Demonstran Mesir telah menyatakan bahwa tanggal 4 Februari akan menjadi "Jumat keberangkatan" bagi Presiden Hosni Mubarak dan mengatakan mereka akan berkumpul di istananya pada hari Jumat sore mendatang.
Demonstran yang marah, muak dengan pemerintahan tiga dekade Mubarak, mengejek pernyataan presiden saat mereka menonton pidatonya di TV di Tahrir Square pada Selasa malam (1/2) dan meneriakkan bahwa ia harus turun segera.
Tokoh oposisi senior Mesir Mohamed ElBaradei, yang telah menyatakan siap untuk memimpin pemberontakan rakyat negara itu, mengatakan bahwa pesan rakyat sangat jelas dan mereka ingin Mubarak turun sekarang dan tidak pada bulan September.
Setelah pidato Mubarak, para pengunjuk rasa mengatakan bahwa Jumat ini akan menjadi "Jumat keberangkatan" bagi presiden dan mengumumkan bahwa mereka akan berkumpul di istananya pada hari Jumat sore.
Selain itu, seorang pejabat Amerika mengatakan bahwa kesepakatan yang dibuat Mubarak dalam pidatonya tidak dapat membuktikan dirinya dapat memenuhi tuntutan para demonstran anti-pemerintah.
"Pengumuman Presiden adalah signifikan, namun pertanyaannya adalah apakah dirinya akan memenuhi tuntutan orang-orang di Tahrir Square," kata pejabat itu, yang berbicara dengan syarat anonim, mengatakan kepada AFP, Selasa.
Dalam pidato televisi Selasa kemarin, Mubarak mengatakan bahwa ia tidak akan maju dalam pemilihan presiden yang dijadwalkan akan diselenggarakan pada bulan September namun mengatakan ia akan tinggal di kantornya sampai pemilu selesai.
"Yang jelas adalah bahwa gerakan rakyat mendapatkan momentum, dan Mubarak tidak mau turun. Dan itu tidak akan cukup," tambah pejabat AS tersebut.
Dia melanjutkan dengan mengatakan bahwa Mubarak sampai batas tertentu, mengakui tuntutan para demonstran, tetapi menyatakan bahwa hal itu sepenuhnya belum cukup di mana para demonstran memiliki tuntutan lebih.
Sebelumnya pada hari Selasa, sekitar dua juta orang turun ke jalan-jalan Kairo untuk menekan Mubarak agar mengundurkan diri, dan jumlah pengunjuk rasa di seluruh negeri mencapai lima juta, Press TV melaporkan.
Unjuk rasa hari Selasa kemarin adalah unjuk rasa anti-pemerintah terbesar dalam sejarah Mesir. (fq/prtv)
No comments:
Post a Comment