Sunday, October 11, 2009

Memalukan, Irak dan Afghanistan Masih di Jajah AS, Obama Dapat Nobel Perdamaian

Presiden Amerika Barack Obama secara sensasional memenangkan hadiah Nobel Perdamaian pada hari Jumat kemarin setelah kurang dari setahun dia menduduki posisi sebagai presiden AS dan atas usaha diplomatiknya yang "luar biasa" untuk mewujudkan perdamaian dunia.

Obama mendapat penghargaan hadiah nobel menurut komite Nobel atas Upayanya untuk meningkatkan diplomasi internasional dan kerjasama di antara masyarakat dunia dan mengkampanyekan perlucutan senjata nuklir.

"Diplomasi Obama didirikan dalam konsep bahwa mereka yang memimpin dunia harus melakukan tindakan atas dasar nilai-nilai dan sikap yang dianut oleh Mayoritas dari populasi dunia."

Obama menduduki kantor kepresidenan pada Januari 2009 lalu dari mantan presiden George W. Bush, yang masa delapan tahun kekuasaannya mengeluarkan kebijakan untuk menginvasi dua negara muslim; Afganistan dan Irak.

Sejak menjadi presiden AS - Obama telah menerapkan kebijakan untuk meningkatkan hubungan keterlibatan Amerika dengan negara-negara dunia.

Dalam pidato ke dunia Islam di Mesir pada bulan Juni lalu, Obama menjanjikan kebijakan baru terhadap dunia Islam.

Obama yang merupakan presiden kulit hitam Amerika pertama, juga menyerukan kepada negara-negara di dunia untuk menghapuskan senjata nuklir dari seluruh dunia.

"Kami berharap ini merupakan sedikit Kontribusi Untuk meningkatkan apa yang ia telah coba lakukan," kata ketua Komite Nobel Thorbjoern Jagland dalam sebuah konferensi pers.

Sewaktu ditanya bagaimana hadiah nobel dapat diberikan kepada Obama kurang dari satu tahun jabatannya sebagai presiden AS, Jagland berkata: "Hal ini karena kami ingin mendukung apa yang dia sedang coba capai."

"Ini merupakan tanda yang jelas bahwa kami ingin menganjurkan hal yang sama seperti yang telah dia lakukan."

Masyarakat dunia menyambut dengan pro dan kontra atas hadiah nobel yang diterima Obama.

"Penghargaan ini mendorong bagi keterlibatan semua orang untuk dapat berkontribusi mewujudkan dunia yang lebih aman," kata ketua Komisi Eropa Jose Manuel Barroso.

Kepala Pengawas nuklir PBB Mohamed ElBaradei juga memuji dan menyambut baik Nobel yang diterima Obama.

"Dalam waktu kurang dari satu tahun menjabat sebagai presiden AS, ia telah mengubah cara kita melihat diri kita sendiri dan dunia yang kita tinggali dan menghidupkan kembali harapan untuk dunia yang damai dengan dengan usahanya sendiri," kata Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional (IAEA).

"Saya tidak bisa memikirkan orang hari ini yang lebih layak mendapatkan kehormatan ini," tambah ElBaradei, yang dirinya memenangkan Hadiah Nobel Perdamaian pada tahun 2005 dengan IAEA.

Liga Arab juga memberikan penghargaan kepada Obama atas Upayanya untuk mewujudkan perdamaian di seluruh dunia.

"Kami berharap hadiah nobel ini akan membantu Mengintensifkan Upaya Untuk Mencapai Perdamaian di Timur Tengah dan Menentang usaha negatif untuk merusak perdamaian," katanya.

Namun upaya Obama mendukung usaha perundingan damai antara Israel dan Palestina menemui jalan buntu atas penolakan Israel untuk menghentikan pembangunan pemukiman di tanah yang diduduki.

"Kami berharap hal ini dapat memberikan nilai lebih bagi Obama untuk berjalan di jalur keadilan sehingga membawa ke tatanan dunia yang lebih baik," kkata ajudan presiden Iran Ali Akbar Javanfekr.

"Kami tidak marah dan kami berharap bahwa dengan menerima penghargaan ini Obama akan mulai mengambil langkah-langkah praktis untuk menghilangkan ketidakadilan di dunia."

Namun tidak sedikit yang mempertanyakan atas hadiah nobel yang diterima oleh Obama.

"Siapa, Obama? Begitu cepat? Terlalu cepat?" tanya pemimpin anti-komunis Polandia Lech Walesa.

"Dia (Obama) tidak memiliki waktu untuk melakukan apa pun," tambah pemenang Nobel Perdamaian 1983.

"Untuk saat ini Obama hanya membuat proposal. Tapi kadang-kadang panita Nobel memberikan hadiah nobel Untuk mendorong tindakan yang lebih bertanggung jawab."

Issam al-Khazraji, seorang buruh harian di Baghdad, terkejut dengan kemenangan Obama mendapatkan hadiah Nobel.

"Dia tidak pantas mendapatkan penghargaan ini. Semua masalah ini - Irak, Afghanistan - belum dapat ia selesaikan," katanya.

Liaqat Baluch, pemimpin senior Jamaat-e-Islami, sebuah partai islam konservatif di Pakistan, menyebut penghargaan yang diterima Obama merupakan sesuatu yang memalukan serta sebuah "lelucon".(fq/iol/aby)

No comments:

ALQURAN & RECITATION

Quran Explorer - [Sura : 1, Verse : 1 - 7]