Abu Ubaidah, juru bicara Brigade Izzuddin Al-Qassam, sayap militer Hamas, menegaskan bahwa perang ‘furqon’ membuat perubahan besar di tubuh bangsa Arab dan umat Islam. Perang ini juga membentuk kesadaran dan solidaritas cukup besar dalam pemahaman perjuangan dan jihad yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Dalam wawancara khusus dengan infopalestina, Abu Ubaidah mengatakan;”Perang ini telah mencetak jutaan orang baru yang simpati dengan perlawanan dan perjuangan. Saya yakin hal itu akan bisa membentuk perubahan besar, barangkali tidak secepatnya, tapi, insya Allah, pada level sejumlah pemerintah, telah menjadi keyakinan bahwa dengan membantu perjuangan ini akan menjaga kemuliaan mereka.”
Berikut wawancara tersebut secara lengkap:
Di Medan Jihad…..
Menurut Anda, apa rahasia utama kemenangan ini?
Setelah itu berpulang kepada takdir Allah ta’ala, rahasia lain adalah karena keteguhan, kegigihan dan menjalankan rencana yang telah dirancang sebelumnya dalam menghadapi perang model seperti ini. Begitu juga pada keuletan Palestina di level masyarakat dan faksi-faksi perlawanan. Ditambah lagi taktik dan strategi militer yang handal berikut methode perang yang kami terapkan dalam menghadang militer Zionis Israel.
Tanpa merinci, tentu Anda sudah mendapatkan informasi tentang agresi ini sebelumnya, lalu bagaimana persiapan Anda dalam menghadapi perang ini. Khususnya pernyataan pihak Anda tentang strategi baru dalam menghadapi serangan dan Anda akan menggunakan senjata yang belum pernah digunakan sebelumnya?
Tentu kami sudah siap sampai pada kemungkinan-kemungkinan seburuk apapun yang bisa saja terjadi. Semua tindakan kami sesuai rencana sebelumnya dalam menghadapi serangan udara. Termasuk gebrakan pertama adalah kami berhasil melepaskan rudal jenis Grad dan Qassam yang sudah dikembangkan hingga menjangkau 40 km lebih. Menurut kami, pelepasan itu merupakan pukulan telak dan mengagetkan bagi pihak intelijen dan pimpinan militer Zionis Israel. Kondisi ini berlangsung hingga satu pekan penuh. Kemudian perang darat dimulai di medan perang. Jam-jam pertama terjadi beberapa pukulan telak saat militer Zionis Israel hendak merangsek masuk ke Jalur Gaza, walaupun wilayah tersebut sudah terbuka. Senjata dan alat-alat tempur militer Zionis Israel kami hadang dengan serangkain tembakan misil dan rudal. Baku tembak ini tetap berlangsung hingga diumumkannya gencatan senjata.
Setiap perang pasti memiliki kisah dan kejadian yang tidak bisa Anda lupakan, apa kisah dan kejadian tersebut?
Sebetulnya banyak kisah dan kejadian itu, tapi ada kejadian yang luar biasa dan historis. Salah satu pejuang Palestina saat itu tengah siap melakukan penyerangan ke sebuah kelompok serdadu Zionis Israel. Serangan itu sudah dilakukan dengan misil, terjadi baku tembak antara dia dengan kelompok serdadu ini. Ia diserang dengan misil hingga tangan kirinya hampir buntung. Namun pejuang ini tetap ingin menyerang dengan meledakkan bom di tengah-tengah serdadu Israel. Dan benar, ia berhasil meledakkan bom dan melarikan diri dengan selamat sementara tangan kirinya masih belum jatuh. Kondisi ini membuat dirinya tidak nyaman, hingga akhirnya, tangan itu ia patahkan sendiri. Setelah itu, kembali menyerang dengan semangat yang luar biasa.
Kejadian ini menjadikan serangan militer Zionis ditingkatkan terus kepada pejuang Palestina yang berada di sebuah tempat yang luasnya tidak lebih dari 0,5 km2, selama tujuh jam berturut-turut tiada henti. Saat diserang, para pejuang itu tetap shalat berdiri hingga selesai. Setelah selesai shalat di malam itu, dua pejuang gugur syahid dalam perang berani, melawan secara langsung (berhadap-hadapan) dengan serdadu Zionis Israel.
Seorang penulis Mesir, Muhammad Husnein Haekal, dalam wawancara televisi mengatakan;”Perang Gaza belum berakhir dan bahaya yang akan datang lebih besar dari apa yang dibayangkan oleh bangsa Arab….” Menurut Anda, karena posisi Anda selaku salah satu komandan di lapangan, bahaya apa yang dibicarakan Haekal itu?
Disana ada upaya dari pihak Zionis Israel dengan penggagasan sikap politik yang akan bisa membahayakan bangsa Arab semuanya, bukan terhadap perlawanan jihad. Termasuk akan membahayakan kepemimpinan Mesir, khususnya berkenaan dengan penghentian penyelundupan senjata. Oleh karena itu bahaya ini melampaui diluar wilayah Jalur Gaza. Saya berharap bahaya ini menjadi faktor penggugah para pemimpin Arab.
Di masyarakat Arab tersebar berita bahwa perang furqon ini akan merubah keadaan, menurut pendapat Anda perubahan itu seperti apa?
Disana akan ada perubahan besar di dunia Arab dan Islam. Perang ini juga membentuk kesadaran dan solidaritas cukup besar dalam pemahaman perjuangan dan jihad yang belum pernah terjadi sebelumnya. Perang ini telah mencetak jutaan orang baru yang simpati dengan perlawanan dan perjuangan. Saya yakin hal itu akan bisa membentuk perubahan besar, barangkali tidak secepatnya, tapi, insya Allah, pada level sejumlah pemerintah, telah menjadi keyakinan bahwa dengan membantu perjuangan ini akan menjaga kemuliaan mereka.
