Sebuah gereja Inggris secara bulat memutuskan untuk memboikot produk Israel sebagai bagian dari aksi untuk menunjukkan protes mereka terhadap pemukiman ilegal yang dibuat oleh Tel Aviv di tanah Palestina wilayah Tepi Barat yang diduduki.
Gereja Methodis Inggris pada hari Rabu kemarin (30/6) mengumumkan keputusan untuk memboikot barang produksi dan jasa Israel dari Tepi Barat karena pendudukan Israel di wilayah Palestina yang mayoritas pemerintah mengakui sebagai pendudukan yang tidak sah berdasarkan hukum internasional," Jerusalem Post melaporkan .
Langkah itu muncul sebagai tanggapan terhadap seruan dari Dewan Gereja-Gereja Dunia, masyarakat sipil Palestina dan semakin banyaknya organisasi Yahudi di Israel dan di seluruh dunia, bunyi pernyataan gereja pada konferensi tahunan mereka di Portsmouth.
Konferensi tersebut diperpanjang dengan menyerukan orang-orang Kristen Metodis di Inggris untuk mendukung dan terlibat dalam memboikot barang Israel yang berasal dari pemukiman ilegal.
Laporan yang dihasilkan gereja setebal 54 halaman berjudul "Keadilan bagi Palestina dan Israel," menghadapi respons keras dari organisasi Ingrris pro-Tel Aviv.
Christine Elliott, sekretaris gereja untuk hubungan eksternal, mengatakan keputusan baru-baru ini bukan asal keputusan, tapi setelah berbulan-bulan penelitian, pertimbangan cermat dan akhirnya didebatkan hari ini di konferensi.
"Tujuan boikot adalah untuk mengakhiri ketidakadilan yang ada. Hal ini mencerminkan tantangan bagi kehadiran pemukiman ilegal demi terwujudnya perdamaian abadi di wilayah tersebut," tambahnya.
Gereja Methodis telah mendirikan sebuah kelompok kerja pada tahun 2009 sebagai bagian dari upaya mereka mencari cara untuk mengakhiri pendudukan Israel atas wilayah Palestina dan mematahkan blokade atas Gaza, dan mereka juga mendesak adanya kepatuhan terhadap hukum internasional oleh semua pihak serta terwujudnya perdamaian yang adil untuk semua orang di Timur Tengah.(fq/prtv)
No comments:
Post a Comment