Abdul Madjid Dudin, seorang tokoh, sayap militer Hamas, Brigade Izzudin al-Qassam, di Tepi Barat, yang menjadi target perburuan pasukan penduduk Israel (IOF), yang melakukan kerjasama dengan pasukan keamanan Palestina (PA). Menurut saksi mata, pasukan pendudukan Israel, yang menggunakan 16 kendaraan militer, menyerang kota kecil Skak, dekat Dura, 30 kilometer sebelas barat al-Khalil, dan membunuh Abdul Madjid Dudin.
Pemerintah Israel, menyatakan bahwa Dudin, menjadi tokoh dan otak dari sejumlah operasi militer yang berlangsung di wilayah Israel. Fihak Israel terus melancarkan upaya pembersihan, yang bekerjasama dengan Otoritas Palestina, agar wilayah Tepi Barat, bersih dari kekuatan Hamas, dan ancaman yang datang dari Hamas. Keduanya, Israel dan Otoritas Palestina mempunyai kepentingan untuk menghancurkan seluruh kemampuan militer Hamas.
Memang, langkah-langkah penghancuran terhadap seluruh sayap militer Hamas, yaitu Brigade Izzudin al-Qassam telah direncanakan secara matang antara fihak Israel, Keamanan Otoritas Palestina, dan AS, yang menginginkan agar semua kekuatan militer yang ada di Tepi Barat itu, dimusnahkan secara total, sehingga tidak ada lagi ancaman terhadap Israel. Seperti dikemukakan Presiden Barack Obama, ketika menerima kunjungan Perdana Menteri Israel, Benyamin Netanyahu, di Gedung Putih, secara tegas, memberikan jaminan kepada Israel, dan itu bersifat mutlak.
Sementara itu, fihak Israel telah mengamankan istri Dudin, dua orang anak laki-laki dan tiga anak perempuannya. Inilah sebuah kejahatan Israel yang baru terhadap rakyat Palestina. Semuanya tindakan keji dan brutal itu, tak akan pernah berhenti, dan Israel selalu melakukan kejahatan terhadap rakyat Palestina, dan mereka selalu mengggunakan dalih keamanan. Padahal, yang menjadi korban pembantaian Israel adalah rakyat Palestina.
Abdul Madjid Dudin, yag merupakan pimpinan Brigade Izzudin al-Qassam di Tepi Barat, sebelumnya pernah dipenjara oleh Israel di penjara Jericho selama 4 tahun. Dan, dibebaskan kembali sesudah berlangsung Intifadah yang kedua, tahun 1998. Meskipun, kehilangan tokohnya, para pejuang Hamas di Tepi Barat, bersumpah akan membalas kejahatan Israel dengan tindakan yang setimpal. (m/pic).
No comments:
Post a Comment