Dalam sebuah wawancara yang diterbitkan oleh surat kabar "Le Monde" Prancis Jumat kemarin (1/7), secara umum pimpinan lembaga pertahanan dan pelatihan para elit militer senior Prancis ini menegaskan bahwa pada kenyataannya situasi di Afghanistan lebih buruk daripada sebelumnya.
Vincent Desportes mengutip sebuah laporan yang menyatakan banyaknya jatuh korban dari tentara NATO pada bulan Juni lalu dan hal tersebut menurutnya merupakan jumlah terbesar selama pasukan pendudukan asing berada di Afghanistan sejak akhir tahun 2001.
"Doktrin tradisional gerakan anti bersenjata, sebagaimana yang diterapkan oleh jenderal Stanley McChrystal setahun yang lalu yang bertujuan untuk mengurangi terbakar dan rusaknya sejumlah aset pesawat udara dan artileri, tampaknya tidak valid," imbuh Diport.
"Keadaan saat ini menunjukkan seolah-olah presidean AS tidak yakin bagaimana melakukan pilihan strategi yang baik di Afghanistan."(fq/imo)
No comments:
Post a Comment