AS) akan terus mencari mereka (Taliban) sampai ke persembunyian dan rumah rumah mereka atau kemanapun mereka, karena kami harus!” ujarnya.
Dari bulan Januari sampai Mei, terhitung sudah dilakukan penyerangan sebanyak 5.222 kali dengan rasio kenaikan 59%—padahal tahun lalu dalam peridoe waktu yang sama “hanya terjadi” penyerangan sebanyak 3.283 kali, seperti dilaporkan oleh International Security Assistance Force (Isaf), yang dimiliki NATO. Di bulan Mei 2009 saja, dilakukan 1.450 serangan.
Ini tentu saja merupakan konsekuensi dari keputusan presiden AS, Barack Obama mengirim lebih banyak pasukan militer ke Afghanistan. Menurut Patreus sendiri, jumlah ini sudah kelewat banyak. Total saat ini pasukan AS di Afghanistan mencapai 56.000 orang, dan sedianya mendekati Agustus 2009 akan mencapai 70.000. Para analisis perang sudah memperingatkan Obama bahwa strategi ini akan banyak mengakibatkan korban jatuh.
Militer AS sendiri yang sampai saat ini masih kebingunan akan operasi mereka di Afghanistan berorientasi memburu apa dan siapa menyebutkan cuaca sebagai kambing hitam tersendatnya operasi. Musim dingin yang sekarang tengah menerpa sebagian wilayah Afghan, menurut AS, memudahkan Taliban untuk berkeliaran dari satu daerah ke daerah yang lain. Akibat lain, entah sengaja atau tidak, adalah tewasnya rakyat sipil dalam setiap operasi militer AS. (sa/aljzrh)
No comments:
Post a Comment