Masyarakat Arab mengatakan bahwa jumlah syahid di perang ini (khususnya warga sipil) sangat besar, menurut penilaian Anda seperti apa?
Memang jumlah syahid besar dan Zionis Israel sengaja membunuh mereka. Di lima menit pertama perang saja, sudah 200 syahid yang gugur, sebagian besar dari kalangan sipil. Ini yang sengaja dilakukan pihak Israel untuk menekan pejuang Palestina dan memukul telak. Selama perang, Israel sengaja membidik warga sipil agar kami mau kompromi dan mundur. Namun di lapangan, keadaan itu berubah drastis dan perang memaksa kami untuk terus melawan tanpa henti. Maka Zionis Israel adalah pihak yang paling bertanggungjawab atas hasil perang ini, dan tentu, bukan kami.
Bagaimana hubungan antara penduduk Gaza dengan pihak Anda selama perang? Dan sampai dimana hubungan itu berlangsung pascaperang sekalipun?
Hubungan itu bersifat saling menguatkan dan saling mendukung. Kami dan mereka sama-sama menjadi target militer Zionis Israel. Hal ini yang menjadikan mereka sangat erat dengan kami. Semua merasa satu perasaan bahwa perang ini adalah perang mereka juga. Tak ada pilihan lain bagi mereka selain terus gigih dan teguh dalam perjuangan dan jihad. Setelah perang, kami begitu sangat dekat dengan penduduk. Kami ingin sama-sama menghapus luka dan duka yang dialami oleh bangsa Palestina.
Untuk penduduk Palestina di Tepi Barat, apa sikap mereka terhadap krisis ini? Apakah Anda memperkirakan sesuatu yang belum terjadi? Sikap penduduk Palestina ‘48 juga seperti apa sikapnya?
Sikap penduduk Tepi Barat dan Palestina ‘48 sangat responsif dalam melakukan sukungan dan solidaritasnya. Namun kami tahu kondisi mereka. Di Palestina ‘48 masih dijajah, di Tepi Barat dua penjajahan (Israel dan aparat Abbas, red.). Untuk itu kami meminta perlawanan di Tepi Barat terus ditingkatkan.
Menurut Anda, sikap masyarakat Arab bagaimana selama ini?
Cukup bagus dan menunjukkan akan kesadaran yang tinggi dalam loyalitas. Tapi kami minta untuk ditingkatkan karena perang ini akan berlangsung lama. Kesadaran ini mudah-mudahan tidak bersifat emosional, tapi harus dibarengi dengan langkah-langkah dan program nyata agar bisa mencabut blokade dan menghentikan penjajahan.
Menurut Anda, bagaimana sikap pemerintah non Arab seperti Turki, Venezuela dan Bolivia terhadap perang ini?
Kami memandang sikap mereka lebih maju dibandingkan dengan pemerintahan Arab dan kaum muslimin lainnya. Memang sangat disayangkan. Sikap mereka ini lebih dekat kepada sikap masyarakat pada umumnya, walaupun itu hanya sekedar simbol saja atau dukungan moril. Kami harus menyampaikan rasa terima kasih kepada mereka, sikap mereka sikap pemberani.
Di Bidang Politik…..
Hamas sesekali setuju dengan gencatan senjata sementara, sesekali gencatan senjata panjang, apa pandangan Anda?
Kami siap untuk melakukan kesepakatan gencatan senjata yang hasilnya bisa dipetik untuk kepentingan perlawanan ketika upaya politik gagal. Kami ingin gencatan senjata sementara dibalas dengan pembukaan pintu perlintasan semuanya, menghentikan total blokade dan menghentikan agresi tanpa pelanggaran apapun. Terlebih khusus, permintaan tadi adalah permintaan rakyat, bukan permintaan partai atau kelompok tertentu, bukan pemberian dari siapapun. Inilah sikap kami yang selalu kami ulang-ulang. Jika tuntutan kemanusiaan tadi terealisir kami siap melakukan gencatan senjata untuk meringankan penderitaan bangsa dan rakyat Palestina.
Ada isu yang berkembang bahwa di dalam internal Al-Qassam terjadi pembangkangan terhadap kebijakan pimpinan politik Hamas, apa komentar Anda?
Ini isu murahan dan tidak berdasar. Ini hanya ada di benak orang-orang peragu dan pendengki. Saya ingin yakinkan kepada Anda bahwa impian itu tidak akan menjadi nyata. Seperti yang Anda ketahui, Hamas, dengan izin Allah ta’ala, dikenal di dunia politik modern sebagai kelompok yang solid antara kader dengan pimpinannya, baik di level politik, militer dan sosial. Kalaulah bukan kesolidan ini, tentu Hamas tidak akan mendapatkan dukungan besar seperti sekarang ini, baik di tingkat internal Palestina sendiri ataupun di regional dan dunia Islam.
Dalam situasi krisis ekonomi global sekarang ini, apa pengaruh ekonomi negara-negara pendukung Zionis Israel, khususnya Amerika, atas negara Yahudi itu? Lalu apakah hal itu berdampak pada kelompok Anda?
Kita semua berdo’a kepada Allah ta’ala agar krisis ini menghancurkan rezim penguasa yang zalim dan korup. Mudah-mudahan harta mereka membuat mereka tersiksa olehnya. Secara riil, krisis ini sangat berdampak kepada Zionis Israel. Bisa kami katakan bahwa seharusnya pemerintah Amerika menggunakan dana besar itu untuk memakmurkan di jalan kebaikan, daripada harus dihambur-hamburkan dan diberikan kepada geng-geng pembunuh dan penjahat Zionis Israel.
sumber : COMES