Banyak masalah yang dibahas, termasuk masa depan Partai Kebebasan dan Keadilan yang baru terbentuk, dan peranannya dalam perjuangan politik di Mesir.
Sementara, Jamaah Ikhwanul Muslimin melalui Partai Kebebasan dan Keadilan, hanya akan mencalonkan calon presiden dari anggotanya, jika dalam pemilihan parlemen yang akan berlangsung pada September mendatang, dan Partai Kebebasan dan Keadilan mendapatkan 50 persen kursi dari seluruh jumlah kursi di parlemen.
Sampai hari akhir dalam pertemuan Dewan Syuro, tidak diputuskan kepada siapa Partai Kebabasan dan Keadilan akan memberikan dukungan politiknya pada kandidat presiden mendatang. Nampaknya, Jamaah Ikhwan di Mesir, sangat hati-hati dalam mengambil keputusan politik, yang berkaitan dengan pemilihan presiden Mesir mendatang. Jamaah Ikhwan masih akan menunggu, seberapa besar dukungan rakyat Mesir terhadap Partai Kebebasan dan Keadilan yang akan ikut dalam proses politik di Mesir.
Pertemuan itu berkahir dengan memilih Dr Mohamed Morsy, yang pernah memimpin blok oposisi di Parlemen Mesir, sebagai pemimpin Keadilan yang baru terbentuk, dan Dr Essam Al-Erian sebagai wakil nya. Sedangkan Dr Saad Ketatny menjadi Sekjen (Sekrateris Jendral) partai yang baru itu. Ketiganya adalah untuk meninggalkan posisi mereka saat ini dijabat dalam biro ekskutif di dalam Jamaah Ikhwan. Ketiga juga merupakan tokoh-tokoh senior dalam Jamaah Ikhwan di Mesir.
Jamaah Ikhwan di Mesir memilih kebijakan, di mana memisahkan Partai dari Jamaah. Jamaah tetap dikelola dan dipimpin oleh Dr.Mohammad Badie sebagai Muryid 'Aam, sedang Partai Keadilan di pimpin Mohamed Morsy dan Dr Essam El Erian serta Dr. Saad Ketany. Ketiga tokoh Jamaah Ikhwan kemudian melepaskan jabatannya di biro Eksekutif Biron Jamaah Ikwhan.
Meskipun tidak ada keputusan yang diputuskan, apakah akan membentuk koalisi dengan kekuatan politik lainnya, tetapi Jamaah Ikhwanul nampaknya akan bekerja dengan kelompok politik lain untuk membangun Mesir sesuai dengan visi politik masa depan yang diyakini.
Ketatny menjelaskan bahwa begitu partai mengeluarkan keputusannya akan mandiri menjadi entitas yang terpisah Jamaah Ikhwan, meskipun Jamaah Ikhwan dan Partai Kebebasan akan mengkoordinasikan kebijakan-kebijakan yang penting dan strategis.
Jamaah Ikhwan menegaskan bahwa partai akan mencakup anggota dari seluruh lapisan masyarakat Mesir. Partai Kebebasan dan Partai Keadilan akan menjadi kekuatan sipil dengan prinsip-prinsip dasar Islam, yang cocok untuk semua ketentuan hukum Mesir dan konstitusi.
Morsy mempertahankan bahwa Jamaah adalah Jamaah Islam yang hanya mengeluarkan kebijakan-kebijakan strategis bagi partai, dan tidak akan terlibat dalam hal-hal yang sifatnya orperasional partai. (mh/ikwb)
No comments:
Post a Comment