Akhirnya Presiden Yaman Presiden Ali Abdullah Saleh menerima kesepakatan yang ditengahi oleh negara-negara Teluk (GCC) untuk mundur, ujar para pejabat Yaman, Sabtu lalu.
Presiden Yaman Saleh dan oposisi pada prinsipnya menyetujui kesepakatan yang merupakan dialog antara para mediator dari negara-negara Teluk (GCC) dengan Ali Abdullah Saleh.
Namun Saleh belum menandatangani perjanjian, yang akan mengatur bagaimana ia harus meninggalkan kekuasaan dalam waktu 30 hari, dan memenuhi permintaannya untuk mendapatkan kekebalan dari hukuman, termasuk orang-orang yang selama terlibat dalam pemerintahannya. Ini tidak mudah memberikan jaminan kepada Ali Abdullah Saleh bebas dari tuntuntan hukum. Jaminan yang diminta oleh Ali ini, sekarang masih dalam perundingan pihak oposisi dan mediator dari negara-negara GCC,
Karena hal itu akan membuat kemarahan rakyat Yaman, terutama keluarga mereka yang anak, saudara, dan orang tua mereka yang tewas di tangan Saleh.
Mohammed Albasha, juru bicara Kedutaan Besar Yaman di Washington, mengatakan oposisi telah menerima kesepakatan terakhir sebelum Saleh akan menandatangani.
Perjanjian itu juga menyerukan dibentuknya pemerintahan persatuan yang akan dibentuk dalam waktu tujuh hari. Media massa Yaman yang dikelola pemerintah mengutip Wakil Menteri Penerangan Abdu al-Janadi yang mengatakan bahwa krisis politik akan "memiliki solusi yang jelas untuk semua pihak, dan menyepakati bentuk negara kepada sistem demokrasi ", ujarnya.
Dia mengatakan kepada kantor berita Saba, bahwa Presiden Ali Abdullah Saleh "menyambut baik inisiatif oleh menteri luar negeri dari Dewan Kerjasama Teluk (GCC) dan menunjukkan kesiapan untuk menghadapinya secara positif sesuai dengan konstitusi Yaman."
Sebelumnya, kelompok oposisi terbesar di Yaman, JMP blok, menolak inisiatif Teluk karena gagal untuk menyatakan secara jelas bahwa Saleh harus mundur. Bahkan setelah menyetujui kesepakatan itu, Saleh mengecam oposisi, menuduh mereka "menerima uang kotor untuk menggulingkan pemerintah."
"Kami mempunyai komitmen mencegah pertumpahan darah, karena darah rakyat Yaman sangat berharga dan oposisi tidak dapat menyeret kita untuk membunuh satu sama lain," kata Saleh. "Perang saudara tidak hanya akan mempengaruhi Yaman, tetapi juga seluruh wilayah dan keamanan internasional", tambahnya.
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Mark Toner mengatakan ia menyadari laporan pers sekitar penerimaan Saleh atas proposal GCC dan meminta semua pihak untuk menahan diri dari kekerasan, ucap Toner.(mh/aljz)
No comments:
Post a Comment