Thursday, March 24, 2011

AS Perintahkan Para Diplomatnya Awasi Aktivitas Bank-Bank Syariah

Keleluasaan yang diberikan pemerintah Inggris bagi beroperasinya bank-bank berbasis syariah Islam, membuat Washington khawatir London akan menjadi pusat pendanaan bagi para teroris.

Reformasi finansial yang dilakukan pemerintahan partai buruh di Inggris, mengizinkan bank-bank berbasis syariah Islam beroperasi di negara itu. Sampai saat ini, pertumbuhan bank-bank syariah di Inggris kian pesat dengan nilai aset mencapai lebih dari 12 miliar poundsterling. Riset tahun 2009 menunjukkan bahwa sektor perbankan syariah di Inggris merupakan yang terbesar di Eropa, bahkan lebih besar dibandingkan negara Muslim lainnya, termasuk Pakistan.

Operasional bank-bank syariah tidak memberlakukan sistem bunga, dan tidak boleh berinvestasi di perusahaan-perusahaan yang memproduksi minuman keras, rokok atau perusahaan yang sifatnya perjudian.

Tapi, ketika pemerintah Inggris mempromosikan negara itu sebagai negara yang "ramah" terhadap perekonomian berbasis syariah Islam di Barat, negara AS justru mengkhawatirkan bank-bank Islam di Inggris digunakan untuk menyalurkan dana bagi para teroris. Ini terungkap dalam dokumen pemerintah AS yang dimuat situs pembocor rahasia, Wikileaks.

Menurut dokumen itu, Kementerian Luar Negeri AS, pada bulan Juni 2006, mengirimkan pesan kabel yang isinya memerintahkan para diplomatnya di London untuk mengumpulkan informasi dan membuat laporan tentang aktivitas bank-bank syariah di Inggris. Deplu AS menilai lembaga keuangan Islami di Inggris rentan dimanfaatkan oleh para teroris, misalnya dengan cara membuka rekening untuk menutupi aktivitas ilegal mereka atau sebagai tempat pencucian uang. Secara khusus, AS mencurigai sumbangan-sumbangan atau donasi yang disimpan di rekening bank-bank syariah, disalurkan ke para simpatisasn Al-Qaida.

Washington dalam pesan kabelnya juga memerintahkan para diplomatnya di Inggris untuk mencari tahu apakah para penegak hukum dan penyelidik kasus-kasus korupsi memiliki "kapasitas" dan "efektivitas" dalam mengawasi operasional bank-bank Islam. AS juga meminta diplomatnya untuk mencari informasi tentang tipikal nasabah yang memiliki rekening di bank-bank syariah di Inggris.

Dua bulan setelah pesan kabel pertama, Deplu AS mengirimkan pesan kabel kedua yang isinya mengklaim bahwa pemerintah Inggris menyadari "kelemahan" regulasinya yang mengatur tentang donasi yang berkaitan dengan kelompok teroris di luar negeri.

Stuart Young, pejabat Kementerian Dalam Negeri Inggris, ditengarai memberikan informasi pada para diplomat AS bahwa Charity Commission di Inggris "sama sekali tidak memiliki pengetahuan yang dalam" ketika beurusan dengan kelompok-kelompok yang dicurigai mendanai teroris. Para pejabat di Komisi itu, kata Young, kadang sudah "merusak barang bukti di lokasi kejadian" saat mereka memberitahu polisi.

AS mengirimkan pesan kabel berisi perintah untuk mengawasi bank-bank syariah ke berbagai kedutaan besarnya di dunia. Inggris menjadi satu-satunya negara di Eropa yang menerima pesan kabel tersebut. Pesan kabel serupa dikirim AS ke para diplomatnya di negara-negara Muslim, terutama di kawasan Afrika Utara, Timur Tengah dan Asia. (ln/telegraph)

Sunday, March 20, 2011

Pendeta Prancis: "Gereja untuk Tempat Salat, Itu Ide Konyol"


Pemuka Kristen di Prancis menolak keras permintaan sebuah organisasi Muslim di Prancis agar dibolehkan menggunakan gereja-gereja yang kosong untuk keperluan salat Jumat. Pendeta Kristen dari sebuah gereja di Prancis, Samir Khalil Samir menyebut usulan organisasi Muslim itu sebagai usulan yang konyol.

Dalam keterangan pers tanggal 11 Maret lalu, organisasi "Banlieuses Respect Collective" mengajukan permohonan izin menggunakan gereja-gereja yang kosong, pada otorita gereja Prancis, untuk keperluan salat Jumat.

Juru bicara Collective, Hassan M. Ben Barek mengatakan, mereka ingin memanfaatkan gereja-gereja yang kosong itu agar warga Muslim tidak perlu salat di jalan-jalan pada saat salat Jumat. Selama bertahun-tahun, masjid-masjid di Prancis selalu dipenuhi jamaah, bahkan sampai meluber ke jalan raya, pada saat pelaksanaan salat Jumat. Sehingga jalan terpaksa ditutup selama satu sampai dua jam.

Dalam banyak kasus, pemerintah kota dan aparat kepolisian tutup mata atas keterbatasan ini. Politisi Prancis Marine Le Pen bahkan melontarkan kecaman atas apa yang disebutnya "jamaah jalanan", yang memicu reaksi negatif terhadap komunitas Muslim di Negeri Menara Eiffel itu.

