Hal tersebut disampaikan penasehat Presiden Barack Obama untuk masalah terorisme dan keamanan dalam negeri, John Brennan. Ia juga mengatakan, AS tidak akan menggunakan cara-cara kekerasan dalam interogasi misalnya taktik water boarding yang menurut Brennan cara seperti itu hanya dilakukan oleh kelompok-kelompok terorisme seperti al-Qaida.
"Sekarang saatnya menggunakan cara diplomasi dan dialog untuk memecahkan persoalan," kata Brennan.
Menurutnya, AS akan melakukan perubahan yang mendasar dalam masalah kebijakan dan bahasa yang digunakan. Perubahan itu, kata Brennan sudah ditunjukkan oleh upaya yang dilakukan Presiden Obama untuk merangkul dunia Islam.
Lebih lanjut ia mengungkapkan, keselamatan rakyat Amerika tetap menjadi prioritas pemerintahan Obama. Tapi pemerintahan Obama akan menggunakan apa yang diistilah Brennan sebagai "soft power" yang tidak semata-mata mengandalkan kekuatan militer dan operasi-operasi anti-terorisme.
"Kami akan menggunakan kekuatan kami untuk menunjukkan bahwa semua persoalan dan pertikaian bisa diselesaikan lewat cara diplomasi, dialog dan proses demokrasi," ujar Brennan.
Brennan yang pernah menjadi agen CIA adalah salah seorang yang dijagokan Obama untuk memimpin CIA. Tapi Brennan mengundurkan diri karena banyak kritik yang dilontarkan padanya dan tudingan bahwa ia sendiri ikut berperan melakukan penyiksaan dalam interogasi para tersangka teroris.
Terkait perubahan strategi melawan terorisme pemerintahan Obama, sejumlah tokoh Partai Republik, termasuk mantan presiden Dick Cheney, menentang kebijakan "lunak" itu. Menurut Cheney, strategi semacam itu hanya akan membahayakan keselamatan rakyat Amerika.
Dan, hakekatnya kebijakan yang diambil oleh Barack Obama tidak berbeda dengan Presiden Bush, yang menggunakan pendekatan militeristik. Seperti terhadap Pakistan, Afghanistan, dan Timur Tengah, termasuk menghadapi krisis di Somalia. Jadi tidak ada yang baru didalam pemerintahannya Obama.(ln/bbc)
No comments:
Post a Comment