Pembatalan ini langsung mendapat sambutan luas dari masyarakat Turki yang berdemonstrasi memadati jalan-jalan, mereka meminta kepada PM Turki, Rajab Thayib Erdogan untuk melarang pesawat tempur Israel yang telah memborbardir rumah-rumah penduduk di Palestina untuk berpartisipasi dan melewati langit Anatolia dalam latihan bersama angkatan udara gabungan yang diadakan di Turki.
Erdogan selama ini memang dikenal sebagai pemimpin yang berani dan menunjukkan sikapnya dalam membela bangsa Palestina, terlihat dalam sikap protesnya ketika berhadapan dengan Presiden Israel, Simon Peres di Forum Davos di Swiss pada bulan Januari lalu, yang dilatarbelakangi oleh aksi pembantain Israel terhadap rakyat Palestina di Gaza.
Ikatan Pemuda Turki Kamis (8/10) kemarin melakukan pengepungan terhadap kantor Konsulat Israel di Istambul sebagai bentuk protes atas upaya Zionis yang menyerbu Masjid Suci Al Aqsha. Dan mereka berteriak mengutuk Israel disambut dengan gelegarnya pekikan takbir dan yel-yel yang mendukung perlawanan gerakan Islam di Palestina.
Pihak Israel ketika dikonfirmasi membenarkan pembatalan keikut sertaannya oleh Turki dalam agenda latihan militer angkatan udara bersama yang diikuti oleh AU Amerika, Italia dan NATO. Pernyataan ini disampaikan langsung oleh pihak kedutaan Israel yang berada di ibukota Ankara. Agenda latihan AU bersama tersebut akan dilaksanakan di kota Konya yang berada di tengah-tengah wilayah negara Turki pada tanggal 12-24 November bulan depan.
Ketika ditanya sampai kapan keputusan pembatalan ini ditetapkan, pihak kedutaan Israel belum mendapatkan konfirmasi lebih lanjut, apakah pembatalan ini hanya berlaku untuk tahun ini saja atau memang berlanjut hingga di tahun berikutnya. (sn/ism)
No comments:
Post a Comment