Saat ini, di kota Paris saja, terdapat sekitar 75 masjid. Moahmmed Moussaoui, Presiden Conseil Francais du Culte Muslims (CFCM), pada tahun 2008 pernah memberikan gambaran tentang padatnya masjid-masjid di Prancis saat salat Jumat.

"Muslim di Prancis diasumsikan berjumlah lima juta orang dan jika 17 persen dari mereka ke masjid untuk salat Jumat, maka jumlah muslim yang ke masjid pada hari itu sekitar 850 ribu orang. Untuk menampung mereka semua, masjid-masjid harus ditambah jumlahnya," kata Moussaoui.

Dipekirakan jumlah Muslim di Prancis sekarang lebih dari lima juta orang. Persoalannya, membangun masjid di Prancis bukan perkara mudah. Selain persoalan dana, juga masalah perizinan.

Bukan hal yang mengejutkan jika seorang Pendeta seperti Samir Khalil Samir, yang mengaku juga mempelajari Islam, menolak keras keinginan komunitas Muslim Prancis untuk memanfaatkan gereja-gereja yang kosong sebagai tempat salat Jumat.

"Kalau gereja-gereja itu sekarang kosong, itu bukan karena dikosongkan, tapi tetap akan digunakan oleh komunitas Kristen. Kalau komunitas Muslim ingin menggunakan gereja sebagai tempat ibadahnya, mereka pasti akan membuang elemen dan simbol-simbol Kristen yang ada di gereja dan menggantinya dengan simbol-simbol Islam," tukasnya. (ln/Asia News/EUNews)

Video "Nasehat" Syaikh Sya'rawi kepada Mubarak Jadi Pembicaraan Rakyat Mesir


Sebuah video yang menampilkan pertemuan antara mantan Presiden Hosni Mubarak Mesir dan ulama senior Muhammad Mutawali Asy-Sya'rawi telah mendapatkan popularitas yang belum pernah terjadi sebelumnya dikalangan banyak warga Mesir, yang dianggap sebagai awal "nubuwah" revolusi 25 Januari.

Video, yang sekarang beredar di kalangan pengguna situs jejaring sosial dan menyaksikan kenaikan luar biasa dilihat di situs berbagi video YouTube, merujuk pada peristiwa tahun 1995 ketika delegasi ulama Muslim dan tokoh Kristen mengunjungi Mubarak untuk mengucapkan selamat padanya yang dapat bertahan hidup atas percobaan pembunuhan di ibukota Addis Ababa Ethiopia.

Dalam video, Syaikh Sya'rawi, salah satu pendakwah dan ulama yang paling menonjol di Mesir, terlihat berdiri dengan Mubarak di hadapan ulama Islam almarhum Syaikh Muhammad al-Ghazali, Grand Syaikh Ghad al-Haq Ali Ghad al-Haq, Paus Koptik Shenouda III, dan kepala staf Mubarak, Zakaria Azmy di samping beberapa ulama muslim dan tokoh Kristen lainnya yang terus menyemangati "nasehat" Syaikh Sya'rawi kepada Mubarak.

"Presiden, saya akan meninggalkan dunia ini, "kata Syaikh Sya'rawi, sambil bersandar pada tongkat penopang. "Saya berencana tidak mengakhiri hidup saya dalam kemunafikan atau untuk memamerkan keberanian saya dengan arogansi, tapi saya akan menyampaikan pesan singkat kepada pemerintah, seluruh bangsa dan rakyat Mesir."

Syaikh Sya'rawi melanjutkan dengan mengatakan bahwa Allah memberikan kuasa untuk siapa pun yang Dia pilih dan tidak ada kuasa apapun manusia tanpa kehendak Allah.

"Tak seorang pun akan dapat memerintah di bumi jika Allah tidak menghendakinya dan tidak ada cara orang dapat berkonspirasi untuk merebut kekuasaan jika Allah tidak menginginkannya. Manusia merencanakan apa yang mereka mau dan hanya Allah yang tahu apa yang akan terjadi. "

Setelah menyatakan hal tersebut, Syaikh Sya'rawi menambahkan, terserah orang ini berkuasa dengan memilih cara bagaimana ia akan berurusan dengan rakyatnya.

"Jika penguasa memilih untuk bersikap adil, rakyat akan mengasihi dia dan akan mendapatkan keuntungan dari keadilannya. Jika ia memilih untuk menjadi tiran, rakyat akan membencinya. Rakyat membenci semua tiran apakah mereka penguasa atau bukan."

Syaikh Sya'rawi menyarankan siapapun yang ingin menjadi penguasa untuk tidak meminta kekuasaan, tapi menunggu sampai diminta dari diriNya sambil mengutip sabda Nabi Muhammad yang berkata: "Seorang pria yang diminta untuk melakukan sesuatu harus membantu dalam melakukannya dan seorang pria yang meminta untuk melakukan sesuatu harus bertanggung jawab penuh terhadap apa yang dilakukannya. "

Syaikh Sya'rawi mengatakan bahwa ini mungkin terakhir kalinya ia bertemu Mubarak dan itulah sebabnya dia ingin mengakhiri pembicaraannya dengan memberi nasihat kepada presiden.

"Jika anda takdir kami, maka mungkin Allah bersama dengan Anda. Jika kami takdir Anda, maka semoga Allah membantu Anda dengan beban yang Anda miliki. "

Warga Mesir yang telah melihat video ini setelah revolusi mengaitkan "nasehat" Syaikh Sya'rawi merupakan peringatan bahwa kekuasaan bersifat sementara karena bisa diberikan dan diambil oleh Allah.

