Presiden Mesir Hosni Mubarak harus memperhatikan keinginan rakyatnya untuk perubahan, Perdana Menteri Turki Tayyip Erodogan mengatakan pada hari Selasa kemarin (1/2), menyusul banyaknya tekanan terhadap Mubarak agar mengakhiri kekuasaannya selama 30 tahun dalam menghadapi protes massa.
Pada saat lebih dari 200.000 demonstran berkumpul di Kairo Tahrir Square menuntut Mubarak berhenti, Erdogan mengatakan penguasa Mesir itu harus meletakkan jabatannya.
"Tuan Hosni Mubarak: Saya ingin membuat rekomendasi yang sangat tulus, peringatan yang sangat terang ... Semua dari kita akan mati dan akan ditanya atas apa yang kita tinggalkan," kata Erdogan dalam pidato televisi kepada anggota partai yang berkuasa partai AK. "Sebagai Muslim, semua kita akan pergi ke lubang yang hanya seluas dua meter persegi," katanya.
"Dengarkan teriakan rakyat, tuntutan mereka sangat manusiawi. Tanpa keraguan, berikan kepuasan dari keinginan masyarakat untuk adanya perubahan," kata Erdogan.
Erdogan, yang negaranya telah menyaksikan kerusuhan menggoyang Timur Tengah dengan keprihatinan, kemudian mengatakan solusi untuk masalah-masalah politik terletak pada pemilu. Amerika Serikat dan negara-negara Barat lainnya mendesak Mubarak untuk menyelenggarakan pemilihan umum yang bebas.
"Jika ada masalah, tempat untuk solusi itu adalah kotak suara," kata Erdogan.
Mengatakan kepada anggota partai Keadilan dan Pembangunan, yang dikenal sebagai Partai AK, Erdogan bersimpati dengan kaum tertindas dan menyatakan solidaritasnya dengan rakyat Tunisia dan Mesir sebagai negara yang telah mengalami kekacauan politik.
"Turki berdampingan dengan masyarakat Tunisia dan Mesir pada saat kritis ini," kata Erdogan.(fq/wb)
No comments:
Post a Comment