Henning Mankell, seorang pengarang terkemuka Swedia menyerukan diberlakukannya sanksi yang bersifaf global terhadap Israel. Pengarang terkenal - yang buku-bukunya banyak diangkat ke layar lebar tersebut - ikut dalam pelayaran dengan kapal Mavi Marmara itu memberikan argumen, karena Israel telah melakukan kejahatan menyerang kapal kemanusiaan dengan kekerasan senjata.
Menurut Mankell sanksi yang bersifat global itu diperlukan untuk menekan Israel agar membuka blokade terhadap rakyat Palestina di Gaza. Cara seperti itu pernah diberlakukan terhadap Afrika Selatan yang menerapkan sistem apartheid, dan kemudian negeri itu meninggalkan sistem yang keji itu.
"Saya berpikir untuk menggunakan pengalaman sanksi yang pernah diberlakukan terhadap Afrika Selatan, di mana dengan sanksi itu mempunyai pengaruh yang sangat besar dampaknya. Saatnya sekarang mengambil langkah-langkah untuk melakukan sanksi secara global terhadap Israel', ujar Mankell kepada TV Swedia.
Pengarang yang sudah berumur 62 tahun, terkenal dengan buku yang menceritakan tentang seorang detektif Kurt Wallander, dan berhasil menjual 25 juta copi buku. Buku yang dikarang Mankell itu dijadikan bahan untuk pembuatan film dan telivisi, dan Mankell ikut dalam pelayaran Marvi Marmara sebagai bentuk solidaritas dirinya atas nasib rakyat Palestina.
"Bila sesesorang berbicara tentang solidaritas, dan seseorang harus selalu menyadari langkah yang akan diambil", ujar Mankell kepada radio Swedia, Kamis ini. "Ia merupakan langkah penting, dan kami siap mendukung segala sesuatu yang saya yakini itu", tambahnya.
Menlu Swedia menegakan, bahwa kondisi ke 11 perserta dalam pelayaran Marvi Marmara yang menuju Gaza, semuanya selamat. Hanya seorang yang mengalami cidera. Enam orang di tahan, dan empat orang di deportasi, tambah Menlu Swedia.
Salah seorang yang ikut dalam pelayaran kapal Mavi Marmara terdapat anggota parlemen Swedia yang masih keturunan Turki, yaitu Mehmet Kaplan, dan sudah kembali ke rumahnya, ujar radio Swedia Ekot. Mereka bergembira dengan kembali para aktivis Swedia ke negaranya.
Enamp kapal yang berlayar menuju Gaza itu, meliputi 700 aktivis dan awak kapal, serta membawa 150.000 bantuan obat-obatan dan bahan bangunan, yang sekarang masih di tahan dipelabuhan Ashdod. (m/'wb)
No comments:
Post a Comment