Nasehat Syaikh Sya'rawi, kata mereka, adalah peringatan kepada Mubarak akan konsekuensi menjadi tirani dan terserah kepada penguasa untuk tetap berkuasa jika masih tetap dengan pendiriannya. Dan nasehat Syaikh Sya'rawi inilah yang dianggap sebagai prediksi akan adanya revolusi 25 Januari yang merupakan akibat langsung dari rezim yang tiran.(fq/aby)

Muslim Akan Terusir Dari London?



Pemerintah Inggris dilaporkan berencana untuk memotong anggaran perumahan yang ujung-ujungnya akan mendepak etnis minoritas, termasuk Muslim, dari ibukota London ke pinggiran-pinggiran kumuh di Inggris. Demikian menurut The Independent, Kamis kemarin.

"(Pemerintah Inggris) tidak ingin ada wanita, keluarga, anak-anak yang berpendapatan rendah dan, jelasnya, mereka tidak ingin perempuan kulit hitam, mereka tidak ingin perempuan etnis minoritas dan mereka tidak ingin wanita Muslim tinggal di pusat kota London," kata Karen Buck, Menteri Pekerjaan dan Pensiun dari kabinet bayangan dari Partai Buruh.

Pemerintah koalisi memamg telah mengumumkan rencana kontroversial untuk memotong tunjangan perumahan.

Berdasarkan rencana, manfaat perumahan akan dikurangi sampai £ 400 dalam waktu seminggu untuk rumah terbesar, dan £ 290 seminggu untuk rumah susun.

Rencana ini sedianya akan mulai berlaku bulan depan, dan itu artinya sewa rumah di London akan menjadi lebih tinggi daripada di bagian negara manapun di Inggris.

Sebuah laporan Cambridge Centre for Housing and Planning Research memperkirakan bahwa sampai dengan 269.000 rumah tangga akan berjuang untuk membayar sewa mereka, dan setengahnya lagi diperkirakan akan kehilangan rumah mereka.

Menurut Council London, diperkirakan 82.000 rumah tangga di seluruh ibukota akan berisiko kehilangan rumah mereka di bawah peraturan baru itu.

"Mereka ingin orang-orang meninggalkan London ke tempat-tempat seperti Barking dan Newham," kata Buck. "Saya tidak membenci Barking dan Newham. Masalahnya adalah kedua tempat ini sudah penuh dengan orang-orang yang sangat miskin. "

Di Inggris terdapat sekitar 2,4 juta Muslim. Kebanyakan Muslim terkonsentrasi di distrik Newham London timur, Tower Hamlets dan Waltham Forest. (sa/onislam)

Mesir Akan Akhiri Ekspor Gas ke Israel


Sebuah kampanye rakyat oleh sekelompok aktivis Mesir yang menentang ekspor gas ke Israel telah memenangkan kasus pengadilan terkait kesepakatan gas negara dengan Tel Aviv.

Pengadilan memutuskan kepada kementerian minyak bumi untuk "tidak mengekspor satu unit gas sebelum memenuhi kebutuhan lokal," kata pimpinan kampanye menentang ekspor Gas ke Israel, Yousri Ibrahim mengatakan kepada Press TV pada hari Rabu lalu.

Bagi rakyat Mesir, masalah memasok rezim Israel dengan gas selalu menjadi salah satu kontroversi. Rakyat Mesir memandang Israel sebagai musuh dan mereka menentang Mesir terlibat dalam setiap urusan dengan Israel.

Pasokan gas Mesir untuk Israel telah menjadi salah satu komoditi ekonomi utama dari perjanjian perdamaian 1979 yang disponsori AS antara kedua belah pihak.

Berdasarkan kesepakatan ekspor 2,5 miliar dolar dengan Tel Aviv, yang ditandatangani pada tahun 2005, rezim Israel mendapat sekitar 40 persen pasokan gas dari Mesir dengan harga sangat rendah.

Namun, setelah Mesir menghadapi pemadaman listrik musim panas lalu karena kekurangan gas, para pakar sebagian besar menuntut adanya revisi kesepakatan itu.

Juru Bicara Ikhwanul Muslimin, Walid Shalaby juga mengatakan kepada Press TV, "Kesepakatan ini dibuat dalam kegelapan, jauh dari pandangan badan pengawas dan legislatif. Hal ini harus disampaikan kepada parlemen baru yang akan memutuskan siapa yang akan mengekspor dan menentukan harga gas yang diekspor."

Pada hari Rabu lalu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengumumkan bahwa Tel Aviv akan mempertimbangkan kembali rencana energi nuklir mereka untuk tahun mendatang dan memilih gas bumi sebagai alternatif utama.

Mesir telah kembali mengekspor gas alam ke Israel setelah absen selama satu bulan karena ledakan yang merusak pipa pengiriman gas ke Israel, Yordania dan Suriah.(fq/prtv)

Sunday, March 13, 2011

TV Satelit Ikhwanul Muslimin Akan Mulai Beroperasi Bulan April

Ikhwanul Muslimin berencana akan meluncurkan saluran televisi satelit menggunakan satelit NILESAT, kata Abdil Rahman al-Barr, seorang anggota maktab al-irsyad Ikhwan dan salah seorang anggota kelompok Mufti Ikhwan. Ini akan menjadi saluran TV resmi pertama jamaah Ikhwan.

