"Saya katakan dengan sangat jelas, tidak ada kapal akan tiba di Gaza. Kami tidak akan mengizinkan kedaulatan kami dilanggar," kata Menteri Luar Negeri Israel Avigdor Lieberman di Radio Angkatan Darat pada hari Minggu kemarin (11/7), seperti dilaporkan Reuters.
Pernyataan itu muncul setelah serangan Israel terhadap konvoi bantuan armada Kebebasan, yang mengakibatkan kematian sembilan aktivis Turki, dan sewaktu kapal Amalthea Libya telah berlayar untuk memecah pengepungan Gaza.
"Saya sangat berharap bahwa akal sehat dipakai dalam hal ini dan kapal yang menuju Gaza akan pergi ke (pelabuhan Mesir) El-Arish, atau mereka harus mematuhi Angkatan Pertahanan Israel dan kami paksa pergi ke (pelabuhan Israel) Asdod," kata Lieberman, mengacu pada kapal bantuan Libya Amalthea.
Gaddafi International Charity and Development Association yang berbasis di Tripoli telah mengorganisir keberangkatan kapal bantuan menuju Gaza. Kapal ini membawa 12 awak kapal dan 2.000 ton pasokan bantuan dari Yunani dan akan menuju ke Gaza.
Para aktivis pro-Palestina berada di belakang kapal ini, telah mengatakan bahwa kelompok mereka berkomitmen untuk membantu kemanusiaan.
Mashallah Zwei, salah satu penyelenggara, mengatakan pada hari Minggu, "Kami sedang menuju Gaza. Kami tidak akan mengubah arah kapal kami." Untuk saat ini kami hanya memikirkan untuk memberikan bantuan ke Gaza. Kami didukung oleh masyarakat internasional, dan kami berharap, masyarakat dunia akan membantu kami untuk mencapai tujuan kami."
Yussuff Sawani, direktur eksekutif dari lembaga amal Libya, menjelaskan sebelumnya bahwa konvoi kapal mereka hanya bermaksud untuk mengalihkan pasokan ke pantai Gaza. "Ini bukan untuk membuat event atau acara di laut bebas atau di tempat lain."(fq/prtv)
No comments:
Post a Comment