Lewat kaos dan jaket kasual rancangannya, Kesmen ingin mengatakan pada dunia bahwa Islam sepadan dengan nilai-nilai yang berlaku di Barat dalam hal toleransi dan kebebasan berekspresi. Islam juga bisa keren dan modern sesuai perkembangan zaman. Di kaos dan jaket buatannya, Kesmen mencantumkan tulisan-tulisan yang mempromosikan Islam, misalnya "Hijab. My right. My choice. My life" atau "Terrorism has no religion".
Kesmen, Muslim Jerman keturunan Turki ini mengawali ide kreatifnya pada tahun 2006, saat sedang ramai-ramainya aksi protes di seluruh Eropa terhadap harian Denmark yang mempublikasikan kartun-kartun yang menghina Rasulullah Saw. Kesmen merasa muak dengan stereotipe dan sikap anti-Muslim yang muncul bersamaan dengan maraknya aksi protes itu. Ia kemudian mendapat ide untuk mengungkapkan perasaannya itu lewat rancangan busana yang dibuatnya.
"Pertama, saya membuat baju hangat untuk saya sendiri dengan mencantumkan slogan 'I love My Prophet' di baju itu untuk menunjukkan diri saya sebagai seorang Muslim yang memiliki sikap toleransi dan mencintai perdamaian," ungkap Kesmen yang masih berusia 34 tahun.
Tak diduga, baju hangat yang dipakainya menarik perhatian banyak orang. Saat ia sedang berjalan di luar dan mengenakan baju hangat itu, orang selalu menghentikan langkahnya dan bertanya dimana ia membeli baju tersebut. Kesmen lalu menyadari ada celah pasar yang bisa ia manfaatkan. Bersama isterinya, Yeliz, Kesmen membuat baju-baju kasual dengan menyematkan tema-tema Islami.
Setelah lebih dari tiga tahun, Kesmen sudah membuat sekitar 35 motif berbeda dengan menggabungkan Islam dan budaya pop gaya anak muda. Selain, produk busana, Kesmen juga membuat tas dan poster-poster Islami.
"Kaum perempuan senang membeli baju anak-anak yang bertuliskan 'Mini Muslim' di bagian dadanya," kata Yeliz, isteri Kesmen. (ln/isc)