Saluran TV ini akan diuji coba pada bulan April dan secara resmi diluncurkan pada tanggal 1 Mei. Saluran TV Ikhwan akan menyiarkan program politik, sosial dan agama serta talkshow. Saluran ini akan mendapatkan bantuan dari pakar Qatar yang berbasis di saluran berita Al Jazeera dan menggunakan beberapa staf ikhwanonline.com, situs resmi Ikhwan. Maktab al-irsyad Ikhwan telah menghubungi kantor administrasi Ikhwan di sekitar Mesir untuk meminta mereka untuk merekomendasikan wartawan yang akan ditempatkan di TV Ikhwan.

Pelamar akan dilatih sebelum mengalami beberapa test. Pintu lowongan kerja ini akan terbuka untuk profesional media dari seluruh spektrum untuk bergabung dengan kru saluran TV ikhwan, sehingga berbagai gagasan dapat disajikan, Al-Barr ditambahkan.

Al-Barr mengatakan inisiatif ini sejalan dengan keinginan Ikhwan untuk berkomunikasi dengan masyarakat dan menyatakan orientasi politiknya. Dia mengatakan saluran tersebut akan memainkan peran yang mencerahkan.

Dia mengungkapkan bahwa rezim mantan Presiden Hosni Mubarak telah mencegah Ikhwan mendirikan sebuah saluran TV sendiri di masa lalu dengan menangkap puluhan anggotanya.

Nama saluran baru masih diperdebatkan. Beberapa anggota Ikhwan ingin nama saluran TV itu adalah "Tahrir" untuk menghormati revolusi Mesir, dan lainnya mengatakan bahwa saluran TV Ikhwan harus membawa nama jamaah, kata sumber Ikhwan.(fa/almasryalyoum)

Monday, March 07, 2011

Survei: Israel Masih Menjadi Negara yang Paling Tidak Populer di Dunia

Israel adalah salah satu negara yang paling tidak populer di dunia, menurut survei yang dilakukan oleh GlobeScan untuk BBC yang dilakukan di 27 negara yang berbeda.

Lebih dari 28.000 orang yang disurvei antara bulan Desember 2010 dan Februari tahun 2011 dalam survei yang dirancang untuk mengukur sikap masyarakat terhadap berbagai negara di seluruh dunia.

Hanya 21% dari mereka yang disurvei menyatakan pendapat positif mereka terhadap Israel, sementara 49% menyatakan sikap negatif terhadap negara Yahudi tersebut. Namun, jumlah yang berpandangan positif meningkat dibandingkan dari tahun lalu, ketika tahun lalu hanya 19% yang pro-Israel.

Dari 17 negara yang termasuk dalam survei, hanya tiga negara yang ditemukan negara yang kurang populer dibanding Israel yaitu Pakistan, Korea Utara, dan Iran - dengan hanya 17% dan 16% dari mereka yang disurvei mendukung ketiga negara itu. Lebih dari 55% dari orang yang disurvei menyatakan sikap negatif mereka terhadap negara-negara ini.

Negara-negara di mana mayoritas penduduk menunjukkan opini positif mereka terhadap Israel hanya sedikit. Di AS, 43% mendukung Israel sedangkan 41% menentang negara itu, di Rusia rasionya adalah 35% sampai 27%, di Ghana 32% hingga 27%, dan di India 21% sampai 18%.

23 negara lainnya yang disurvei mengungkapkan mayoritas masyarakat menentang negara Yahudi. Cina adalah satu-satunya negara di mana dukungan untuk Israel semakin tumbuh - sebesar 10% - tetapi tetap pada rasio 40% sampai 48%. Di banyak negara Barat - Inggris, Kanada, Australia, Spanyol, dan Portugal - dukungan terhadap Israel ditemukan semakin berkurang.

Jerman hasil survei menjadi negara yang paling populer, dan Inggris menduduki peringkat kedua dalam daftar negara terpopuler. Brasil melompat kepopulerannya dari 40% menjadi 49% dan Afrika Selatan, yang menjadi tuan rumah Piala Dunia 2010, juga meningkat status populernya.

AS memperbaiki posisinya selama tahun keempat yang berjalan, tetapi tertinggal di belakang Kanada, Uni Eropa, Jepang, Perancis, dan Brasil. Namun AS mendapat tanggapan negatif terutama dari negara-negara Muslim, seperti Pakistan, Turki, dan Mesir.

AS terlihat menjadi lebih baik di Indonesia, di mana 58% menyatakan pandangan positif tentang negara adidaya tersebut, hal ini dimungkinkan karena kunjungan Presiden Barack Obama abru-baru lalu ke Jakarta.(fq/ynet)

Sunday, March 06, 2011

Oposisi Berhasil Kuasai Kampung Halaman Gaddafi

Laporan terakhir mengatakan pasukan pasukan revolusioner Libya dan pengunjuk rasa, menuju ke wilayah timur dari sebelah barat negara itu, dan berhasil menguasai koat Sirt yang merupakan kampung Muammar Gaddafi.

Kota ini sebelumnya dikuasai oleh pasukan yang setia kepada penguasa Libya Muammar Gaddafi sejak revolusi di mulai lebih dari dua minggu lalu namun jatuh ke tangan pengunjuk rasa pada hari Sabtu kemarin (5/4).

Pasukan Oposisi juga mengatakan mereka telah menembak jatuh dua helikopter milik pasukan yang setia kepada Kolonel Gaddafi dekat Ras Lanuf dan Ben Jawad.

Pejuang Revolusioner juga berhasil mengendalikan kota kaya minyak Ras Lanuf. Mereka merebut kota itu setelah terjadi pertempuran sengit, yang dilaporkan menewaskan sedikitnya delapan orang.

