Thursday, June 17, 2010

Warga Belanda "Minta Maaf" Atas Kemenangan Wilders



Baru empat hari diluncurkan, sudah lebih dari 70.000 orang mendaftar. Grup komunitas di Facebook yang bertajuk "Kami mohon maaf atas 1,5 juta warga Belanda yang memilih Geert Wilders", diluncurkan hanya hanya beberapa jam setelah pengumuman hasil pemilu Belanda Rabu pekan lalu.

Para pendiri grup Facebook ini merasa malu dengan kemenangan politikus rasis, Geert Wilders dalam pemilihan umum Rabu 9 Juni silam.

Partai Kebebasan, PVV meraup 24 dari 150 kursi de Tweede Kamer, parlemen Belanda, meraih sekitar 15 persen suara. Partai ini mengutamakan dan mengangkat isu-isu anti-Islam.

"PVV adalah partai sayap kanan yang mempromosikan ketakutan, kebencian dan rasisme", kata pendiri grup itu pada situs jejaring sosial Facebook.

"Mayoritas orang Belanda tidak mendukung ideologinya dan tidak ingin PVV nya Wilders ikut memerintah".

Grup Facebook itu didirikan oleh Leonie Heinicke dan kakaknya Michiel, yang terinspirasi dari inisiatif serupa yang ada di Amerika Serikat, di mana pernah ada ribuan warga Amerika memohon maaf kepada dunia ketika George W. Bush terpilih kembali pada pemilu tahun 2004.

Leonie dan Michiel membuka situs ini karena kaget. "Belanda selalu dikenal ramah dan toleran", ungkap Leonie kepada Radio Nederland Wereldomroep.

"Tapi sekarang itu telah berubah. Kami punya banyak teman internasional dan mereka bertanya pada kami bagaimana sebuah partai seperti PVV bisa begitu populer? Itulah alasan mengapa kami membuka grup komunitas ini pada jejaring Facebook."

Leonie dan Michiel ingin menunjukkan kepada dunia bahwa kendati PVV menang, masih tetap ada jutaan orang Belanda yang tidak mencontreng Wilders.

"Itu satu-satunya pesan yang ingin kami sampaikan", jelas Leonie. "Kami hanya malu saja".

Para pendiri komunitas ini tidak menduga grup Facebook mereka bisa menarik begitu banyak anggota, sampai lebih dari 70.000 'teman' hanya dalam waktu 48 jam.

"Sangat mudah untuk bergabung, tentu saja", kata Leonie.

"Dan tampaknya berita tentang situs ini menyebar sangat cepat. Tapi saya yakin sebagian besar anggota kami benar-benar merasa kemenangan Wilders "adalah tren yang memprihatinkan."

Leonie dan Michiel juga menerima banyak pesan dari pendukung PVV dan Geert Wilders, pesan yang sangat jelas. "Kami mendapat cukup banyak tanggapan negatif", kata Leonie.

"Tapi kami tidak heran. Orang bicara blak-blakan tentang PVV. Namun ada beberapa e-mail yang melewati batas."

Salah satu pesan yang diterima Leonie mengatakan bahwa "dia harus keliling Amsterdam dan Rotterdam pada malam hari dan melihat apa yang akan terjadi jika dia berhadapan dengan sekelompok pemuda keturunan asing".

"Saya sendiri tinggal di sebuah kota dekat Amsterdam, jadi saya sering ke Amsterdam. Saya tidak pernah menghadapi masalah," kata Leonie.

Komunitas dalam jejaring sosial Facebook ini bukanlah kalangan garis keras anti-Wilders. "Kami tidak ada masalah dengan Wilders pribadi, kami hanya keberatan dengan idenya", kata Leonie Heinicke.

"Kami telah menerima gambar-gambar Wilders dengan swastika, pisau dan darah, tapi kami tidak akan mempublikasikannya. Itu terlalu berlebihan," tegasnya.

Leonie dan Michiel Heinicke tidak berencana mengembangkan situs web. "Kami tidak akan menyelenggarakan unjuk rasa dan sebagainya", kata Leonie.

"Kami hanya memberi tahu kalangan masyarakat di luar negeri tentang dampak kemenangan Wilders terhadap banyak orang di Belanda. Kami hanya khawatir, itu saja."(fq/rn)

No comments:

ALQURAN & RECITATION

Quran Explorer - [Sura : 1, Verse : 1 - 7]