Sekitar 100 demonstran berkumpul di luar Gedung Putih Kamis kemarin (3/3) untuk menyerukan Presiden Barack Obama mengecam setiap dan semua upaya yang akan menerapkan hukum Syariah di Amerika Serikat.
Para pengunjuk rasa ini berkumpul sebelumnya dimaksudkan untuk melakukan aksi demonstrasi tandingan melawan ulama Muslim Inggris Anjem Choudary yang telah dijadwalkan akan berdemo di depan gedung putih, tapi karena Anjem Choudary membatalkan aksinya pada menit-menit terakhir, para demonstran ini mengalihkan perhatian mereka dengan berdemo untuk melawan kekuatan pro-Syariah secara nasional.
Frank Gaffney, presiden dari Pusat Kebijakan Keamanan, memimpin demonstran menyerukan Obama untuk mengeluarkan pernyataan resmi mengutuk hukum Syariah.
"Mungkin ada orang di sini yang ingin secara eksplisit memaksakan Syariah di negara ini," kata Gaffney, mengacu kepada aksi Choudary yang batal digelar Kamis kemarin. "Kami siap untuk melakukan debat dengan mereka, tapi kami juga ingin menyerukan kepada mereka yang ingin menerapkan Syariah, namun melakukannya secara diam-diam."
Gaffney berpendapat Muslim seperti Feisal Abdul Rauf, imam yang sebelumnya berada di balik rencana pembangunan Masjid Ground Zero, bertujuan untuk pelaksanaan hukum Syariah secara penuh di AS, sama seperti Choudary, tetapi ia melakukannya secara lebih "tersembunyi" atau dibelakang layar.
"Syariah adalah politik agama, militer, program hukum yang akan memaksa orang-orang mematuhi hal itu dan berusaha untuk memaksakannya pada kita semua," kata Gaffney.
"Kami percaya bahwa ini adalah saat di mana sangat penting bagi rakyat Amerika mengerti apa bahayanya menerapkan hukum syariah."(fq/theDC)
No comments:
Post a Comment