Perkembangan terbaru ini datang pada saat adanya laporan pertempuran terbaru telah terjadi di kota barat Libya Zawiyah.

Saksi mata mengatakan pasukan oposisi telah menghancurkan tank pro-Gaddafi dan menangkap sejumlah anggota pasukan mereka.

Insiden ini datang beberapa jam setelah pihak oposisi menghadapi serangan yang dilakukan oleh pasukan pro-Gaddafi untuk merebut kembali kota itu.

Sedikitnya 30 orang, termasuk perempuan dan anak-anak, telah terbunuh.

Sementara itu, di Benghazi, puluhan orang tewas dan banyak lainnya terluka setelah pasukan pemerintah yang menggunakan pesawat tempur membom sebuah depot senjata di dekat kota.

Aksi Protes telah menyebar ke Tripoli, yang merupakan basis kubu Gaddafi. Bentrokan meletus di kota setelah loyalis Gaddafi menembakkan gas air mata untuk membubarkan demonstran.(fq/prtv)

Rakyat Oman Lanjutkan Demo Tuntut Reformasi



Ratusan warga Oman melakukan aksi demo damai di kota-kota Sohar, Salalah, dan ibukota Muscat untuk menyerukan reformasi politik dan peningkatan upah minimum bagi pekerja.

Pada hari Jumat kemarin (4/3), sekitar 500 demonstran, kebanyakan anak muda, menuntut adanya hukuman keras untuk pejabat yang korup, perombakan kabinet, dan peningkatan upah minimum. Sejumlah besar orang yang tergabung dalam demo tersebut juga melaksanakan shalat di lokasi aksi mereka, kantor berita melaporkan.

Para demonstran mengatakan mereka menginginkan mendapat suara yang lebih besar dalam pemerintahan dan menyerukan semua dewan penasehat yang ditunjuk untuk diganti menjadi parlemen yang penuh di kesultanan Teluk Arab, yang terletak di Selat strategis Hormuz.

Pasukan keamanan berada dalam kondisi siaga penuh, mereka hanya memantau untuk mencegah bentrokan seperti yang terjadi minggu lalu, yang mengakibatkan sejumlah korban, DPA melaporkan.

Selama seminggu terakhir, Sultan Oman Qaboos telah membuat beberapa perubahan, berjanji untuk menciptakan 50.000 pekerjaan baru bagi warga Oman dan akan mengalokasikan keuntungan bagi para penganggur.

Analis politik mencatat bahwa, berbeda dengan peristiwa baru-baru ini di Mesir, Tunisia, Yaman, dan Libya, di demonstrasi di Oman belum diarahkan secara langsung kepada penguasa negara mereka sendiri.

Mereka mengatakan bahwa demonstrasi, dipicu oleh keluhan politik dan sosial, tidak ada satupun negara Arab yang kebal dari gelombang ketidakpuasan yang melanda seluruh dunia Arab.

Demonstrasi di Oman dimulai pada tanggal 26 Februari setelah adanya protes massa yang berhasil menggulingkan pemimpin otoriter di Tunisia dan Mesir dan kemudian menyebar ke negara-negara lain di kawasan, termasuk Bahrain dan Yaman.(fq/prtv)

Friday, March 04, 2011

Frank Gaffney: Obama Harus Mengutuk Hukum Syariah


Sekitar 100 demonstran berkumpul di luar Gedung Putih Kamis kemarin (3/3) untuk menyerukan Presiden Barack Obama mengecam setiap dan semua upaya yang akan menerapkan hukum Syariah di Amerika Serikat.

Para pengunjuk rasa ini berkumpul sebelumnya dimaksudkan untuk melakukan aksi demonstrasi tandingan melawan ulama Muslim Inggris Anjem Choudary yang telah dijadwalkan akan berdemo di depan gedung putih, tapi karena Anjem Choudary membatalkan aksinya pada menit-menit terakhir, para demonstran ini mengalihkan perhatian mereka dengan berdemo untuk melawan kekuatan pro-Syariah secara nasional.

Frank Gaffney, presiden dari Pusat Kebijakan Keamanan, memimpin demonstran menyerukan Obama untuk mengeluarkan pernyataan resmi mengutuk hukum Syariah.

"Mungkin ada orang di sini yang ingin secara eksplisit memaksakan Syariah di negara ini," kata Gaffney, mengacu kepada aksi Choudary yang batal digelar Kamis kemarin. "Kami siap untuk melakukan debat dengan mereka, tapi kami juga ingin menyerukan kepada mereka yang ingin menerapkan Syariah, namun melakukannya secara diam-diam."

Gaffney berpendapat Muslim seperti Feisal Abdul Rauf, imam yang sebelumnya berada di balik rencana pembangunan Masjid Ground Zero, bertujuan untuk pelaksanaan hukum Syariah secara penuh di AS, sama seperti Choudary, tetapi ia melakukannya secara lebih "tersembunyi" atau dibelakang layar.

"Syariah adalah politik agama, militer, program hukum yang akan memaksa orang-orang mematuhi hal itu dan berusaha untuk memaksakannya pada kita semua," kata Gaffney.

