Khalid Misyal, Kepala Politbiro Hamas mengatakan Selasa kemarin (10/5) bahwa gerakannya bersedia untuk memberikan Israel waktu perpanjangan selama satu tahun untuk mengakui negara Palestina di perbatasan tahun 1967 dengan Yerusalem sebagai ibukotanya.
Misyal mengatakan bahwa Hamas tidak akan menyatakan perang terhadap Israel pada akhir tahun ini, melainkan, akan menambahkan kartu tambahan untuk pengakuan mereka.
Pada kunjungan ke Mesir untuk bertemu dengan faksi-faksi yang memimpin pemberontakan terhadap Mubarak, Misyal mengatakan "agar Israel tidak menemukan alasan untuk menghalangi kesepakatan persatuan, kita bersedia untuk menawarkan perpanjangan satu tahun dalam rangka untuk memeriksa niat mereka. "
Misyal menolak untuk mengkritik rezim Mesir sebelumnya dan mengatakan bahwa mereka pernah memiliki peran positif terhadap masalah Palestina dan semua isu tentang persatuan Palestina dan urusan internal Palestina.
Dalam sebuah wawancara dengan kantor berita Reuters, hari Minggu lalu Misyal mengatakan bahwa masalah pengakuan Palestina oleh Israel hanya dapat diatasi setelah negara merdeka didirikan di Tepi Barat dan Jalur Gaza.
"Pertama memungkinkan rakyat Palestina untuk hidup di tanah mereka secara bebas ... untuk mendirikan negara merdeka mereka sendiri... kemudian meminta rakyat Palestina, pemerintah dan para pemimpin tentang posisi mereka terhadap Israel," katanya menegaskan.
Misyal menambahkan masyarakat internasional harus menekan Israel untuk mengakui Palestina, bukan sebaliknya. "Israel harus mendapat tekanan," tegasnya.
"Apa yang dibutuhkan hari ini ... adalah melakukan perlawanan dalam segala bentuknya, yang bersenjata dan perjuangan masyarakat," katanya, menambahkan bahwa ia berniat untuk mencoba membujuk Fatah untuk mengadopsi pendekatan baru untuk memaksa Israel mengakhiri pendudukan. (fq/ynet)
No comments:
Post a Comment