Seperti yang diberitakan news.com.au, bom non-nuklir ini (disebut MOP atau Massive Ordnance Penetrator) masih dalam tahap uji coba, diperuntukan menghancurkan bunker-bunker dalam tanah yang tak bisa dicapai oleh bom sebelumnya.
Menurut Angkatan Udara AS, bom ini mungkin akan mulai bersiap pada Juli 2010, dengan isyu besar Korea Utara dan Iran. Itupun jika Kongres AS setuju membiayai program ini. “Angkatan Udara dan Departemen Pertahanan akan bertanggung jawab dalam percepatan program ini,” ujar Andy Bourland, juru bicara AU. “Sudah ada diskusi, tapi belum ada keputusan final.”
Bom ini, dibangun oleh Boeing Co, jika terjadi, akan menjadi bom konvensional terbesar yang digunakan AS. Mengandung lebih dari 5300 bahan peledak, bom ini mempunyai daya ledak 10 kali lebnih dahsyat dari bom sebelumnya, BLU-109 yang berbobot 2000 pon, berdasarkan keterangan Defense Threat Reduction Agency, Pentagon.
Kenneth Kartman, seorang pengamat di Congressional Research Service (badan peneliti milik Kongres), mengatakan, “Sangat mungkin bahwa Pentagon ingin mengirim sinyal ke berbagai Negara—terutama Iran dan Korea Utara, bahwa AS sedang membangun militer yang layak untuk menentang program nuklir mereka.”
Namun walaupun begitu, ia mewanti-wanti bahwa tak ada misi spesifik dalam program ini sekarang ini. (sa/news.com.au)
No comments:
Post a Comment