"Kami percaya bahwa ini adalah saat di mana sangat penting bagi rakyat Amerika mengerti apa bahayanya menerapkan hukum syariah."(fq/theDC)

Wednesday, March 02, 2011

Wanita Yaman Dalam Revolusi

Terkadang "Revolusi" tidak memisahkan antara laki dan perempuan. Di Yaman, "Revolusi" yang sekarang sedang bergerak, bisa memberikan gambaran, di mana para perempuan ikut terlibat aktif. Mereka mempunyai peran yang penting dalam gerakan menumbangkan rezim Ali Abdullah Saleh, yang sudah berkuasa sudah lebih dari 30 tahun.

Tawakul Karman, aktivis Yaman yang paling gigih, dan dengan jilbab yang panjang, seorang ibu yang berumur 32 tahun, ikut mengobarkan "Revolusi" untuk menggulingkan rezim otokrat di Yaman. Tawakul mengkoordinir massa dan menggalang kekuatan yang sangat berani, menghadapi pasukan militer yang terus mengepung ibukota Sana'a. Perempuan yang mempunyai tiga orang anak itu, sudah lebih dari dua minggu, berada di lapangan depan Universitas Sana'a.

Tawakul, kepada sebuah wartawan majalah Time, mengatakan, kami memperjuangkan kebebasan berekspresi dan menuntut kebebasan. "Kami menolak kepemimpin otokrat yang sudah merampok rakyat, dan menghilangkan kesempatan bagi masa depan generasi muda Yaman", ujarnya.

"Kami menderita karena penguasa yang terus mengontrol negara, melalui perubahan konstitusi yang akan mengubah Yaman menjadi kerajaan," kata Tawakul. Yaman, seperti Tunisia dan Mesir, perlu mengakhiri kediktatoran. Ali Abdullah Saleh telah berkuasa sejak tahun 1978 - setahun lebih lama dari Mubarak. "Kombinasi antara, korupsi, kemiskinan, kediktatoran, dan pengangguran telah menciptakan revolusi ini," katanya. "Ini ketidakadilan yang mirip seperti gunung berapi. Korupsi meledak menjadi sebuah revolusi, sementara peluang untuk kehidupan yang baik suatu saat akan datang", tambahnya.

Lebih dari 5 juta rakyat Yaman hidup dalam kemiskinan, dan hampir setengahnya buta huruf. Minyak langka, dan cadangan air menurun (ini merupakan statistik sering diulang) bahwa Yaman akan menjadi negara pertama di dunia yang menghadapi kelangkaan air. Tahun 2025 pada tingkat kebutuhan air, semakin langka, dan tidak mungkin lagi dapat tercukupi. Namun pemerintah tampaknya tidak peduli atau tidak mau, untuk mengatasi masalah dasar masyarakat, kata Karman.

Seperti diceritakan oleh Tawakul bahwa dirinya telah melakukan protes ratusan kali, baik di utara negara dan selatan. Tapi pemerintah menolak campur tangan, seperti dalam kasus Ja'ashin. Di mana 30 keluarga diusir dari desa mereka, tanah mereka dirampas oleh pemimpin suku yang dekat kepada Presiden.. Inilah yang mengakibatkan lahirnya "Revolusi" di jalan-jalan ibukota Yaman sekarang. "Saya tidak melihat apapun, baik itu pelanggaran hak asasi manusia atau laporan korupsi yang bisa mengguncang rezim ini. Mereka tidak pernah peduli atas tuntutan kami", tambahnya.

"Kami akan mengakhiri kekuasaan Ali Abdullah Saleh di Yaman, seperti sekarang yang terjadi di kawasan Arab dan Afrika Utara", tegas Tawakul. "Kami bertekad bahwa rezim yang korup ini harus jatuh", tambahnya.

Di Tunisia ada Mohammed Bouazizi, yang membakar dirinya , dan di Mesir ada Khaled Said, korban kebrutalan polisi. Untuk Yaman, kata Karman, itu adalah Ja'ashin. "Slogan mereka adalah 'Ali Abdullah Saleh membuat saya lapar", ujar Tawakul. Di mana Tawakul yang menjadi 'ikon' gerakan "Revolusi" di Yaman, dan terlibat aksi penggulingan rezim Ali Abdullah Saleh. (mh/tm)

Turki Melepas Kepergian "Mujahid Erbakan"

Rakyat Turki, termasuk para pemimpin politik di negara itu, memberikan penghormatan terakhir mereka pada hari Selasa kemarin (1/3) terhadap mantan Perdana Menteri Necmettin Erbakan, pendiri gerakan modern Islam di negara itu, yang meninggal pada hari Minggu lalu.

Suasana penuh haru di Masjid Fatih Istanbul dan penjaja keliling menjual syal yang dihiasi dengan pesan "Mujahid Erbakan", rakyat Turki menganggap Erbakan sebagai seorang prajurit suci, pada saat sebagian pelayat meneriakkan "Allahu Akbar" melepas kepergian Erbakan.

Perdana Menteri Tayyip Erdogan dan Presiden Abdullah Gul, yang keduanya "murid" Erbakan, bergabung dengan para pemimpin lainnya untuk melaksanakan shalat jenazah di depan keranda yang diletakkan di halaman masjid dan terbungkus dengan kain hijau yang dihiasi dengan ayat-ayat Alquran.

Jalan-jalan, atap dan balkon rumah di sekitar masjid penuh sesak dengan laki-laki mengenakan penutup kepala, dan perempuan, baik yang berjilbab ataupun tidak memakai jilbab - memberikan tanda hormat mereka kepada Erbakan. Beberapa pelayat membawa bendera Palestina.

Diperkirakan ada ratusan ribu orang yang berada disekitar masjid.

