Sekolah-sekolah di Kazakhstan pada tahun ini akan mulai mengajarkan mata pelajaran agama sebagai mata pelajaran wajib yang harus diikuti oleh para siswa.
"Pelajaran agama sebelumnya tidak diwajibkan, namun pada tahun ini semua siswa sekolah akan wajib mengikuti pelajaran agama," kata juru bicara dari kementrian ilmu pengetahuan dan pendidikan - Serik Irsaliyevas, seperti yang dilaporkan oleh Reuters pada Jumat kemarin (7/8).
Dia mengatakan bahwa pelajaran agama tersebut akan diajarkan oleh guru-guru khusus yang terlatih dan akan mencakup 'seluruh agama serta sejarahnya."
Pengajaran agama di sekolah-sekolah merupakan persoalan yang 'sensitif' untuk di ajarkan di negara bekas Uni Soviet dimana Atheisme merupakan ideologi resmi negara.
Pada bulan lalu, negara yang bertetangga dengan Rusia ini telah mengumumkan sebuah 'proyek percobaan' yang memungkinkan para siswa sekolah untuk memilih kelas pelajaran agama khusus sesuai agama yang mereka anut.
Juru bicara kementrian pendidikan Kazakhstan mengatakan bahwa pelajaran agama akan membantu mempromosikan toleransi beragama di negara ini.
"Ini bukan bertujuan untuk meningkatkan kefanatikan terhadap agama," katanya.
"Kami berpikir bahwa dasar-dasar toleransi agama harus dibentuk di usia muda."
Islam adalah agama mayoritas di Kazakhstan, dan sebagian besar lagi penduduknya adalah penganut Kristen Orthodox Rusia.
Menurut catatan dari CIA, umat Islam merupakan 47 persen populasi dari rakyat Kazakhstan, 44 persen umat Kristen Orthodox Rusia, Protestan 2 persen dan agama lainnya sekitar 7 persen.
Etnis Kazakhstan secara historis merupakan penganut Islam Sunni dan mayoritas bermazhan Hanafi.
Islam masuk ke Kazakhstan pada abad kedelapan Masehi ketika bangsa Arab mulai masuk ke Asia Tengah.
No comments:
Post a Comment