"Erbakan adalah seorang jenius," kata seorang mahasiswa bernama Thalhah Celik (17 tahun), saat ia mengikatkan pita hijau di kepalanya. "Meskipun mereka memiliki perbedaan-perbedaan di antara mereka, Erdogan mengikuti jalannya."

Erbakan, yang meninggal karena gagal jantung di rumah sakit Ankara dalam usia 85 tahun, merintis politik Islam di Turki dan membuka jalan bagi keberhasilan berikutnya dari Erdogan dengan partai AKP nya.

Partai Erdogan telah mendominasi politik Turki selama sepuluh tahun terakhir, sedangkan partai Erbakan, yang lebih kental akar Islam-nya, mendapat dukungan terbatas.

Perwakilan dari 60 negara, termasuk Mesir, India, Pakistan dan Indonesia juga menghadiri pemakaman Erbakan.

Erbakan mencapai puncak keberhasilannya pada tahun 1996 ketika ia menjadi perdana menteri pertama dari kalangan Islam dalam sejarah modern Turki setelah partainya memenangkan pemilu tahun 1995.

Setelah satu tahun berkuasa, militer yang kuat memaksanya untuk mengundurkan diri, militer khawatir pemerintahan Erbakan akan membawa Turki menjadi Islam dan mengganti Turki yang sekuler.

Pengadilan tinggi negara melarang Partai Kesejahteraan Erbakan pada Januari 1998 untuk kegiatan anti-konstitusional, menyita aset dan melarang anggota partai Erbakan dan lainnya dari politik selama lima tahun.

"Rezim tua itu tidak mentolerir dirinya dan menutup partainya. Tapi ia membuka jalan bagi generasi baru," Kata Ali Sever, seorang pria 76 tahun ketika ia berdiri di antara para pelayat.

Pada saat perwira militer, termasuk Jenderal Hayri Kivrikoglu, komandan Angkatan Darat Turki, bergabung dengan jemaat di dalam masjid, anggota partai Erbakan meneriakkan: "Laa Ilaha Ilallah, Allahu Akbar."

Erbakan meletakkan dasar-dasar gerakan Islam pada tahun 1970, membangun sebuah partai yang menarik penduduk pedesaan konservatif dan warga perkotaan miskin di negara itu di mana agama secara resmi dikeluarkan dari kehidupan politik.

Dia juga telah dilarang dari aktivitas politik, bersama dengan politisi lain, setelah kudeta tahun 1980.(fq/wb)

Komandan Infanteri Militer Libya Bergabung dengan Kubu Anti Gaddafi

Komandan pasukan infanteri militer Libya telah bergabung dengan revolusi melawan rezim Muammar Gaddafi, sementara itu masyarakat internasional mulai meningkatkan tekanan terhadap negara Afrika Utara tersebut untuk menghentikan kekerasan.

Al Jazeera Arab melaporkan pembelotan komandan infanteri tersebut pada Selasa kemarin (1/3).

Perkembangan ini datang pada saat banyak pejabat pemerintah dan militer yang lari dari kamp Gaddafi karena tindakan keras pemerintah terhadap para demonstran.

Sebelumnya, salah satu putra penguasa Libya ini, Saif al-Arab Gaddafi, bergabung dengan pengunjuk rasa di timur kota Benghazi. Ia awalnya dikirim ke sana oleh ayahnya untuk menindak pengunjuk rasa di kota.

Menteri Kehakiman Libya Mustafa Abdel Galil dan Menteri Dalam Negeri Abdel Fatah Yunes mengundurkan diri pekan lalu dan bergabung dengan revolusi rakyat.

"Satu-satunyanya tujuan kami adalah untuk membebaskan Libya dari rezim ini dan kemudian rakyat bisa memilih pemerintah yang mereka inginkan," kata Abdel Galil dalam sebuah wawancara dengan Al Jazeera setelah pengunduran dirinya.

Ahmad Gaddaf al-Dam, salah satu pejabat tinggi keamanan Libya, juga mengundurkan diri.

Utusan Libya untuk Liga Arab, Abdel Moneim al-Honi, dan duta besar negara untuk China, Hussein Sadeq Al Misurati, mengundurkan diri pada hari Minggu pekan lalu untuk bergabung dengan protes rakyat.

Dengan meningkatnya tekanan internasional pada Gaddafi, Majelis Umum PBB dengan suara bulat menyetujui penangguhan Libya dari Dewan HAM PBB pada hari Selasa kemarin.

Sekjen PBB membuat pengumuman itu dalam sebuah pidato di Majelis Umum PBB di New York.

Ban juga mendesak Majelis Umum untuk bertindak tegas terhadap krisis Libya, yang menyatakan bahwa rakyat yang telah diperlakukan tidak manusiawi oleh rezim Gaddafi.

Pangkalan AS dan NATO di Italia dilaporkan mempersiapkan aksi militer terhadap Libya, meskipun adanya peringatan Rusia menentang pengerahan pasukan asing ke negara Afrika Utara tersebut.(fq/prtv)

Tuesday, March 01, 2011

Inilah Kelompok Anti Gaddafi yang "Bermain" di Libya

Ada banyak kelompok yang 'bermain' dalam aksi menentang pemerintahan Gaddafi di Libya. Libya sendiri merupakan sebuah negara yang terdiri dari banyak suku dan klan. Dan hampir semua kelompok oposisi pemerintah tinggal di pengasingan di luar negeri. Kelompok oposisi di pengasingan telah mempublikasikan sebuah deklarasi pada tanggal 14 Februari 2011 lalu, yang menyerukan Gaddafi untuk mengundurkan diri.

Kelompok-kelompok yang menandatangani deklarasi meminta Gaddafi untuk turun adalah: Gerakan Keadilan Sosial dan Uni Demokrasi, Front Nasional Keselamatan Libya, Gerakan Nasional Libya, Persatuan Gerakan Islam Libya, Konferensi Oposisi Libya, Gerakan Cukup, Komisi Libya untuk Keadilan dan Kebenaran dan Persatuan intelektual dan Penulis Libya.

Sedangkan gerakan oposisi terkuat di Libya adalah Ikhwanul Muslimin Libya, Front Keselamatan Nasional Libya dan gerakan-gerakab jihad.

Ikhwatul Islamiyah Libya
Ikhwatul Islamiyah Libya didirikan pada tahun 1979. Seperti Ikhwanul Muslimin Mesir, sasaran dan tujuan dasar kelompok ini berprinsip harus adanya "negara Islam." Sesudah tahun 1993 Ikhwatul Islamiyah Libya mulai menyebut diri mereka Ikhwanul Muslimin Libya.

Selama era tujuh puluhan dan delapan puluhan karena pendekatan keras dan tanpa ampun administrasi Gaddafi, pendiri dan administrator kelompok Ikhwan telah ditahan di tempat yang sangat rahasia.

Untuk sementara waktu Syaikh Muhammad bin Ghali mewakili Ikhwanul Muslimin Libya dalam setiap pertemuan kelompok tersebut. Namun dalam sebuah wawancara tahun sembilan puluhan oleh majalah Al Muslim, Rasyid Al Muntasar disebut-sebut sebagai orang yang bertanggung jawab atas gerakan Ikhwanul Muslimin Libya. Juga dilaporkan Abu Abdullah Sin mewakili Ikhwanul Muslimin Libya di beberapa organisasi. Diperkirakan bahwa orang-orang inilah yang menjadi administrator gerakan Ikhwanul Muslimin Libya selama beberapa periode tertentu.

Ikhwanul Muslimin Libya berpendapat bahwa Libya merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dunia Islam. Ikhwan Libya melihat pemerintahan Libya sebagai rezim yang bertarung melawan Islam, membatasi kebebasan dan menindas rakyat.

Ikhwan Libya mengklaim bahwa pelarangan berdirinya partai politik dan kegiatan-kegiatannya di Libya oleh rezim yang berkuasa dan kontrol ketat Gaddafi terhadap peradilan dan semua organisasi sosial, bertentangan dengan hak asasi manusia.

Front Nasional Keselamatan Libya
Didirikan pada tahun 1981 dan menentang pemerintahan Gaddafi. Front ini bertujuan untuk menggulingkan Gaddafi dan mendirikan sebuah sistem konstitusional dan demokratis. Tujuan dipisahkan ke dalam sebelum dan setelah Gaddafi.

Gerakan-gerakan Jihad
Ada beberapa gerakan jihad di Libya."Gerakan Syuhada" dan "Kelompok Pejuang Islam" adalah dua gerakan jihad penting yang telah membuat suara mereka didengar di Libya.

Konflik pertama antara gerakan-gerakan jihad dan pemerintahan Gaddafi terjadi pada tahun 1986 di kota Benghazi.

Pembunuhan Ahmad Misbah al Warifli, seorang anggota "Komite Revolusi" yang didirikan oleh Gaddafi di Benghazi, dikenal sebagai konfrontasi pertama antara rezim Gaddafi dengan gerakan jihad.

Ahmad Misbah al Warifli tewas pada bulan Agustus, 1986, oleh 9 anggota gerakan Jihad karena sikap kerasnya khususnya terhadap PKL di kota Benghazi dan penindasan yang ia terapkan keapda rakyat. Setelah pemerintahan Gaddafi mengeksekusi sembilan orang anggota gerakan Jihad pada Oktober, 1987, konflik bersenjata dimulai.

Secara umum rezim Libya dan, khususnya, para anggota "Komisi Revolusi" dianggap sebagai musuh di mata rakyat Benghazi.

Dalam periode berikutnya pemerintahan Libya sering melakukan penggerebekan di masjid gerakan jihad, khususnya di Tripoli.

Gerakan-gerakan lainnya

Pada tanggal 15 Februari 2011, anggota gerakan jihad membentuk kelompok baru yang disebut "Gerakan Islam Libya untuk Perubahan." Menunjukkan bahwa mereka bertujuan untuk mengubah pemerintah Libya dengan cara damai, kelompok ini mengumumkan bahwa mereka tidak bersenjata.

Gerakan, yang meliputi anggota gerakan keagamaan dan anggota kelompok Islam yang ditangkap sebelumnya, menyerukan kepada rakyat Libya untuk bergabung dengan mereka.

Setelah kemerdekaan di Libya, gerakan sosial seperti Partai Baath Arab sosialis, Hizbut Tahrir al Islami dan gerakan nasionalis Arab menunjukkan kehadiran mereka untuk beberapa waktu. Ada juga kelompok komunis, sosialis, liberal dan pendukung demokrasi di negara ini dan kelompok masyarakat sipil membuat berbagai kegiatan.

Seperti di negara-negara Arab lainnya, mayoritas rakyat di Libya tidak memiliki hubungan dengan partai politik. (fq/wb)

ALQURAN & RECITATION

Quran Explorer - [Sura : 1, Verse : 1 - 7]